Kemajuan Proyek MRT Fase 2A, Stasiun Monas dan Stasiun Thamrin Tersambung
Pembangunan paket kontrak atau CP 201 Fase 2A MRT Jakarta mencapai 41,84 persen. Pembuatan terowongan membuat Stasiun Monas tersambung dengan Stasiun Thamrin di sisi utara. MRT optimistis CP 201 bisa selesai Maret 2025.
Oleh
HELENA FRANSISCA NABABAN
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pembangunan paket kontrak atau CP 201 fase 2A MRT Jakarta sesuai jadwal. Salah satu kemajuan yang terlihat adalah Stasiun Monas dan Stasiun Thamrin sudah tersambung.
Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan PT MRT Jakarta (Perseroda) Rendi Alhial, Selasa (2/8/2022), menjelaskan, kedua stasiun itu tersambung setelah mesin bor terowongan (tunnel boring machine/TBM) 2 berhasil menembus dinding sisi utara Stasiun Thamrin pada Jumat (29/7/2022).
Seperti diketahui, CP 201 fase 2A MRT Jakarta direncanakan terbentang dari Stasiun Bundaran HI menuju Stasiun Harmoni sepanjang 2,8 km. Pengerjaan konstruksi CP 201 sudah berproses sejak Juli 2020.
Pekerjaan konstruksi CP 201 merupakan konstruksi bawah tanah. Dengan demikian di trase itu ada pekerjaan konstruksi terowongan sepanjang 1.942 meter dari Stasiun Bundaran HI menuju Stasiun Harmoni, serta membangun dua stasiun, yaitu Stasiun Thamrin dan Stasiun Monas.
Untuk membangun terowongan itu, MRT Jakarta menggunakan dua mesin bor, yaitu TBM-1 dan TBM-2. TBM-1 akan membuat terowongan southbound dan northbound yang menghubungkan Stasiun Bundaran HI dan Thamrin, sedangkan TBM-2 membangun terowongan southbound dan northbound yang menghubungkan Stasiun Monas dan Thamrin.
Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta (Perseroda) Silvia Halim menjelaskan, TBM 2 membangun terowongan southbound sepanjang 385,5 meter dari Stasiun Monas ke Stasiun Thamrin. Pekerjaan pembangunan ini membutuhkan waktu sekitar tiga bulan sejak 11 April hingga 29 Juli 2022.
Setelah TBM 2 menembus dinding utara Stasiun Thamrin, selanjutnya TBM 2 ini akan melakukan putar balik di titik shaft utara Stasiun Thamrin. Hal tersebut untuk melanjutkan konstruksi terowongan northbound kembali ke arah Stasiun Monas.
”Breakthrough ini merupakan salah satu milestone dari pekerjaan konstruksi fase 2A MRT Jakarta, khususnya CP 201 yang mencakup pembangunan Stasiun Thamrin dan Monas. Sejauh ini, pekerjaan CP 201 telah mencapai 41,84 persen,” kata Silvia.
Jadi TBM-1 dan TBM-2 akan bertemu di Stasiun Thamrin. TBM-1 sampai di sisi selatan Stasiun Thamrin dan TBM-2 sampai di sisi utara Stasiun Thamrin.
Dalam laman resmi PT MRT Jakarta disebutkan, pekerjaan konstruksi mencapai 41,84 persen, artinya pada CP 201 saat ini terdapat sejumlah kemajuan pekerjaan. Pada pembangunan Stasiun Monas, pembangunan telah masuk ke tahap pekerjaan penggalian dan pengecoran base slab stasiun, pengecoran kolom dan struktur dinding gardu induk (receiving substation/RSS), dan pekerjaan hacking partition wall antara stasiun dan shaft.
Hingga akhir 2022 ini, PT MRT Jakarta (Perseroda) menargetkan penyesaian penggalian station box, roof slab, concourse slab, dan base slab stasiun, serta memulai pengeboran koridor Monas-Thamrin.
Sementara di Stasiun Thamrin, pekerjaan yang sedang dilakukan meliputi pekerjaan pemasangan king post di sisi selatan stasiun, pemasangan traffic decking sisi selatan stasiun, persiapan pekerjaan dinding penahan tanah (D-Wall) sisi utara stasiun, penyelesaian pekerjaan perbaikan kualitas tanah (jet grout) sisi utara stasiun, persiapan penerimaan atau breakthrough TBM 1 pada sisi utara dan selatan Stasiun Thamrin.
Hingga akhir 2022 ini, PT MRT Jakarta (Perseroda) menargetkan penyelesaian pekerjaan D-Wall dan kingpost station box, penggalian station box, pemasangan traffic decking sisi timur station box, dan pengeboran koridor Bundaran HI-Thamrin.
Silvia melanjutkan, untuk TBM-1, sejak diluncurkan pada 24 Februari lalu oleh Presiden RI Joko Widodo, pengeboran dari Stasiun Bundaran HI menuju Stasiun Thamrin sudah 95 persen. Ditargetkan, TBM-1 akan sampai ke Stasiun Thamrin tepatnya di tunnel breakthrough di akhir pekan ini.
”Jadi TBM-1 dan TBM-2 akan bertemu di Stasiun Thamrin. TBM-1 sampai di sisi selatan Stasiun Thamrin dan TBM-2 sampai di sisi utara Stasiun Thamrin,” kata Silvia.
Kemudian setiap TBM akan berputar balik untuk membuat terowongan di sebelahnya. TBM-1 dari Stasiun Thamrin berbalik ke Stasiun Bundaran HI, sedangkan TBM-2 dari Stasiun Thamrin berbalik ke Stasiun Monas.
Setelah itu, kedua TBM tersebut akan bersama-sama membangun terowongan southbound dan northbound yang menghubungkan Stasiun Monas dan Harmoni. ”Kami masih optimistis bahwa target penyelesaian CP 201 pada Maret 2025 akan tercapai,” kata Silvia.