Sistem Tarif Integrasi Bakal Diluncurkan Pertengahan September
Sampai saat ini, tarif integrasi maksimal Rp 10.000 dan alat pembayaran dengan aplikasi masih dalam uji coba. Dishub DKI Jakarta pastikan sistem pembayaran tarif integrasi akan diluncurkan pertengahan September 2022.
Oleh
HELENA FRANSISCA NABABAN
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Dinas Perhubungan DKI Jakarta memastikan sistem pembayaran tarif integrasi angkutan umum perkotaan DKI Jakarta akan resmi diluncurkan pertengahan September mendatang. Saat ini, PT JakLingko Indonesia tengah melakukan penyempurnaan sistem, baik sistem pembayaran dengan aplikasi maupun alat pembaca kode batang.
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo, Kamis (1/9/2022), menjelaskan, saat ini Dinas Perhubungan dan PT JakLingko Indonesia masih menguji coba sistem pembayaran tarif integrasi angkutan umum melalui aplikasi. Uji coba itu sejalan dengan tarif integrasi angkutan umum maksimal Rp 10.000 yang sudah ditetapkan Pemprov DKI Jakarta sejak 8 Agustus 2022.
”Menurut rencana, pada pertengahan September 2022, sistem pembayaran tarif integrasi akan resmi diluncurkan,” kata Syafrin.
Menuju peluncuran, Dinas Perhubungan dan PT JakLingko Indonesia melakukan perbaikan dan penyempurnaan sistem. ”Kami melakukan perbaikan secara teknis karena alat pembaca QR code di gerbang pembayaran sangat sensitif terhadap cahaya. Sehingga begitu penempatannya mengarah langsung ke cahaya, alat itu sulit membaca QR code,” kata Syafrin.
Dalam uji coba yang Kompas lakukan pada pertengahan Agustus lalu dengan menggunakan aplikasi, kesulitan pembacaan barcode itu terjadi. Alat pembaca di gerbang pembayaran Transjakarta sulit membaca barcode yang muncul di aplikasi.
Dengan posisi alat pembaca menghadap ke atas, perlu waktu beberapa saat untuk alat bisa membaca barcode dan membuka gerbang. Utamanya karena alat baca langsung terkena cahaya terang dari sinar matahari.
Di gerbang pembayaran stasiun MRT, layar telepon seluler yang menunjukkan kode batang harus diletakkan di bawah alat pembaca yang menghadap ke bawah. Cara pembacaan itu juga lambat karena faktor cahaya juga sinyal telepon.
”Itu yang saat ini sedang kita upayakan, supaya dalam kondisi apa pun alat pembaca bisa dengan mudah membaca scan QR code di dalam aplikasi,” kata Syafrin.
Adapun untuk uang pembayaran elektronik, yaitu kartu pembayaran yang diterbitkan perbankan, saat ini PT JakLingko Indonesia tengah melakukan upaya agar seluruh uang kartu elektronik saat implementasi sudah berfungsi baik.
”Kami melakukan reverso pada uang elektronik. Yang sudah proses, kartu pembayaran elektronik dari Bank Mandiri, Bank DKI, juga Bank BRI, BNI, dan, BCA,” ujarnya.
Direktur Utama PT JakLingko Indonesia M Kamaluddin menjelaskan, untuk penerapan tarif integrasi dalam beberapa pekan ini, hasil evaluasi sementara PT JakLingko Indonesia menunjukkan tanggapan yang positif. ”Semua warga yang menggunakan aplikasi Jaklingko merasakan manfaat tarif yang lebih ekonomis,” kata Kamaluddin.
Seperti diketahui, tarif integrasi angkutan umum itu dirancang saat ini untuk penggunaan tiga moda di bawah pengelolaan Dinas Perhubungan DKI Jakarta, yaitu LRT Jakarta, Transjakarta, dan MRT Jakarta.
Penggunaan moda angkutan lebih dari satu atau dua moda yang berbeda untuk mobilitas dan dilakukan dalam durası perjalanan tiga jam, maka penumpang akan mendapatkan manfaat penerapan tarif integrasi maksimal Rp 10.000. Untuk bisa mendapatkan tarif integrasi itu, warga bisa menggunakan aplikasi JakLingko saat bermobilitas.
”Adapun untuk tarif integrasi tiga moda harus dievaluasi dalam waktu enam bulan, terhitung sejak Juni kemarin. Berarti fokus sampai Desember ini ke tarif integrasi tiga moda. Nanti kami akan laporkan hasil evaluasinya,” kata Kamaluddin.
Tidak ada tambahan subsidi
Syafrin melanjutkan, untuk penerapan tarif integrasi tiga moda tersebut, Dishub DKI sudah melakukan simulasi subsidi. ”Mencermati besaran subsidi saat ini, tidak akan ada penambahan subsidi karena dana public service obligation atau PSO tahun ini cukup untuk membiayai secara keseluruhan,” kata Syafrin.
Untuk tahun pertama (2022) dan tahun kedua (2023) penerapan tarif integrasi tiga moda, Syafrin memastikan, Dinas Perhubungan tidak akan mengajukan tambahan subsidi. ”Untuk tahun pertama dan tahun kedua, semua sudah dihitung,” ujarnya.
Data dari Dinas Perhubungan DKI menyebutkan, dana PSO pada 2022 untuk transportasi sebesar Rp 4 triliun. Rinciannya, untuk Transjakarta Rp 3,2 triliun, MRT Jakarta Rp 600 miliar, dan LRT Jakarta Rp 200 miliar.
Adapun untuk besaran subsidi transportasi pada tiga moda tersebut, pada 2019 sebesar Rp 14 miliar, pada 2020 Rp 4 miliar, dan pada 2021 Rp 6 miliar.
Ke depan, menurut Syafrin, justru yang akan terjadi adalah koreksi besaran subsidi apabila tarif integrasi diterapkan. Utamanya karena dalam jangka panjang, sesuai kajian konsultan, akan ada peningkatan ridership.
”Dengan pola ini tentu juga akan ada peningkatan pendapatan dari operator,” kata Syafrin.
Bila makin banyak masyarakat beralih menggunakan angkutan umum dengan adanya tarif integrasi, bukan hanya sisi keuntungan langsung dari sisi pendapatan operator yang meningkat, tetapi juga penghematan biaya lain yang biasa dikeluarkan pemerintah. Disebutkan Syafrin, penghematan itu akan terjadi pada subsidi BBM.
Penghematan subsidi BBM terjadi dengan menurunnnya penggunaan kendaraan pribadi karena orang beralih ke angkutan umum. Selain itu, polusi udara juga akan berkurang.
”Akan ada banyak manfaat. Kami berharap dengan tarif integrasi, akan banyak masyarakat beralih menggunakan angkutan umum,” kata Syafrin.