Warga Ingin Revitalisasi Halte Transjakarta Tak Sekadar Ikonik
Warga sekitar berharap revitalisasi Halte Bundaran Hotel Indonesia dan Halte Tosari tak mengabaikan kenyamanan pejalan kaki dan pandangan terhadap Bundaran Hotel Indonesia dan Tugu Selamat Datang.
Oleh
FRANSISKUS WISNU WARDHANA DANY
·3 menit baca
Progres revitalisasi Halte Bundaran Hotel Indonesia mencapai 45 persen, sedangkan Halte Tosari mencapai 40 persen. Masyarakat sekitarnya berharap revitalisasi tak mengabaikan kenyamanan pejalan kaki dan pandangan terhadap Bundaran Hotel Indonesia dan Tugu Selamat Datang.
Direktur Teknik dan Digital PT Transjakarta Mohamad Indrayana melalui keterangan tertulis menyebutkan, progres pekerjaan fisik Halte Bundaran Hotel Indonesia mencapai 45 persen, sedangkan Halte Tosari mencapai 40 persen.
Transjakarta menargetkan dalam bulan ini kedua halte sudah dapat kembali dibuka meskipun fasilitas untuk penyandang disabilitas, seperti lift dan eskalator, yang merupakan long lead items masih dalam proses fabrikasi di pabriknya masing-masing.
Rabu (7/9/2022) siang, pekerja memasang dan mengelas rangka Halte Bundaran Hotel Indonesia yang terletak di sisi utara dan Halte Tosari di sisi selatan Bundaran Hotel Indonesia. Pada kedua halte terdapat tambahan dek menyerupai kapal. Dari trotoar, tambahan dek itu membuat bangunan halte tampak lebih besar daripada sebelumnya.
Nilai jualnya visual ke arah Tugu Selamat Datang. Tapi, bentuk dan tingginya tak sesuai estetika ruang. Ada poros utara dan selatan yang terganggu. Tidak bisa melihat kawasan secara lebih terbuka.
”Gede banget,” celetuk Aris Kamal yang tengah melintas. Menurut dia, revitalisasi kedua halte itu tampak seperti pembuatan kapal besar. Jika memandang dari arah halte ke Bundaran Hotel Indonesia, Tugu Selamat Datang terlihat kian mungil diapit gedung pencakar langit.
Setidaknya terdapat sembilan gedung pencakar langit. Gedung-gedung tersebut berjarak 10-15 meter dari Bundaran Hotel Indonesia.
Di tengah hiruk-pikuk proyek revitalisasi, pengguna jalan hilir mudik melalui pelican crossing yang ada di kedua halte. Salah satunya Tasya, pekerja kantoran di Sudirman-MH Thamrin.
”Pelican crossing ini harus tetap ada. Lebih enak nyeberangnya ketimbang naik jembatan penyeberangan,” ucap Tasya.
Adriansyah Yasin Sulaeman dari Forum Diskusi Transportasi Jakarta turut mengapresiasi revitalisasi halte untuk peningkatan kualitas layanan yang lebih baik. Di sisi lain, revitalisasi Halte Bundaran Hotel Indonesia dan Halte Tosari memperlihatkan bahwa Transjakarta sedang memperlebar skema bisnisnya dengan membangun kawasan komersial baru.
”Pengguna Transjakarta mesti diberikan prioritas utama untuk mendapatkan pemandangan terbaik ke kawasan Bundaran Hotel Indonesia. Dari arah trotoar pun sama, pemandangan Bundaran Hotel Indonesia akan tetap sama,” kata Adriansyah.
Estetika ruang
Revitalisasi Halte Bundaran Hotel Indonesia dan Halte Tosari di Jakarta Pusat berpotensi mengganggu estetika ruang. Bentuk dan tinggi halte nantinya bisa menghalangi pandangan ke Tugu Selamat Datang di tengah Bundaran Hotel Indonesia.
Yayat Supriyatna, anggota Tim Ahli Bangunan Gedung DKI Jakarta, menuturkan, ada upaya menambah pendapatan nontiket (non-farebox) dalam revitalisasi Halte Bundaran Hotel Indonesia dan Halte Tosari. Fungsi halte dikembangkan menjadi ruang publik yang memungkinkan untuk berusaha karena sebagai badan usaha yang disubsidi, Transjakarta tetap mencari pendapatan melalui iklan, merchant, dan pemakaian nama atau tempat.
”Nilai jualnya visual ke arah Tugu Selamat Datang. Tapi, bentuk dan tingginya tak sesuai estetika ruang. Ada poros utara dan selatan yang terganggu. Tidak bisa melihat kawasan secara lebih terbuka,” kata Yayat selaku anggota tim bidang arsitektur dan perkotaan.
Revitalisasi kedua halte ikonik tersebut, menurut dia, hendaknya menyelaraskan aspek layanan transportasi, integrasi, estetika ruang, dan pendapatan dari luar tiket. Dengan begitu, penumpang akan nyaman, pejalan kaki di sekitarnya tertarik beralih ke transportasi umum, dan halte menjadi ruang publik.
Direktur Teknik dan Digital PT Transjakarta Mohamad Indrayana dalam keterangan tertulisnya memastikan revitalisasi halte, termasuk Halte Bundaran Hotel Indonesia dan Halte Tosari, sudah memenuhi aturan yang berlaku. Pengerjaan di lapangan terus berlangsung dengan target beberapa halte bisa rampung hingga beroperasi bulan ini.