Kebakaran Lalap Rumah Warga di Kawasan Padat Hunian Simprug
Kebakaran terjadi di kawasan padat hunian di Simprug, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Minggu (21/8/2022). Peristiwa itu menewaskan seorang warga.
Oleh
ERIKA KURNIA
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Sebuah bangunan rumah tinggal di Jalan Simprug Golf II RT 004 RW 008, Kelurahan Grogol Selatan, Kecamatan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, terbakar, Minggu (21/8/2022) siang. Seorang warga tewas karena mengalami syok dan kelelahan. Sebanyak 25 mobil pemadam dan 110 personel pemadam kebakaran diterjunkan ke lokasi. Kepala Seksi Operasi Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Selatan Ruwanto menyampaikan, tim mendapat laporan telepon dari warga sekitar lokasi kebakaran pada pukul 10.48. ”Kebakaran di rumah tinggal, rumah padat hunian,” katanya.
Dari video warga yang beredar, asap hitam membubung tinggi di antara permukiman yang terdiri dari bangunan rendah. Warga di pemukiman, yang lokasinya hanya setengah kilometer dari pusat perbelanjaan Senayan City itu pun panik menyelamatkan barang-barang dari dalam rumah mereka.
Ruwanto menyebut, petugas kebakaran turun sekitar pukul 11.00. Total 25 mobil pemadam kebakaran turun ke lokasi bersama sekitar 110 personel. ”Kendala dari pemadaman ini, TKP jauh dari sumber air,” katanya.
”Api bersumber dari rumah kontrakan Pak Sambiyo (66). Penghuni kontrakan pada saat kejadian langsung turun dan berteriak ada kebakaran. Karena api sudah besar, warga berusaha memadamkan dan segera menghubungi pihak damkar untuk meminta bantuan,” tutur Ruwanto.
Meski demikian, sumber api bisa mulai diredakan sekitar pukul 13.00. Berdasarkan pendataan sementara, sebanyak 100 rumah tinggal yang dihuni 555 jiwa dari 200 keluarga terdampak api yang meluas sekitar 2 hektar. Kerugian diperkirakan mencapai hingga Rp 5 miliar.
”Seorang warga bernama Pak Nanang (48) meninggal karena shock dan kelelahan,” kata Ruwanto yang sejauh ini belum bisa menyebutkan dugaan penyebab kebakaran.
Belum lama ini di Kelurahan Duri Selatan, Tambora, Jakarta Barat, Rabu (17/8/2022) pagi, kebakaran melanda rumah toko empat lantai dan menewaskan enam penghuni indekos serta mengakibatkan tiga orang luka-luka. ”Enam korban tewas diduga tidak bisa menyelamatkan diri karena kondisi ruko yang dipasangi teralis besi,” kata Kepala Seksi Humas Polres Metro Jakarta Barat Komisaris Moch Taufik Iksan (Kompas.id, 18/8/2022). Selain faktor keamanan bangunan, kebakaran diduga disebabkan oleh hubungan pendek arus listrik. Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta mencatat, hampir 70 persen kebakaran di Jakarta dipicu masalah kelistrikan. Pada 2021, bangunan perumahan yang terbakar mencapai 516 kasus atau 33,62 persen dibandingkan obyek lainnya. Selain itu, ada kebakaran instalasi luar gedung yang di bawah 30 persen, lalu bangunan umum dan perdagangan yang juga selalu di bawah 20 persen, disusul kendaraan sekitar 6 persen.