Jakpro Ajukan Penyertaan Modal Daerah Rp 442 Miliar untuk LRT Fase 2A
PT Jakpro siap melanjutkan pembangunan LRT Jakarta fase 2A Pegangsaan Dua-Artha Gading dan Jakpro ajukan penyertaan modal daerah Rp 442 miliar.
Oleh
HELENA FRANSISCA NABABAN
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — PT Jakarta Propertindo siap melanjutkan pembangunan LRT Jakarta. Untuk bisa membangun fase 2A, PT Jakarta Propertindo mengajukan penyertaan modal daerah senilai Rp 442 miliar pada pembahasan APBD Perubahan 2022.
Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta Ismail, Kamis (15/9/2022), mengatakan, usulan itu terungkap dalam rapat kerja antara PT Jakpro dan Komisi B DPRD DKI Jakarta, Rabu (14/9/2022).
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, melalui PT Jakpro, hendak melanjutkan pembangunan LRT Jakarta fase 2 dari Pegangsaan Dua-Jakarta International Stadium (JIS). Adapun titik-titik stasiun yang dilewati adalah stasiun Pegangsaan Dua-Britama-Artha Gading-Sunter Timur-Gelanggang Remaja-Sunter Barat-JIS.
Awalnya, pembangunan tahap awal LRT Jakarta atau disebut fase 2A akan berawal dari Pegangsaan Dua sampai Britama saja. Namun, jalur dari Pegangsaan Dua-Britama itu dinilai terlalu pendek dan tak menarik banyak penumpang.
”Untuk itu, kami minta pembangunan jalur diperpanjang sampai Mal Artha Gading,” kata Ismail.
Dengan diperpanjang hingga Mal Artha Gading, Ismail meyakini, upaya itu akan meningkatkan jumlah penumpang. Selain itu juga menarik minat investor.
Direktur Utama PT Jakpro Widi Amanasto menjelaskan, untuk rute fase 2A LRT Jakarta dari Pegangsaan Dua hingga Mal Artha Gading akan terentang sepanjang 2 kilometer. Untuk membangun lintasan sepanjang itu dibutuhkan investasi Rp 1,8 triliun.
Saat ini sudah mulai pembebasan lahannya.
Dengan kebutuhan itu, Jakpro akan mengajukan penyertaan modal daerah (PMD) yang diajukan dalam pembahasan APBD Perubahan (APBD-P) 2022 senilai Rp 442 miliar. PMD sebesar itu akan digunakan Jakpro untuk menjalankan pekerjaan pendahuluan pada akhir 2022 dan konstruksi prasarana jalur layang kereta pada awal 2023.
”Saat ini sudah mulai pembebasan lahannya,” kata Widi.
Secara terpisah, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo menjelaskan, pihaknya memang menargetkan bisa memperpanjang LRT Jakarta. Hal itu terutama untuk meningkatkan jumlah penumpang.
LRT Jakarta saat ini baru sepanjang 5,8 kilometer, terentang dari Velodrome ke Pegangsaan Dua. Menurut rencana, dari Pegangsaan Dua akan diperpanjang hingga JIS. Kemudian, dari Velodrome akan diperpanjang hingga Halim untuk bisa terhubungkan dengan kereta cepat dan LRT Jabodebek.
Untuk trase Pegangsaan Dua-JIS, Kementerian Perhubungan sudah menerbitkan izin trase. Sementara untuk rute Velodrome-Klender ataupun Klender-Halim masih berproses dari sisi kajian kelayakan (feasibility study).
Adapun untuk fase 2A dengan rute Pegangsaan Dua-Mal Artha Gading itu pembiayaannya disesuaikan dengan kemampuan fiskal pemerintah.
”Itu kemarin karena terkait dengan adanya kendala kapasitas fiskal Jakarta setelah pandemi. Tentu beberapa rencana kita lakukan relaksasi, kita menyesuaikan dengan kapasitas fiskal Jakarta,” kata Syafrin.
Adapun untuk pembebasan lahan bagi pekerjaan awal LRT Jakarta 2A, Syafrin melanjutkan, Dinas Perhubungan DKI Jakarta telah membentuk tim pembebasan tanah. Menurut Syafrin, tim sedang bekerja mengevaluasi dan verifikasi dokumen tanah sebelum pembayaran.
”Pembebasan lahan masih dalam proses,” ujar Syafrin tanpa merinci jumlah dan lokasi bidang yang akan dibebaskan.