Penyebab Kecelakaan Beruntun di Jalan Transyogi Segera Diinvestigasi
Sepuluh orang dikonfirmasi meninggal dalam kecelakaan lalu lintas di Jalan Alternatif Cibubur Transyogi, Senin (18/7/2022), sampai pukul 21.00.
Oleh
ERIKA KURNIA, ADITYA DIVERANTA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pihak berwenang memastikan segera menginvestigasi kecelakaan beruntun yang diakibatkan truk pengangkut bahan bakar minyak milik Pertamina terhadap belasan kendaraan di Jalan Alternatif Cibubur Transyogi, Kelurahan Jatirangga, Kecamatan Jatisampurna, Kota Bekasi, Jawa Barat, Senin (18/7/2022). Sampai pukul 21.00, Korps Lalu Lintas Kepolisian Negara RI mengonfirmasi sepuluh orang meninggal dan lima orang luka-luka akibat kecelakaan maut tersebut.
Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga (Persero) Alfian Nasution di Rumah Sakit Polri Sukanto, Kramatjati, Jakarta Timur, menuturkan, saat kecelakaan, truk bernomor polisi B 9598 BEH itu diawaki dua orang. Truk membawa BBM pertalite dari Tanjung Priok, Jakarta Utara, untuk didistribusikan ke stasiun pengisian bahan bakar untuk umum (SPBU) di daerah Cileungsi, Bogor, dan sekitarnya.
”Kami cek datanya, kondisi sopir dalam keadaan baik dan sebelum mereka kerja biasanya kami lakukan pengecekan kesehatan. Dari pengecekan kami, kondisi sebelum bekerja mereka fit dan siap bekerja,” kata Alfian yang tengah mendampingi korban di rumah sakit tersebut malam ini.
Diberitakan sebelumnya, kecelakaan terjadi sekitar pukul 15.29 di lampu merah perempatan jalan. Truk Pertamina menabrak 2 mobil dan 10 motor sesaat setelah melalui jalan dengan kontur menurun ke arah Cileungsi.
Alfian mengatakan, truk muatan itu biasanya mendapatkan perawatan rutin dan pengecekan sesuai standar sebelum kendaraan beroperasi. Namun, pihaknya menyerahkan kepada yang berwenang untuk memastikan penyebab kecelakaan.
”Penyebabnya kami masih akan lakukan investigasi. Mungkin nanti pihak kepolisian dan komite keselamatan akan turun memberikan penyelidikan terhadap penyebabnya,” lanjutnya. Sementara itu, pihaknya berjanji akan membantu korban kecelakaan.
Direktur Penegakan Hukum Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri Brigadir Jenderal (Pol) Aan Suhanan menyampaikan, 10 orang meninggal dan 5 orang luka-luka dalam tabrakan beruntun tersebut, dari pembaruan data pada Senin malam. Jumlah itu berubah dari kabar sebelumnya yang menyebutkan 11 orang meninggal.
”Ada sembilan jenazah di Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur, dan satu jenazah lagi di Rumah Sakit Permata Cibubur, Bekasi,” jelasnya di RS Polri Kramatjati.
Aan menuturkan, penyelidikan masih berlangsung untuk mengetahui penyebab yang memicu kecelakaan. Ada sejumlah hal yang telah dipastikan, antara lain, lampu lalu lintas dalam kondisi merah serta tidak ada bekas rem dari truk di lokasi kejadian.
”Sebelumnya juga ada yang bilang rem blong. Tapi, dari lokasi kejadian, tidak ada bekas-bekas rem. Ini masih penyelidikan dan kami tidak bisa menyampaikan itu sebagai penyebab utama,” ujarnya.
Pemisah beton
Djoko Setijowarno, pengamat transportasi, menyampaikan, titik lokasi kejadian kecelakaan tersebut merupakan persimpangan yang baru dibuka awal tahun 2022. Titik persimpangan persis berada pada kontur jalan menurun dan menikung dari kedua arah.
”Ruas Jalan Transyogi atau Alternatif Cibubur ini statusnya sebagai jalan nasional. Informasinya lampu lalu lintas dipasang atas biaya pihak pengembang perumahan dengan izin dari Dishub Kota Bekasi,” katanya dalam keterangan tertulis.
Dari kasus tersebut, ia mendukung penutupan persimpangan menggunakan pemisah beton yang akan dilakukan mulai malam ini.