Anies Resmikan 33 Tower Rusunawa
Gubernur DKi Jakarta Anies Baswedan meresmikan 33 menara rusunawa. Ke-33 menara itu tersebar di 12 lokasi di DKI Jakarta dan menambah stok hunian 7.421 unit.
JAKARTA, KOMPAS – Dua bulan menjelang jabatan sebagai gubernur berakhir, Anies Baswedan meresmikan 33 tower (menara) rumah susun sederhana sewa atau rusunawa. Ke-33 menara itu dibangun dengan anggaran Rp 2,9 triliun dan menambah hunian rusunawa sebanyak 7.421 unit.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam peresmian 33 tower rusunawa di Rusunawa Penjaringan, Jakarta Utara, Kamis (18/8/2022), menyatakan, ke-33 menara itu dibangun pada periode 2018-2022. Ke-33 menara itu berada di 12 lokasi yang tersebar di empat wilayah kota Jakarta dan menyediakan 7.421 unit hunian.
Anies mengklaim, capaian pembangunan itu sebuah rekor. ”Ini adalah sebuah rekor yang kita syukuri dan saya sampaikan apresiasi kepada jajaran yang bekerja keras untuk memastikan yang menjadi janji tadi terlaksana,” katanya.
Baca juga: Pemprov DKI Targetkan Lima Rusunawa di Jakarta Selesai Akhir 2021
Hasil pembangunan rusunawa itu, menurut dia, merupakan pemenuhan janji politiknya. Seperti diketahui, dalam kampanye untuk pemilihan Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta 2017-2022, Anies Baswedan-Sandiaga Salahuddin Uno selalu menggaungkan 23 janji politik. Salah satunya adalah pembangunan hunian layak, baik melalui pembangunan kampung maupun rusun.
”Jadi, ini semua kami kerjakan karena kami memiliki janji politik. Janji politik itu adalah mengembangkan, memfasilitasi, dan menyiapkan rusun, termasuk fasilitasnya kepada seluruh warga,” kata Anies.
Ia berharap penyediaan rumah susun ini tidak berhenti di 33 menara tersebut, tetapi akan bertambah lebih banyak lagi. ”Dan, kalau kita bicara tentang tanggung jawab, kita ingin negara memberikan dukungan dasar, seperti sandang, pangan, dan papan,” katanya.
Dalam peresmian itu, Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) DKI Jakarta Sarjoko menjelaskan, ke-33 menara itu tersebar di 12 lokasi. Ada yang merupakan pembangunan baru, ada pula rusunawa yang direvitalisasi. Sebanyak 26 menara rusunawa di 10 lokasi dibangun dengan APBD DKI Jakarta 2019-2022 senilai Rp 2,2 triliun. Sebanyak tujuh menara menara di dua lokasi dibangun dengan dana pembayaran koefisien lantai bangunan (KLB) Rp 766,840 miliar.
Selain kualitas fisik yang baik, rusunawa didukung sarana dan prasarana lingkungan yang sangat lengkap, seperti klinik kesehatan, sekolah, perpustakaan, taman bermain anak, lapangan olahraga, ”jogging track”, tempat ibadah, dan fasilitas perbankan.
Untuk rusun yang bersumber dari KLB, disebutkan Sarjoko, berlokasi di Daan Mogot, Jakarta Barat dan di Pulogebang-Penggilingan, Jakarta Timur. Di Daan Mogot, untuk menara 1 dan 2 dibangun dengan dana Rp 213,044 miliar dari KLB PT Mulia Karya Gemilang. Untuk menara 6 dan 7 dibangun dengan dana Rp 289,418 miliar dari KLB PT KEPLAND.
Untuk rusunawa yang berlokasi di Pulogebang-Penggilingan, pembangunan dengan dana KLB adalah menara 4, 5, dan 6. Anggaran pembangunan sebesar Rp 264,376 miliar dari KLB PT Putra Gaya Wahana.
Baca juga: Rusunawa Pasar Rumput untuk Warga Terdampak Penataan Ciliwung
Sarjoko menjelaskan, rusunawa yang dibangun memiliki luasan 36 meter persegi dan memiliki beragam keunggulan. Di setiap unit terdiri atas ruang keluarga, dua kamar tidur, dapur, dan kamar mandi. Lalu, ada ruang komunal atau ruang bersama di setiap lantai sebagai tempat interaksi warga penghuni dan didukung fasilitas lift. Selain itu, tersedia juga unit hunian untuk difabel.
”Selain kualitas fisik yang baik, rusunawa didukung sarana prasarana lingkungan yang sangat lengkap, seperti klinik kesehatan, sekolah, perpustakaan, taman bermain anak, lapangan olahraga, jogging track, tempat ibadah, dan fasilitas perbankan,” kata Sarjoko.
Selain fasilitas yang lengkap, menurut dia, pelayanan penghuni dilakukan secara transparan, mudah, dan cepat melalui sistem pendaftaran secara online. Aplikasi yang digunakan adalah sistem perumahan dan permukiman yang dikenal sebagai sirukim.
Aplikasi itu juga diintegrasikan dengan program dan Galeri Huni Jakhabitat yang diluncurkan Anies, Selasa (16/8/2022). Program itu mengintegrasikan semua layanan perumahan dan permukiman terjangkau dan berkualitas di Jakarta.
Integrasi program ini diharapkan dapat memberi solusi perumahan dan permukiman terjangkau menjadi lebih aksesibel bagi masyarakat. Selain itu, juga sebagai identitas yang memayungi semua program perumahan dan permukiman di DKI Jakarta.
Daftar 33 Menara yang Diresmikan:
Revitalisasi rusunawa
- Revitalisasi Rusunawa Penjaringan, Jakarta Utara. Terdiri dari 4 menara, setiap menara terdiri dari 20 lantai, 1.010 unit dengan 1.008 unit hunian tipe 36 dan 2 unit hunian difabel beserta sarana dan prasarananya. Saat ini, rusunawa sudah dihuni oleh 909 kepala keluarga.
- Revitalisasi Rusunawa Karang Anyar, Jakarta Pusat. Terdiri dari 2 menara, per menara 16 lantai, 421 unit dengan 420 unit hunian tipe 36 dan 1 unit hunian difabel beserta sarana dan prasarananya.
- Revitalisasi Rusunawa Cipinang Besar Utara, Jakarta Timur. Terdiri dari 1 menara, 16 lantai, 239 unit dengan 238 unit hunian tipe 36 dan 1 unit hunian difabel beserta sarana dan prasarananya. Saat ini, rusunawa sudah dihuni oleh 105 keluarga yang merupakan warga relokasi dari kebakaran Pasar Gembrong.
Pembangunan baru rusunawa
- Pembangunan Rusunawa PIK Pulo Gadung, Jakarta Timur. Terdiri dari 3 menara, 16 lantai, 511 unit dengan 507 unit hunian tipe 36 dan 4 unit hunian difabel beserta sarana dan prasarananya.
- Pembangunan Rusunawa Ujung Menteng, Jakarta Timur. Terdiri dari 2 menara, 16 lantai, 422 unit dengan 420 hunian tipe 36 dan 2 hunian difabel beserta sarana dan prasarananya. Saat ini sedang dilakukan pengundian untuk penghunian rumah susun.
- Pembangunan Rusunawa Cakung Barat, Jakarta Timur. Terdiri dari 3 menara, 16 lantai, 542 unit dengan 539 hunian tipe 36 dan 3 hunian difabel beserta sarana dan prasarananya.
- Pembangunan Rusunawa PIK Pulogadung Tahap II, Jakarta Timur. Terdiri dari 6 menara, setiap menara 16 lantai, 1.412 unit yang terdiri dari 511 rusun keluarga (507 unit hunian tipe 36 dan 4 unit hunian difabel) dan 901 unit rusun pekerja (897 unit hunian tipe 18 dan 4 unit hunian difabel tipe 36) beserta sarana dan prasarananya.
- Pembangunan Rusunawa Pulo Jahe, Jakarta Timur. Terdiri dari 2 menara, per menara 24 lantai, 750 unit dengan 748 unit hunian tipe 36 dan 2 unit hunian difabel beserta sarana dan prasarananya.
- Pembangunan Rusunawa Padat Karya, Jakarta Utara. Terdiri dari 2 menara, per menara 16 lantai, 377 unit dengan 375 unit hunian tipe 36 dan 2 hunian difabel beserta sarana dan prasarananya.
- Pembangunan Rusunawa Kelapa Gading Timur, Jakarta Utara. Terdiri dari 1 menara, 11 lantai, 151 unit dengan 150 hunian tipe 36 dan 1 hunian difabel beserta sarana dan prasarananya.
Rusunawa yang dibangun dengan dana KLB
- Rusunawa Pulogebang-Penggilingan, Jakarta Timur. Terdiri dari 3 menara, 15 lantai, 522 unit dengan 520 hunian tipe 36 dan 2 hunian difabel beserta sarana dan prasarananya.
- Rusunawa Daan Mogot, Jakarta Barat. Terdiri dari 4 menara, 16 lantai, dengan total 1.064 unit, 2 unit di antaranya merupakan hunian difabel beserta sarana dan prasarananya.
Sumber data: DPRKP DKI Jakarta/HLN