Dishub DKI Jakarta Kaji Pembangunan Dua Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik
Dishub DKI Jakarta mengkaji pembangunan dua stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) di terminal di Jakarta. SPKLU itu bisa memenuhi kebutuhan daya listrik bagi bus besar dan kecil serta kendaraan pribadi.
Oleh
HELENA FRANSISCA NABABAN
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Dinas Perhubungan DKI Jakarta tengah mengkaji pembangunan dua stasiun pengisian kendaraan listrik umum atau SPKLU di Ibu Kota. Menurut rencana, SPKLU akan dibangun di dua terminal untuk mengakomodasi pengisian daya listrik angkutan umum.
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo, Sabtu (17/9/2022), menjelaskan, dua titik SPKLU yang sedang dikaji itu ada di Terminal Grogol dan Terminal Pulo Gebang. ”Kajian yang dilakukan adalah bagaimana gambar, kajian lalu lintasnya, dan tidak mengganggu fungsi terminal,” kata Syafrin.
Dalam jangka panjang, Dinas Perhubungan DKI Jakarta menargetkan
SPKLU dapat terpasang di setiap terminal di DKI Jakarta. Tujuannya supaya dapat mengakomodasi, khususnya untuk pengisian listrik angkutan umum, seperti bus besar dan bus kecil di terminal. SPKLU itu juga nantinya bisa dipakai untuk mengisi daya kendaraan pribadi.
Selain mengkaji untuk bisa membangun SPKLU sendiri, Syafrin menambahkan, Dinas Perhubungan juga berkolaborasi dengan pihak swasta agar swasta juga bisa membangun SPKLU.
”Untuk pembangunan bersama swasta ini, kami mendorong swasta bekerja sama dengan anak usaha PT Jakarta Propertindo,” kata Syafrin.
Pembangunan SPKLU dengan swasta itu juga akan dikerjakan di beberapa lokasi terminal. “Itu sedang kami identifikasi dan SPKLU ini akan dipasang untuk mendukung program kendaraan bermotor berbasis listrik,” ucap Syafrin.
Pembangunan SPKLU ini berkaitan dengan Instruksi Presiden No.7 Tahun 2022 tentang penggunaan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai sebagai kendaraan dinas operasional dan atau kendaraan perorangan dinas instransi pemerintah pusat dan pemerintah daerah.
Selain dengan membangun SPKLU, Pemprov DKI Jakarta sudah merespons kebijakan itu dengan mengoperasikan kendaraan listrik. Yang sudah terlihat dan beroperasi adalah pengoperasian 30 unit bus listrik oleh Transjakarta.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria pada acara peringatan Hari Perhubungan Nasional 2022 menjelaskan, pengadaan bus listrik itu bentuk komitmen Pemprov DKI terhadap kebijakan itu. Untuk bus listrik, sampai dengan akhir 2022 ini ditargetkan sebanyak 100 unit yang diadakan dan dioperasikan.
Untuk kendaraan dinas atau kendaraan operasional listrik, Ahmad Riza mengatakan, dalam rencana pembangunan daerah (RPD) sudah dituangkan rencana Pemprov DKI Jakarta untuk mengoperasikan 100 unit kendaraan listrik.
”Untuk kendaraan operasional juga, Insya Allah tahun depan akan kita siapkan tidak kurang dari 100 unit dan juga kendaraan roda dua tidak kurang dari 100 unit. Itulah sementara komitmen dan kemampuan kami untuk mendukung dari pada peningkatan jumlah kendaraan listrik,” kata Riza.
Ahmad Riza berharap jumlah unit kendaraan listrik bisa ditambah. Hal itu untuk mendukung langit dan udara yang lebih bersih.