Rumah Singgah Pertama di Kota Depok Hadir untuk Keluarga Pasien
Dukungan dan kehadiran keluarga penting untuk pasien. Keluarga pasien juga harus mendapatkan perhatian dan bisa fokus pada pengobatan pasien.
Oleh
AGUIDO ADRI
·3 menit baca
DEPOK, KOMPAS — PT Federal Internasional Finance atau FIF Group bermitra dengan Rumah Sakit Umum Hermina Depok menghadirkan rumah singgah bagi keluarga pasien di Kota Depok, Jawa Barat. Rumah singgah ini diharapkan meringankan dan memfasilitasi kebutuhan keluarga untuk menginap.
Peresmian rumah singgah Rumah Sakit Umum (RSU) Hermina Depok, Rabu (28/9/2022), dihadiri langsung Wali Kota Depok Mohammad Idris. Turut hadir dalam peresmian Direktur RSU Hermina Depok Lies Nugrohowati beserta jajaran dan Human Capital General Support & Corporate Communication FIF Group Esther Harjati beserta jajaran.
Dalam sambutannya, Direktur RSU Hermina Depok Lies Nugrohowati mengatakan, kolaborasi dan sinergi bersama FIF Group serta dukungan Pemerintah Kota Depok diharapkan dapat memberikan manfaat dan bantuan luas kepada masyarakat, khususnya dari kalangan kurang mampu yang membutuhkan perawatan, penanganan medis, hingga kebutuhan rumah sementara yang layak.
Dari pengalaman penanganan pasien yang membutuhkan durasi waktu cukup panjang, kata Lies, keluarga pasien kesulitan untuk mencari tempat penginapan. Di sisi lain, mereka ingin menemani dan tidak mau melepas perhatian kepada keluarga yang sakit dan dalam masa perawatan.
Oleh karena itu, kehadiran rumah singgah dinilai penting bagi keluarga dan pihak rumah sakit untuk tetap memberikan perhatian kepada pasien dan keluarganya.
”Dukungan dan sinergi bersama ini semoga memberikan manfaat untuk masyarakat. Pasien dari luar kota, para orangtua, pasti memikirkan tempat tinggal dan akses fasilitas lainnya yang tidak mudah sehingga kehadiran rumah singgah ini bisa meringankan,” kata Lies, Rabu siang.
Kehadiran rumah singgah RSU Hermina Depok dirasakan sangat membantu Marsih (44), warga Pandeglang, Banten. Anaknya yang masih berusia 1 tahun 9 bulan mengalami masalah jantung sehingga harus dirujuk ke RSU Hermina Depok untuk mendapatkan perawatan intensif dan penanganan khusus dari dokter ahli.
Ketika harus dirujuk ke luar kota, Marsih yang datang bersama anak laki-laki pertamanya sempat khawatir akan mengalami kesulitan seperti mencari penginapan dan transportasi menuju rumah sakit. Ia pun khawatir akan mengeluarkan ongkos lebih besar untuk memenuhi semua kebutuhan itu.
”Dalam beberapa hari ini kondisi Dedek akan terus dipantau oleh dokter sebelum dioperasi. Dedeknya harus sehat dan siap sebelum dioperasi. Senang bagi kami orang kecil diberikan pelayanan seperti ini, tentu meringankan. Fasilitas dan kebutuhan dipenuhi. Semoga setelah operasi dan kondisi Dedek membaik bisa di sini dulu baru pulang,” kata Marsih berkaca-kaca.
Kolaborasi
Human Capital General Support & Corporate Communication FIF Group Esther Sri Harjati menuturkan, fasilitas rumah singgah pertama di Kota Depok sebagai salah satu fokus dan bentuk nyata dari komitmen mereka di bidang sosial dan layanan kesehatan.
Menurut Esther, badai Covid-19 membuat semua pihak berpikir dan harus bergerak untuk meningkatkan layanan fasilitas kesehatan, seperti rumah singgah untuk para keluarga pasien. Kehadiran rumah singgah diharapkan pula meringankan beban keluarga sehingga mereka bisa fokus pada penanganan dan penyembuhan pasien.
”Kami menyadari dari perjalanan pandemi perlu ada gerak untuk bangkit dan kokoh bekerja sama dengan rumah sakit. Kami pun di FIF Group bersinergi dengan pemerintah daerah terkait isu-isu kesehatan. Semoga ini tidak berhenti di sini, ada rumah singgah lainnya,” ujar Esther.
Sementara itu, Wali Kota Depok Mohammad Idris menyadari pemerintah tidak bisa bekerja sendiri dalam memberikan perhatian penuh pada layanan kesehatan. Perlu kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk swasta.
Program CSR merupakan salah satu sumber pembiayaan kepedulian dari pelaku usaha. Perhatian FIF dalam pelayanan kesehatan melalui rumah singgah mengakomodasi para keluarga sehingga mereka tidak perlu tidur di ruang tunggu atau mencari penginapan serta lebih dekat mengawasi keluarga yang sakit.
”Dari pandemi kita belajar bersama untuk saling membantu, membangun solidaritas, bekerja untuk sesama demi kepentingan kemanusiaan. Dukungan dan kehadiran keluarga ini penting untuk pasien. Keluarga pasien juga harus mendapatkan perhatian,” kata Idris.