92.000 Nakes di DKI Siap Terima Vaksin Penguat Kedua
Mulai pekan ini Dinas Kesehatan DKI Jakarta memberikan vaksin penguat kedua bagi nakes. Pemberian vaksin dilakukan bertahap kepada 92.000 orang tenaga kesehatan di DKI Jakarta.
Oleh
HELENA FRANSISCA NABABAN
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Dinas Kesehatan DKI Jakarta memastikan pemberian vaksin penguat kedua atau booster kedua bagi tenaga kesehatan di DKI Jakarta berlangsung bertahap mulai pekan ini. Ada sebanyak 92.000 tenaga kesehatan di DKI Jakarta yang akan menerima vaksin penguat kedua Covid-19.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dwi Oktavia, Minggu (7/8/2022), menjelaskan, untuk pemberian booster kedua pada tenaga kesehatan, sudah berjalan bertahap. Tenaga kesehatan yang bekerja di fasilitas kesehatan (fakes) yang memberikan vaksinasi seperti di rumah sakit, mereka tinggal meminta vaksin ke puskesmas setempat, sesuai dengan jumlah karyawan yang akan diberikan vaksin booster, dan mereka memberikan pelayanan sendiri, internal.
Untuk tenaga kesehatan lain, prinsipnya punya e-tiket vaksin booster kedua. Dengan tiket itu, nakes bisa mendapatkan vaksinasi penguat keduanya di puskemas atau di tempat faskes lain. ”Kata kuncinya di e-tiket booster kedua atau menunjukkan bahwa seseorang berhak untuk mendapat booster kedua,” kata Dwi Oktavia.
Dinkes DKI memperkirakan jumlah nakes yang tercatat dan pernah mendapatkan vaksin lengkap, di DKI Jakarta berjumlah 92.000 orang. ”Itu yang sudah pernah mendapat booster pertama. Nanti setelah enam bulan dia sudah bisa menerima booster kedua,” kata Dwi Oktavia.
Dwi Oktavia merunut, vaksin Covid-19 diberikan terlebih dahulu kepada para nakes pada Januari-Februari-Maret 2021. Diperkirakan pada Mei-Juni 2021 mereka sudah mendapatkan dosis lengkap 1 dan 2.
Pada Desember 2021-Januari 2022 mereka sudah mendapatkan dosis ketiga. ”Berarti kurang lebih saat ini mayoritas 92.000 nakes sudah bisa mendapatkan dosis keempat atau booster kedua. Persyaratan e-tiket sudah terbit,” kata Dwi Oktavia.
Adapun untuk pemberian vaksin booster tersebut, menurut Dwi, rumus jenis vaksin yang diberikan sesuai kebijakan dari Kementrian Kesehatan. ”Kalau rumus jenis vaksin itu juga kebijakan dari Kemenkes, yaitu sama dengan jenis booster pertamanya. Jadi, kalau booster pertamanya moderna booster keduanya juga. Kalau booster pertamanya Pfizer, booster keduanya Pfizer,” kata Dwi Oktavia.
Namun, Dwi belum bisa memastikan, apakah rumus vaksin booster yang sama juga bisa berlaku untuk masyarakat umum nantinya. ”Itu tidak tahu nanti karena kebijakan pengaturan jenis vaksin yang dibolehkan itu sesuai dengan kebijakan Kemenkes,” kata Dwi Oktavia.
Adapun untuk vaksin ketiga di DKI Jakarta, menurut Dwi Oktavia, sudah mencapai 54 persen. Data Dinkes DKI menyebutkan, total penerima vaksin dosis ketiga mencapai 4.654.694 orang.
Secara terpisah, Anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono mengingatkan, apabila dicermati, pemberian vaksin booster bagi nakes ini diberikan saat kasus mulai naik. Dengan kasus aktif DKI Jakarta saat ini sebanyak 20.490 orang baik yang dirawat ataupun diisolasi, nakes kemudian juga mulai diberikan vaksin booster.
”Itu memang konsekuensi untuk meningkatkan imunitas nakes,” katanya.
Namun, ia mengingatkan Dinkes DKI untuk juga bergerak di masyarakat, untuk menjaga perilaku hidup sehat. Tujuannya supaya pengendalian kasus bisa dilakukan.
Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Gilbert Simanjuntak menegaskan, dalam upaya pengendalian pandemi Covid-19, nakes perlu mendapatkan vaksin booster. Itu karena nakes sangat terpapar virus Covid-19 yang virusnya selalu bermutasi sehingga tidak terlindungi untuk infeksi virus mutasi baru. Namun, dengan vaksin, jadi kurang memastikan kalau terinfeksi.
Di sisi lain, kadar kekebalan menurun seiring waktu, sementara paparan tetap tinggi. ”Untuk itu nakes memang perlu diberi booster,” jelasnya.
Jumlah nakes sebagai target mudah tercapai, karena tidak banyak dan datanya jelas. ”Booster bagi nakes seharusnya bisa dilakukan dengan segera dan tidak berbiaya besar seperti program ke masyarakat ramai. Percepatan akan memberi keuntungan, dan meningkatkan kekebalan,” tegas Simanjuntak.
Ia berharap, vaksin penguat kedua atau vaksinasi keempat yang diberikan kepada nakes memberikan perlindungan yang baik.