PT KAI memastikan sebagian depo LRT Jabodebek sudah siap digunakan. Tersisa pembangunan ”light maintenance” dan ”heavy maintenance” yang masih berlangsung. Keberadaan depo akan mendukung operasional LRT.
Oleh
HELENA FRANSISCA NABABAN
·5 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Menjelang pengoperasian LRT Jabodebek, KAI memastikan sebagian dari depo sudah siap. Masih ada area light maintenance atau perawatan ringan dan heavy maintenance atau perawatan berat yang saat ini masih dalam tahap pembangunan. Progres pembangunan depo mencapai 85,11 persen.
VP Public Relations KAI Joni Martinus melalui keterangan tertulis, Rabu (10/8/2022) menjelaskan, sebagai moda transportasi paling modern yang akan beroperasi di Indonesia, LRT Jabodebek membutuhkan dukungan fasilitas perawatan yang mumpuni.
Fasilitas perawatan itu ada di depo LRT Jabodebek yang saat ini tengah dipersiapkan. Berlokasi di Kecamatan Bekasi Timur, Kabupaten Bekasi, dengan luas sekitar 100.000 meter persegi, saat ini area depo yang sudah siap digunakan adalah area mesin bubut roda jenis underfloor, stabling, automatic train wash plant (ATWP), dan bangunan operation control center (OCC).
Adapun untuk area light maintenance dan heavy maintenance saat ini masih dalam tahap pembangunan. ”Progres pembangunan depo mencapai 85,11 persen,” jelas Joni.
Depo LRT Jabodebek itu nantinya akan dipergunakan untuk kepentingan menyimpan, memeriksa, merawat, serta memperbaiki sarana LRT beserta komponen pendukungnya. Difungsikannya depo LRT Jabodebek ini bertujuan agar sarana LRT Jabodebek selalu terjaga keandalannya sehingga menghasilkan operasional LRT Jabodebek yang aman, nyaman, dan selamat.
Sebelumnya, sarana atau kereta LRT Jabodebek ditempatkan pada jalur-jalur LRT Jabodebek. Setelah area stabling di depo LRT Jabodebek dapat ditempati, sarana LRT Jabodebek sudah menempati area stabling atau area penyimpanan sarana LRT Jabodebek. Terdapat 20 jalur pada area stabling untuk melindungi sarana LRT Jabodebek dari cuaca panas, hujan, dan gangguan eksternal lainnya.
Area light maintenance memiliki 10 jalur dan digunakan untuk pemeriksaan serta perawatan ringan seperti pemeriksaan dan perawatan harian serta perawatan bulanan dengan siklus 1, 3, 6, dan 12 bulan. Adapun area heavy maintenance memiliki empat jalur dan digunakan untuk perawatan besar dengan siklus tahunan.
Joni melanjutkan, depo LRT Jabodebek juga memiliki area test track sebanyak satu jalur yang digunakan sebagai tempat pengetesan sarana LRT Jabodebek setelah dilakukan perawatan atau perbaikan. ”Dengan adanya test track tersebut, maka jalur LRT Jabodebek hanya digunakan untuk operasional,” jelas Joni.
Selanjutnya, depo LRT Jabodebek juga memiliki fasilitas unggulan. Di sana terdapat ATWP sebanyak satu jalur yang digunakan sebagai tempat pencucian sarana LRT Jabodebek secara otomatis.
Dengan menggunakan ATWP itu, kereta LRT Jabodebek yang hendak dicuci akan melaju di jalur ATWP untuk pembasahan awal dan disemprot sabun di bagian kaca depan, belakang, dan samping kemudian disikiat. Selanjutnya dilakukan pembilasan awal, penyikatan atap, dan diakhiri dengan pembilasan akhir.
Setelah selesai proses pencucian, kereta LRT Jabodebek keluar dari alat ATWP dalam keadaan bersih. Pencucian dengan sistem ini memakan waktu yang jauh lebih cepat dibandingkan dengan pencucian manual dengan hasil yang baik.
Joni menambahkan, pencucian otomatis tersebut sangat efektif dan efisien karena memiliki sistem pengolahan air limbah (water treatment system) di mana air hasil pencucian diolah agar tidak mencemari lingkungan. Melalui water treatment system, air yang digunakan setelah pencucian akan ditampung dan diolah dengan cara memisahkan air dengan tanah pasir, oli, dan gemuk sehingga air tersebut tidak mencemari lingkungan sekitarnya.
”KAI sangat memperhatikan faktor lingkungan untuk proses pencucian LRT Jabodebek. Untuk pembilasan akhir pun, KAI menggunakan demineralizing water atau air murni tanpa kandungan mineral atau zat-zat kimia sehingga tidak mencemari lingkungan,” kata Joni.
Area lain yang sangat vital pada Depo LRT Jabodebek yaitu operation control center (OCC). Area ini berfungsi sebagai tempat administrasi dan pusat kendali utama beroperasinya LRT Jabodebek.
LRT Jabodebek akan beroperasi mengikuti jadwal yang telah diunggah ke sistem persinyalan di OCC. Selain itu, di area OCC akan di-installtrain simulator untuk melatih kemampuan train attendant dalam mengemudikan kereta LRT Jabodebek jika dibutuhkan.
Nantinya juga akan terdapat fasilitas-fasilitas perawatan kereta LRT Jabodebek, seperti mesin bubut roda, catu daya kereta, rail shunter yang dapat digunakan untuk gerakan langsir, dan mobile lifting jack untuk mengangkat trainset.
Seluruh operasional LRT Jabodebek akan berjalan secara otomatis mengikuti jadwal yang telah ditetapkan. Operator pada OCC akan memantau jalannya LRT dan hanya akan mengintervensi jika ditemukan ketidaksesuaian, seperti adanya keterlambatan dan gangguan suplai daya.
Saat ini, progres LRT Jabodebek secara keseluruhan telah mencapai 84,22 persen. Berbagai aspek telah dipersiapkan melalui berbagai tahap pengujian untuk menjamin keandalan operasional dan keselamatan pelanggan ke depannya.
”KAI mempersiapkan moda LRT Jabodebek sebaik mungkin dengan berbagai peralatan modern dan berkualitas. Dengan demikian, dalam jangka waktu yang panjang, transportasi LRT Jabodebek tetap dapat diandalkan,” tutup Joni.
Dihubungi terpisah, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo menjelaskan, untuk mendukung operasional LRT Jabodebek dan pergerakan penumpang dari Stasiun LRT Jabodebek Dukuh Atas ke Stasiun KRL Sudirman, pekan ini dilakukan pengangkatan jembatan penyeberangan multiguna (JPM) Serambi Temu Dukuh Atas. ”Untuk diperhatikan, kami melakukan rekayasa lalu lintas,” jelas Syafrin.
Persiapan pengangkatan JPM sudah dilakukan sejak 29 Juli 2022 hingga 12 Augustus 2022. Adapun lokasi pekerjaan pengangkatan JPM itu di sisi utara Jalan Galunggung, tepatnya berada di atas Sungai Ciliwung.
”Untuk itu ada perubahan lalu lintas di Jalan Galunggung,” jelas Syafrin.
Untuk pekerjaan yang dilakukan pukul 21.00-16.00, lalu lintas dari arah Karet menuju Manggarai menjadi satu lajur. Pengguna dialihkan menggunakan jalur Transjakarta sisi selatan dan mix traffic dengan kendaraan umum.
Untuk pekerjaan pukul 16.00-21.00, lalu lintas di Jalan Galunggung dari arah Karet menuju Manggarai menjadi dua jalur. Jalur itu yaitu menggunakan jalur Transjakarta sisi selatan dan jalur Transjakarta sisi utara dibuka mix traffic dengan kendaraan umum.
”Diimbau kepada para pengguna jalan agar menghindari ruas jalan tersebut dan menyesuaikan pengaturan lalu lintas yang ditetapkan, mematuhi rambu-rambu lalu lintas, petunjuk petugas di lapangan, serta mengutamakan keselamatan di jalan,” jelas Syafrin.