Peringatan Dini Bencana Longsor di Kabupaten Bogor
BPBD Kabupaten Bogor mencatat pada periode Januari-Juli 2022 ada 529 bencana yang menyebabkan 16 orang meninggal dan 22 orang cedera ringan hingga luka berat.
Oleh
AGUIDO ADRI
·3 menit baca
BOGOR, KOMPAS — Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bogor di Jawa Barat hari ini mengeluarkan peringatan dini bencana longsor atau tanah bergerak dan banjir bandang di 14 Kecamatan. Lembaga ini mencatat sepanjang Januari-Juli ada 529 bencana alam.
Berdasarkan rekomendasi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), BPBD Kabupaten Bogor mengeluarkan peringatan dini potensi pergerakan tanah pada Agustus 2022 di 14 Kecamatan. Semua kecamatan itu juga rawan terjadi banjir bandang. Warga diimbau waspada dan hati-hati serta segera mengungsi ke wilayah aman.
Empat belas kecamatan itu adalah Caringin, Ciampea, Cibungbulang, Cigombong, Cijeruk, Ciomas, Dramaga, Kemang, Leuwiliang, Pamijahan, Rancabungur, Rumpin, Tamansari, dan Tenjolaya.
Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor Mochamad Adam mengatakan, pada periode Januari-Juli 2022, pihaknya mencatat ada 529 bencana yang menyebabkan 16 orang meninggal dan 22 orang luka ringan hingga berat.
Bencana didominasi oleh peristiwa angin kencang sebanyak 297 kejadian, tanah longsor 199 kejadian, banjir 42 kejadian, gempa bumi 21 kejadian, pergeseran tanah 14 kejadian , kebakaran 8 kejadian, dan kejadian lainnya. Bencana terbanyak terdapat di Kecamatan Cigombong dengan 38 kejadian yang berbatasan dengan wilayah Sukabumi.
”Bencana itu tersebar di 229 desa di 38 kecamatan di Kabupaten Bogor. Total ada 1.297 rumah rusak ringan hingga berat, serta merusak 81 sarana ibadah, pendidikan, dan fasilitas umum,” kata Adam, Senin (8/8/2022).
Rumah untuk sekitar 90 keluarga dan 33 keluarga. Lalu pengajuan ke Pemprov Jawa Barat bagi yang direlokasi sebanyak 91 rumah.
Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Hendra Gunawan mengatakan, dari data bencana terkait geologi selama bulan Januari-Juni 2022, tanah longsor atau longsor menjadi bencana yang paling banyak menimbulkan korban meninggal, yaitu 35 orang. Pada periode yang sama, gempa bumi menewaskan 27 orang dan 479 orang luka-luka.
”Gerakan tanah sebanyak 318 kejadian dengan 35 korban jiwa, 459 orang mengungsi, dan 903 kerusakan bangunan,” kata Hendra.
Hendra melanjutkan, kejadian gerakan tanah atau longsor terjadi di Jawa Barat sebanyak 100 kejadian dan di Jawa Timur 60 kejadian. Badan Geologi, kata dia, selalu memberikan rekomendasi ke semua daerah. Rekomendasi itu salah satunya melalui peta prakiraan gerakan tanah di seluruh Indonesia kepada gubernur yang dikeluarkan setiap bulan.
Bantuan rumah
Kepala Bidang Perumahan dan Permukiman Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan (DPKPP) Kabupaten Bogor Dede Armansyah mengatakan, pihaknya bersama tim Badan Geologi dan Kementerian ESDM sudah mengkaji lokasi relokasi terdampak bencana di Desa Cibunian, Pamijahan. Lokasi relokasi berada di Desa Purasari dan di sekitar Cibunian yang dinilai aman untuk menjadi tempat tinggal.
”Rumah untuk sekitar 90 keluarga dan 33 keluarga. Lalu pengajuan ke Pemprov Jawa Barat bagi yang direlokasi sebanyak 91 rumah,” ujar Dede.
Secara total, kata Dede, untuk penanganan pascabencana di Desa Gunung Picung, Cibunian, Purabakti, dan Desa Purasari di Kecamatan Leuwiliang akan direhabilitasi 177 rumah dengan nilai Rp 1,145 miliar. Warga yang terdampak akan mendapatkan bantuan sebagai calon penerima hunian tetap dan skema bantuan sosial.