Angkutan Umum Terintegrasi Jadi Kunci Kenyamanan Penumpang
Angkutan umum terintegrasi menjadi kunci kenyamanan dan kemudahan penumpang dalam bertransportasi, seperti MRT dan Transjakarta.
Oleh
Ayu Octavi Anjani
·2 menit baca
AYU OCTAVI ANJANI
Beberapa penumpang menunggu MRT di Stasiun MRT Dukuh Atas, Senin (3/10/2022).
JAKARTA, KOMPAS — Integrasi antarmoda angkutan umum menjadi kunci kenyamanan penumpang. Hal ini disebabkan semakin mudahnya penumpang dalam mengakses berbagai moda angkutan umum
Salah satunya adalah integrasi angkutan umum berbasis moda raya terpadu dengan Transjakarta. Saat ini, angkutan umum Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berbasis moda raya terpadu (MRT) telah terintegrasi dengan Transjakarta. Integrasi tersebut meliputi jalur, halte, stasiun, dan metode pembayaran sudah bisa dinikmati oleh setiap penumpang angkutan umum terintegrasi.
”Saat ini MRT dan Transjakarta semakin terintegrasi. Jadi, para penumpang yang telah mengakhiri perjalanan dengan MRT bisa langsung melanjutkannya dengan Transjakarta, ” kata Sekretaris Perusahaan MRT Rendi Alhial, saat dihubungi Senin (3/10/2022).
Selain itu, terdapat berbagai titik penjemputan ojek daring dan angkot JakLingko. Menurut dia, integrasi antara MRT dan sejumlah moda transportasi lain dinilai sudah cukup baik untuk memenuhi aspek kemudahan dan kenyamanan bagi masyarakat.
Direktur Utama JakLingko Kamaludin mengatakan, JakLingko merupakan bagian dari Transjakarta yang memudahkan masyarakat dalam melakukan transaksi ketika naik angkot JakLingko. JakLingko menerapkan tarif Rp 0 sesuai kebijakan Pemprov DKI Jakarta.
”Adanya tarif Rp 0 ini adalah upaya untuk mendorong masyarakat beralih dari angkutan pribadi ke angkutan umum yang terintegrasi. Hal ini juga dilakukan demi menanggulangi kemacetan di Jakarta,” katanya.
KOMPAS/PRIYOMBODO
Aktivitas pekerja di proyek simpang temu Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Sabtu (1/10/2022). Pembangunan infrastruktur ini menghubungkan bangunan Poin Square dan stasiun MRT Lebak Bulus.
Dengan adanya angkutan umum terintegrasi, seperti MRT dan Transjakarta, memudahkan penumpang berangkat dari rumah menuju stasiun, kemudian dari stasiun ke sekolah atau kantor (first mile, last mile). Penumpang tidak perlu repot mencari moda transportasi lanjutan untuk ke tempat tujuan.
Angkutan umum terintegrasi juga menerapkan metode pembayaran dengan menggunakan multitrip ticket yang khusus digunakan untuk naik MRT. Selain multitrip ticket, penumpang MRT juga bisa membayar menggunakan kartu e-money dan JakLingko sebagai opsi pembayaran yang lebih beragam dan efisien.
Kenyamanan dan kemudahan adanya angkutan umum yang terintegrasi dirasakan langsung oleh salah satu penumpang MRT, Thisa Amalina (18), mahasiswa Universitas Gunadarma. Dia mengatakan, sangat mudah dan nyaman bepergian memanfaatkan angkutan umum terintegrasi, seperti MRT dan Transjakarta, karena metode pembayarannya yang juga mudah dan beragam.
”Menurut saya, naik MRT adalah pilihan yang sangat tepat karena nyaman dan mudah sekali. Kondisi bagian dalam MRT juga sangat bersih, contohnya kursi-kursi yang bersih, pendingin yang cukup, tidak berisik, dan tidak kotor oleh sampah makanan atau minuman,” katanya.
IVAN DWI KURNIA PUTRA
Pengerjaan proyek halte Transjakarta SMK 57, Jakarta Selatan, Senin (3/10/2022). Terdapat empat halte yang ditutup sementara, yaitu, Halte Gatot Subroto Lipi, Halte SMKN 75, Halte Senen Sentral, dan Halte Kuningan Barat.
Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) juga menjadi salah satu alasan Thisa memilih memanfaatkan angkutan umum terintegrasi ketimbang transportasi ojek daring atau kendaraan pribadi. Dia mengaku biasa naik ojek daring, tetapi semenjak harga BBM meningkat, tarif ojek daring juga ikut melambung sehingga membuatnya memilih memanfaatkan angkutan umum, seperti MRT dan Transjakarta, untuk bepergian.