Wagub Ariza: Jakarta Harus Terbebas dari Prostitusi
Pernyataan ini ia sampaikan setelah beberapa kasus kriminal terungkap pekan lalu dan tidak jauh dari isu prostitusi.
Oleh
ERIKA KURNIA
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza ”Ariza” Patria berkomitmen membersihkan Jakarta dari aktivitas prostitusi. Ia mengajak semua pihak untuk melakukan penertiban dan melapor jika menemui aktivitas tersebut.
”Kita punya komitmen bahwa Jakarta, apalagi bangsa kita bangsa nasionalis religius, penting kita pastikan tidak ada prostitusi. Seperti di zaman Bang Yos, prostitusi sudah dibubarkan di (Jakarta) Utara,” kata Ahmad Riza kepada wartawan saat ditemui di Jakarta Selatan, Senin (26/9/2022).
Pernyataan ini ia sampaikan setelah beberapa kasus kriminal terungkap pekan lalu dan tidak jauh dari isu prostitusi. Pertama, kasus pemerkosaan terhadap pelajar 13 tahun secara beramai-ramai oleh empat anak berusia 11-13 tahun di Hutan Kota Cilincing, Jakarta Utara.
Kejadian pada awal September itu menjadi sorotan tidak hanya karena pelakunya anak-anak di bawah umur. Lingkungan di sekitar tempat tinggal anak-anak pelaku yang merupakan lokasi prostitusi juga jadi perhatian.
Ada juga pengungkapan prostitusi di apartemen yang melibatkan anak-anak di bawah umur. Rabu (21/9/2022), Kepolisian Daerah Metro Jaya mempersangkakan dua orang yang mempekerjakan anak di bawah umur. Juni 2022, kasus itu dilaporkan orangtua salah satu korban anak berinisial NAT (17) yang dijebak untuk kerja paksa sejak 2021.
”Perlu kerja sama semua pihak, terutama masyarakat. Silakan lapor ke pemprov kalau memang mengetahui, menemukan, tempat-tempat yang selama ini digunakan untuk kegiatan prostitusi. Silakan, nanti upaya itu kami akan kerja samakan untuk kami tertibkan,” pesan Ahmad Riza.
Hari ini, kepolisian menindak lokasi prostitusi di Rawa Malang, Cilincing, Jakarta Utara, seusai terungkapnya kasus pemerkosaan anak di bawah umur. Sekitar 10 warung menjadi tempat kerja 30-an pekerja seks komersial (PSK).
”Kami sudah kirim tim bersama stakeholder setempat. Mulai malam ini untuk menutup warung-warungnya dan tidak ada lagi kegiatan serupa,” kata Kepala Kepolisian Sektor Cilincing Komisaris Haris Akhmad saat dihubungi wartawan.
Pasca-penutupan tempat prostitusi, para PSK akan ditampung di balai dinas sosial dan diberi keterampilan. Setelah mendapatkan pelatihan, mereka akan dipulangkan ke kampung halaman masing-masing.
Perlu kerja sama semua pihak, terutama masyarakat. Silakan lapor ke pemprov kalau memang mengetahui, menemukan, tempat-tempat yang selama ini digunakan untuk kegiatan prostitusi. Silakan, nanti upaya itu kami akan kerja samakan untuk kami tertibkan.
Haris mengatakan, penutupan lokasi itu dilakukan atas permintaan warga. Salah seorang warga, Harry, yang tinggal di kelurahan yang sama dengan lokasi prostitusi menilai praktik prostitusi bisa memengaruhi perilaku warga sekitar, khususnya anak-anak, meski mereka beroperasi pada malam hari.
”Anak-anak itu tahu dari mana kalau bukan dari lingkungan sekitar sini. Apalagi praktik prostitusinya terbuka, di pinggir jalan. Mereka pasti sering terlihat,” katanya kepada Kompas, Selasa (20/9/2022).