Tujuan lain gratis naik Tayo dan Si Benteng di Kota Tangerang selama dua bulan agar warga mau beralih ke angkutan umum.
Oleh
FRANSISKUS WISNU WARDHANA DANY
·4 menit baca
Angkutan umum yang nyaman dengan tarif terjangkau belum sepenuhnya memikat warga Kota Tangerang. Berbagai upaya berjalan supaya Tayo dan Si Benteng dilirik warga. Enam bus Trans-Kota Tangerang Ayo mengetem di gerbang keluar Terminal Poris Plawad, Kota Tangerang, Banten, Kamis (8/9/2022). Para sopirnya bersenda gurau sambil menanti satu per satu penumpang naik ke bus yang populer dengan nama Tayo. Mereka punya waktu mengetem 15 menit hingga 20 menit sebelum kembali mengaspal sesuai koridor masing-masing. Koridor 1 rute Poris Plawad-GOR Jatiuwung-Jatake; koridor 2 dengan rute Poris Plawad-Cibodas; koridor 3 dengan rute Ciledug-Tangcity; dan koridor 4 dengan rute Cadas-Pintu Masuk M1 Bandara Soekarno-Hatta. ”Kaget juga lebih ramai dari biasanya. Mungkin karena lagi gratis,” ujar salah satu sopir berseragam biru langit, Kamis (8/9/2022).
”Biasanya penumpang itu-itu saja. Anak sekolah jarang naik,” kata sopir bongsor yang disapa Edi.
Siang itu, bus yang beroperasi setiap hari mulai pukul 05.00 hingga pukul 19.00 ini nyaris penuh. Hanya tersisa empat bangku dari 20 bangku yang ada. Jika ditambah penumpang yang berdiri, satu Tayo bisa mengangkut 25 hingga 30 orang. Andre (27), pekerja kantoran, mengambil posisi duduk di deretan bangku bagian belakang. Dia hendak mengambil barang di Tangcity Mall. ”Ada sepeda motor, tetapi pilih Tayo karena nyaman. Ada AC (air conditioner). Tarifnya juga murah, jauh-dekat Rp 2.000. Sekarang lagi gratis,” kata Andre yang setidaknya empat hari dalam sepekan pergi-pulang menggunakan Tayo.
Pemerintah Kota Tangerang menggratiskan ongkos Tayo dan angkutan kota Si Bersih Nyaman Kota Tangerang (Si Benteng). Kebijakan ini untuk kompensasi kenaikan harga bahan bakar minyak pekan lalu. Sejak Selasa (6/9/2022), Dinas Perhubungan Kota Tangerang tidak lagi menerapkan tarif perjalanan sebesar Rp 2.000 bagi penumpang. Ongkos menjadi gratis sampai dua bulan ke depan, tepatnya tanggal 5 November 2022. Satu jam Bus koridor 1 yang ditumpangi Andre meninggalkan terminal pada pukul 11.30. Bus melaju dengan kecepatan 50-60 km per jam. Bus diisi anak-anak hingga warga lanjut usia. Ada yang membawa barang belanjaan, sehabis menjemput anak sekolah, dan hendak bepergian. Perjalanan siang itu relatif lancar. Sopir menurunkan dan menaikkan penumpang di halte atau titik perhentian yang diminta.
Tak lupa dia memberitahukan penumpang bahwa tarif bus sedang gratis. Akan tetapi, ada beberapa penumpang yang ngotot memberikannya uang meskipun berulang kali ditolak. Dalam situasi normal, penumpang membayar dengan uang kas. Selain itu, tersedia pula pembayaran elektronik melalui QRIS. Baca juga: Harga BBM Naik, Pemkot Tangerang Gratiskan Bus Tayo dan Si BentengSetengah perjalanan, serombongan pelajar naik ke bus. Salah satunya Rapin (14), murid SMP Negeri 6 Kota Tangerang. Dia pergi-pulang menggunakan Tayo dari Tanah Tinggi ke Karawaci sejauh 7,3 km. ”Kadang-kadang bawa sepeda motor. Tapi lebih sering naik Tayo. Enak juga bareng teman-teman,” ucap Rapin.
Banyaknya penumpang anak dan perempuan, membuat sopir kian berhati-hati dalam mengemudi. Beberapa kali dia mengomeli pengguna jalan lain yang serampangan memotong jalur bus sehingga harus rem mendadak. Tayo menyudahi satu rute dan tiba di Terminal Poris Plawad pukul 12.34. Bus kembali mengetem dan para sopir bersenda gurau sambil menanti penumpang. PengembanganSi Benteng juga ketambahan penumpang lantaran tengah gratis. Beberapa angkot bergaya retro 1990-an itu hilir-mudik di Terminal Cimone dalam kondisi nyaris penuh. Jam beoperasinya setiap hari, mulai pukul 05.00 hingga pukul 19.00 dengan waktu mengetem satu angkot setiap 15 menit sampai 20 menit. Kapasitas angkut 12 penumpang dan menggunakan penyejuk ruangan.
Rute operasinya adalah GOR Jatiuwung-Simpang Gajah Tunggal; Simpang Gajah Tunggal-Gg Ledug Asem; Situ Bulakan Periuk-Gerbang Taman Cibodas; Terminal Cimone-Perum Pondok Arum; Perumahan BTN Pasir Jaya-Indogrosir; Terminal Cimone-Sangego; Terminal Cimone-Jalan Galuh; dan Terminal Cimone-Perum Pondok Arum. Namun, secara keseluruhan jumlah penumpang Tayo dan Si Benteng masih belum masif. Dinas Perhubungan Kota Tangerang mencatat, 40 Tayo dan 80 Si Benteng mengangkut 46.100 penumpang sepanjang Agustus 2022. Sebanyak 39.618 diangkut Tayo, sisanya 24.482 diangkut Si Benteng. ”Kami evaluasi rute atau trayek yang lebih produktif sehingga keterisian lebih baik lagi,” kata Kepala Dinas Perhubungan Kota Tangerang Wahyudi Iskandar.
Evaluasi tersebut merujuk jumlah penumpang tahun 2021. Tayo mengangkut 491.773 penumpang. Rinciannya koridor 1 sebanyak 107.358 penumpang, koridor 2 sebanyak 164.152, koridor 3 sebanyak 152.494 penumpang, dan koridor 4 sebanyak 67.769 penumpang. Sementara itu, Si Benteng mengangkut 262.455 penumpang. Rerata delapan rute mengangkut 32.806 penumpang. Wahyudi menyebutkan, sedang mengkaji pengembangan Tayo koridor 4. Koridor itu diperpanjang menjadi koridor 5 dan koridor 6. ”Koridor 5 berputar di tengah kota dan koridor 6 dari dalam kota menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta,” ucap Wahyudi.
Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah pada Selasa (6/9/2022), mengatakan, selain menekan dampak penyesuaian harga bahan bakar minyak terhadap pemenuhan kebutuhan pokok harian warga, kebijakan menggratiskan ongkos naik Tayo dan Si Benteng selama dua bulan diharapkan mendorong warga mau beralih ke transportasi umum.