Rekayasa Lalu Lintas Imbas Mitigasi Banjir Tol BSD
Demi kelancaran arus kendaraan, lajur Jalan Tol BSD arah ke Jakarta dialihkan menggunakan dua lajur arah ke Serpong. Sementara pengguna jalan ke Serpong dapat menggunakan dua lajur lainnya.
Oleh
FRANSISKUS WISNU WARDHANA DANY
·2 menit baca
TANGERANG SELATAN, KOMPAS — Tengah berlangsung pengerjaan konstruksi di Jalan Tol BSD, Tangerang Selatan, Banten, Senin (8/8/2022), sehubungan dengan penanggulangan banjir yang kerap terjadi saat hujan deras. PT Bintaro Serpong Damai selaku pengelola dan operator merekayasa lalu lintas area konstruksi mulai dari KM 8+200 hingga KM 9+000 arah Jakarta.
Demi kelancaran arus kendaraan, lajur arah ke Jakarta dialihkan menggunakan dua lajur arah ke Serpong. Sementara pengguna jalan ke Serpong dapat menggunakan dua lajur lainnya.
Berdasarkan pemantauan kamera pemantau (CCTV), terjadi antrean kendaraan pada pukul 06.42 di lokasi pengalihan lajur arah Jakarta pada KM 8+200-KM 9+200. Lalu lintas kembali lancar pukul 10.03 ke arah Jakarta dan Serpong.
”Kemungkinan rekayasa lalu lintas selama dua bulan per jalurnya (Jakarta dan Serpong). Namun, masih dicari solusi yang solutif setelah uji coba rekayasa lalu lintas pagi tadi,” ucap Kepala Induk Patroli Jalan Raya Tol BSD Komisaris Teguh Patriot.
KM 8+200-KM 9+000 Jalan Tol BSD kerap banjir saat hujan deras. Salah satunya pada Sabtu (16/7/2022). Terjadi kemacetan panjang karena banjir setinggi 50-70 sentimeter yang menyebabkan kendaraan tak dapat melintas.
Selain hujan deras, salah satu penyebab banjir di Jalan Tol BSD ialah luapan Kali Cibenda di Pamulang. Pengelola menyiasati dengan mesin pompa yang menyedot air lalu membuangnya ke Kali Angke dan Kali Bintaro.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Tangerang Selatan Uci Sanusi menyebutkan, berdasarkan pantauan petugas di lapangan, hujan berintensitas tinggi menyebabkan banjir. Daya tampung saluran air juga tidak cukup sehingga badan jalan tergenang air.
Untuk jangka panjang, mesti ada normalisasi Kali Cibenda hingga Situ Parigi. Juga normalisasi yang dibarengi pemeliharaan drainase supaya aliran air tidak terhambat.