Jakpro Mencari Mitra Baru untuk Bangun Fasilitas Pengelolaan Sampah di Sunter
PT Jakpro masih mencari mitra baru dalam pembangunan fasilitas pengelolaan sampah di Sunter. Jakpro yang mendapat penugasan membangun berharap mitra baru bisa diperoleh pada Oktober 2022.
Oleh
HELENA FRANSISCA NABABAN
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — PT Jakarta Propertindo masih mencari investor mitra untuk membangun intermediate treatment facility atau fasilitas pengelolaan sampah antara di Sunter, Jakarta Utara. Mitra baru diharapkan bisa didapatkan selambatnya Oktober dan bisa segera memulai pembangunan.
”Mudah-mudahan mitra baru bisa terpilih di awal Oktober yang dilanjutkan tanda tangan kontrak dengan Jakpro,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Asep Kuswanto, Kamis (1/9/2022).
Mitra baru yang diseleksi, menurut Asep, ada tiga perusahaan dari luar negeri. Dua perusahaan dari China dan satu perusahaan dari Eropa.
Untuk bisa membangun ITF, Asep melanjutkan, setelah mitra baru terpilih masih ada proses selanjutnya. ”Setelah signing kontrak mitra terpilih, mereka (Jakpro) harus signing kontrak lagi dengan kami,” jelas Asep.
Secara administrasi, akan ada lagi perjanjian kerja sama (PKS) antara Jakpro dan Pemprov DKI Jakarta, yaitu untuk memperbarui PKS yang sudah ada. Sementara untuk Jakpro, begitu mitra baru terpilih, perlu ada penyesuaian feasibility study (FS) atau kajian kelayakan.
Terpisah, Direktur Teknik dan Pengembangan Bisnis Jakpro Iwan Takwin menjelaskan, untuk pembangunan ITF Sunter itu, investasi yang diperlukan sekitar Rp 4 triliun lebih. Untuk tahap awal, Jakpro akan mengajukan penyertaan modal daerah (PMD) kepada DPRD DKI Jakarta, selain juga dari investor.
Untuk tahap awal, PMD yang akan diajukan Rp 517 miliar. Dana PMD itu akan dipakai untuk konsultasi, persiapan, dan tahap awal konstruksi.
Pengajuan PMD itu terkait dengan proyek pengelolaan sampah yang mandek meski sudah direncanakan sejak 2011 dan sudah dilakukan groundbreaking pada 2018. Sebelumnya, PT Jakpro bekerja sama dengan PT Fortum Finlandia untuk membangun ITF Sunter.
Kedua perusahaan ini membangun perusahaan patungan bernama PT Jakarta Solusi Lestari (JSL). PT Fortum kemudian mundur karena ingin memprioritaskan investasinya untuk proyek lain. Mundurnya PT Fortum dikabarkan pada Juni 2021.
Lantaran ITF Sunter ini merupakan salah satu kegiatan strategis daerah Pemprov DKI Jakarta, Jakpro kembali harus mencari mitra baru yang mau berinvestasi pada proyek ITF.
Dalam perkembangan, Komisi D DPRD DKI Jakarta melalui rapat pada 23 Mei 2022 menyampaikan kekhawatiran apabila Jakpro terus mencari investor baru, pembangunan ITF malah bisa tidak terlaksana. Untuk itu Komisi D mengusulkan agar pembangunan ITF menggunakan dana APBD DKI Jakarta melalui skema PMD. Pengajuan dana PMD tersebut menurut rencana dimulai pada pembahasan APBD Perubahan 2022 ini.