Korban Kebakaran di Cikini Berharap Bantuan Pembangunan Ulang dan Modal Dagang
Korban kebakaran di Cikini Kramat berharap ada kejelasan bantuan pembangunan ulang dan modal untuk kembali berdagang. Alat usaha mereka hangus dalam kebakaran 27 September lalu.
Oleh
Velicia
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Sepekan setelah kebakaran yang menghanguskan puluhan bangunan di Cikini, kondisi korban masih menggantungkan hidupnya kepada donatur. Kebanyakan dari korban kebakaran merupakan pedagang atau pemilik usaha penatu. Kini, alat usaha mereka hangus terbakar.
Tidak hanya memerlukan kebutuhan sehari-hari, pengungsi juga mengharapkan adanya kejelasan bantuan pembangunan ulang dan pemberian modal usaha. Keperluan sehari-hari pengungsi hingga sekarang masih mengandalkan bantuan yang masuk dari berbagai pihak.
Seperti diberitakan sebelumnya, kebakaran yang terjadi di Jalan Cikini Kramat, RT 004 RW 001 Pegangsaan, Menteng, Jakarta Pusat, menghanguskan 57 bangunan pada Selasa (27/9/2022). Bangunan yang ludes terbakar di antaranya 41 kios dan 16 rumah tinggal. Sekitar 48 keluarga terdampak akibat kebakaran ini.
Oleh karena ketiadaan tanah lapang untuk membangun posko pengungsian, korban berpencar mencari tempat mengungsi. Ada yang menempati indekos kosong dekat lokasi kebakaran, mengontrak di tempat lain, pulang ke kampung halaman, dan sebagian lagi berada di Gedung DPD Golkar Cikini.
Salah satu pengungsi, Ayu (37), bercerita kehilangan alat usaha untuk berdagang makanan akibat ludes terbakar. ”Saya berharap pemerintah kasih modal buat dagang dulu,” katanya saat ditemui di salah satu tempat kumpul pengungsi di Cikini, Senin (3/10/2022).
Ayu memilih mengontrak tempat tinggal dekat lokasi. Dirinya juga tetap berkumpul bersama pengungsi lainnya di sekitar pusat informasi dan dapur umum.
Adapun 40 pengungsi lainnya menempati ruangan kosong di lantai 1 Gedung DPD Golkar DKI Jakarta, Cikini, Jakarta Pusat, sejak Sabtu (1/10/2022).
Saya berharap pemerintah kasih modal buat dagang dulu.
Salah satu pengungsi di gedung DPD Golkar Cikini adalah Utami Dewi (40). Ia mengungsi bersama ibu dan saudaranya. Utami memiliki usaha penatu yang buka di siang hari. Ibunya, Sumini (75), berjualan nasi uduk di pagi harinya. Namun, semuanya hangus terbakar.
Sejak kejadian itu, Utami hanya menggantungkan pemasukan dari suami dan donasi. ”Dulu, kan, bisa nambah-nambahin pemasukan rumah tangga. Sekarang, ya, mau bagaimana lagi, sudah terbakar semua,” katanya di ruang pengungsi Gedung DPD Golkar Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (4/10/2022).
Golkar menyediakan alas tidur, televisi, kipas angin, dan kamar mandi untuk pengungsi. Kebutuhan makanan tetap disediakan oleh tim dapur umum.
Utami dan pengungsi lainnya juga merasa tidak nyaman mengungsi terlalu lama. Dirinya juga sempat mendengar adanya rencana dari organisasi kemasyarakatan dan partai yang ingin mendonasikan bahan bangunan. Ia hanya bisa menunggu datangnya kejelasan pembangunan ulang dari pemerintah.
Terkait hal ini, Kepala Seksi Perlindungan Sosial dan Penanganan Fakir Miskin Suku Dinas Sosial Jakarta Pusat, Vestarini, menjelaskan, pihaknya fokus memberikan bantuan berupa keperluan sehari-hari.
”Tidak ada bantuan berupa uang. Kami menyiapkan makanan cepat saji. Kemarin juga mengirimkan bantuan berupa logistik, peralatan dapur, peralatan kebersihan, serta seragam dan tas sekolah,” ujarnya.
Dewan Kota Menteng Jakarta Pusat juga belum membahas bersama pemerintah setempat terkait pemberian modal dagang. Dewan kota merupakan lembaga musyawarah pada tingkat kota untuk membantu wali kota dalam pembangunan dan pelayanan untuk masyarakat.
”Belum ada pembahasan soal pembagian modal seperti itu. Tapi, saya berharap dari pemerintah bisa memberikan modal dagang untuk korban. Mungkin dari UMKM, Baznas (Badan Amil Zakat Nasional), atau dari Bank DKI bisa kasih modal sekian (rupiah) untuk modal dagang,” kata Dewan Kota Menteng Dadang Suherman.
Dadang juga mengatakan, dirinya akan lanjut berdiskusi dengan Wali Kota Jakarta Pusat terkait pembangunan ulang.
”Saya memang berniat untuk berdiskusi lebih lanjut dengan Pak Wali Kota soal pembangunan ulang ini. Ketua DPRD Pak Pras (Prasetyo Edi Marsudi) juga ada pembicaraan untuk donasi material,” kata Dadang. Dirinya juga berharap pembangunan akan selesai dalam tiga bulan ke depan.