Kenaikan Harga BBM, Penumpang KRL dan MRT Meningkat
Pascakenaikan harga BBM bersubsidi, penumpang angkutan umum MRT Jakarta ataupun kereta komuter tercatat naik. Warga yang semula naik sepeda motor juga memilih naik anggkutan umum supaya lebih hemat.
Oleh
HELENA FRANSISCA NABABAN
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Operator angkutan umum KAI Commuter dan MRT Jakarta mencatatkan kenaikan penumpang pada September ini. Kenaikan jumlah penumpang salah satunya dipicu kenaikan harga BBM.
Erni Sylviane Purba, VP Corporate Secretary KAI Commuter, melalui keterangan tertulis, Senin (19/9/2022), menjelaskan, kenaikan penumpang terlihat pada perjalanan Senin ini. Sampai dengan pukul 10.00, tercatat pengguna Commuterline Jabodetabek sebanyak 296.996 orang yang dilayani dengan 397 perjalanan kereta. Sementara pada Senin (12/9) pada waktu yang sama, penumpang kereta komuter sebanyak 294.332 orang.
Sementara perbandingan penumpang pada Senin (12/9) dibandingkan Senin (5/9) juga tercatat ada kenaikan jumlah penumpang. Pencatatan sampai dengan pukul 09.00 pada 12 September, jumlah penumpang 262.071 orang. Lalu, pada Senin (5/9) sampai pukul 09.00, jumlah penumpang 260.201 orang.
Purba melanjutkan, terkait kenaikan jumlah penumpang itu, KAI Commuter mencatat pengguna commuterline di stasiun-stasiun pemberangkatan yang ramai pada Senin ini. Di antaranya, Stasiun Bojonggede tercatat jumlah pengguna 20.776 orang atau meningkat 1 persen dibandingkan dengan pekan sebelumnya.
Stasiun Bogor tercatat melayani 19.667 orang, Stasiun Citayam sebanyak 19.449 orang, dan Stasiun Bekasi sebanyak 18.048 orang. Sementara di Stasiun Sudimara melayani sebanyak 9.078 orang, Stasiun Parung Panjang sebanyak 8,524 orang, dan Stasiun Tangerang sebanyak 8.134 orang.
Sementara melihat jumlah penumpang harian, rata-rata sudah 700.000 orang per hari dilayani kereta komuter. Pada Senin (5/9), sebanyak 733.733 orang dilayani, Senin (12/9) sebanyak 738.638 orang dilayani. Adapun pada Jumat (16/9) sebanyak 723.313 orang dilayani.
Kenaikan penumpang juga terjadi pada MRT Jakarta. Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan PT MRT Jakarta Rendi Alhial secara terpisah mengatakan, kenaikan jumlah penumpang kemungkinan didorong dari kenaikan harga BBM bersubsidi dan kenaikan tarif ojek daring.
”Jika dilihat kenaikannya sekitar 5 persen per hari di hari kerja dan sekitar 12 persen di akhir pekan,” kata Rendi.
Data dari tim operasional MRT Jakarta, pascakenaikan harga BBM bersubsidi pada 3 September 2022 disebutkan, untuk rata-rata penumpang harian Agustus 2022 sebanyak 60.382 orang. Untuk 3-8 September 2022 rata-rata penumpang harian sebanyak 63.433 orang.
”Untuk penumpang harian, terjadi kenaikan 3.051 orang atau 5,1 persen,” ucap Rendi.
Untuk penumpang di akhir pekan pada Agustus 2022 rata-rata 41.645 orang per hari. Pada periode akhir pekan 3-8 September, rata-rata penumpang di hari akhir pekan 46.759 orang atau naik 12,3 persen.
Adapun untuk rata-rata penumpang di hari kerja pada Agustus 2022 sebanyak 68.048 orang per hari. Sementara pada periode 3-8 September 2022, rata-rata penumpang sebanyak 71.770 orang per hari atau ada kenaikan 5,5 persen.
Revi Chandra (30), penumpang KRL warga Cakung, Jakarta Timur, yang ditemui di Stasiun Manggarai, mengatakan, sudah dua pekan ini ia memilih naik kereta komuter menuju tempat kerja di Gondangdia. ”Sejak harga BBM naik, saya merasa boros sekali. Sebelum pertalite naik, tiap mengisi tangki bensin penuh sebanyak 3,6 liter bisa untuk empat hari perjalanan pergi pulang. Sejak naik, 3,6 liter hanya untuk dua hari,” kata Revi.
Lantaran merasa pengeluaran BBM begitu besar, Revi memilih meninggalkan sepeda motor di Stasiun Cakung. Ia kemudian naik kereta komuter menuju tempat kerja. ”Saya merasa lebih hemat. Lagipula tarif kereta komuter masih sama,” katanya.
Sukmayanti (28), warga Kota Bekasi, Jawa Barat, yang ditemui di Stasiun Manggarai juga mengatakan hal serupa. Ia memilih meninggalkan sepeda motor di Stasiun Bekasi kemudian melanjutkan perjalanan ke kantornya di Kebon Sirih dengan kereta komuter.
”Saya biasa mengisi bensin tiga kali seminggu. Namun, dengan naiknya harga BBM, uang yang saya bayarkan ikut bertambah. Jadi, saya memilih naik kereta saja,” ujarnya.
Purba menambahkan, untuk melayani penumpang kereta yang saat ini rata-rata per hari sudah 700.000 orang lebih, KAI Commuter tetap menyiapkan 1.081 perjalanan per hari. Ribuan perjalanan kereta ke semua rute beroperasi dari 04.00-24.00.
KAI Commuter mengoperasikan sebanyak 384 perjalanan Commuterline pada Lin Bogor, 285 perjalanan Commuterline pada Lin Bekasi, 218 perjalanan Commuterline Lin Serpong, 108 perjalanan Commuterline Lin Tangerang dan 86 perjalanan Commuterline Lin Tanjung Priok.