Polisi mesti mengoptimalkan kembali kinerja tim patroli yang dipimpin satuan Samapta Bhayangkara atau Sabhara di setiap polres hingga polda guna menekan kejahatan jalanan.
Oleh
FRANSISKUS WISNU WARDHANA DANY
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Tiga pelajar dibegal hingga salah satunya terluka di Jalan Bangunan Barat, Kelurahan Kayu Putih, Pulogadung, Jakarta Timur. Kepolisian Sektor Pulogadung masih menyelidiki kasus pembegalan ini, termasuk memeriksa kamera pemantau atau CCTV.
Deska (18), Alif (20), dan Noufal (18) dibegal pada Sabtu (8/10/2022) tengah malam dalam perjalanan menggunakan sepeda motor ke Pulomas. Pembegalan dilakukan oleh sekelompok orang yang mengejar sambil meneriaki mereka.
Kanit Reskrim Polsek Pulogadung Inspektur Satu Wahyudi menuturkan, korban sempat berupaya melarikan diri dengan menambah kecepatan sepeda motor. Akan tetapi, muncul pembegal lain dari persembunyian di balik salah satu mobil yang langsung menendang para korban.
”Korban terjatuh. Deska dibawa para pelaku ke dalam gang dan ditemukan dengan luka di punggung, sedangkan dua temannya menyelamatkan diri,” ucap Wahyudi, Minggu (9/10/2022).
Kepolisian Sektor Pulogadung sudah memerika lokasi kejadian dan mengumpulkan keterangan saksi. Juga rekaman CCTV untuk identifikasi pembegal.
Kejahatan jalanan terus meneror warga Ibu Kota. Sebelumnya, tiga pemuda diserang sekelompok orang tak dikenal yang kerap disebut gangster bersenjata di Jalan H Nawi, Gandaria Selatan, Jakarta Selatan, Sabtu (30/7/2022) dini hari.
Akibat serangan itu, satu pemuda terkena luka bacok dua kali di bagian punggung. Pemuda berinisial BS itu tewas karena luka berat meski sudah mendapatkan pertolongan.
Pada Jumat (30/9/2022), Polsek Cakung menangkap 14 pelajar yang mengikuti konvoi sepeda motor pergi-pulang dari Jakarta ke Bekasi. Belasan pelajar itu bagian dari gerombolan pelajar yang mengikuti konvoi menggunakan 75 sepeda motor. Para remaja ini mengikuti konvoi sembari menenteng senjata tajam dan mencari lawan atau kelompok lain untuk tawuran.
Kriminolog Universitas Indonesia, Josias Simon Runturambi, menuturkan, penegak hukum mesti mengoptimalkan kembali kinerja tim patroli yang dipimpin satuan Samapta Bhayangkara (Sabhara) di setiap polres hingga polda.
Apalagi, baru-baru ini, Polda Metro Jaya memperbarui wajah tim patroli malam di wilayah hukum Polda Metro Jaya dengan nama Tim Patroli Perintis. Tim itu dibuat, antara lain, untuk memperbarui kecakapan anggota agar sesuai prosedur yang berlaku.
”Perlu diketahui, begal dan sebagainya memanfaatkan kesempatan untuk melakukan kejahatan. Ini ruang lingkup dan tugas kepolisian di polsek hingga polsek untuk memahami wilayah dan warganya,” kata Josias.