11 Orang Tewas di Perempatan Transyogi, Lampu Merah Jadi Sorotan
Kontur jalan yang menurun dan keberadaan lampu merah menjadi sorotan dalam kecelakaan akibat truk pengangkut bahan bakar yang menabrak mobil dan sepeda motor.
Oleh
ERIKA KURNIA, ADITYA DIVERANTA
·4 menit baca
TANGKAPAN LAYAR VIDEO WARGA
Suasana setelah kecelakan lalu lintas beruntun di Jalan Raya Alternatif Cibubur (Transyogi), Kelurahan Jatirangga, Kecamatan Jatisampurna, Kota Bekasi, Jawa Barat, Senin (18/7/2022).
JAKARTA, KOMPAS — Sebanyak 11 orang meninggal dalam kecelakaan maut di perempatan lampu merah Jalan Alternatif Cibubur Transyogi di Kelurahan Jatirangga, Kecamatan Jatisampurna, Kota Bekasi, Jawa Barat, Senin (18/7/2022). Kontur jalan yang menurun dan posisi lampu merah menjadi sorotan dalam kecelakaan truk pengangkut bahan bakar menabrak mobil dan sepeda motor.
”Untuk sementara korban ada di Rumah Sakit Polri Kramatjati dan 11 orang meninggal. Namun, kami masih cek ulang kembali, akan kami cek betul identitas korban. Nanti kami libatkan tim Dokkes untuk melakukan pemeriksaan korban,” kata Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Latif Usman saat dihubungi wartawan di Jakarta.
Kecelakaan ini berawal dari truk pengangkut BBM milik PT Pertamina Patra Niaga (Persero) yang berjalan ke arah Cileungsi melalui jalan yang kondisinya menurun di dekat perempatan lampu merah. Truk itu, kata Latif, tiba-tiba menabrak 2 kendaraan roda empat dan 10 kendaraan roda dua.
Pengendara salah satu sepeda motor yang tertabrak adalah anggota TNI AL. Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut Laksamana Pertama Julius Widjojono membenarkan, ada anggota TNI AL meninggal yang bernama Suparno. Ia adalah anggota Marinir TNI AL berpangkat Pembantu Letnan Dua (Pelda) Mar yang sehari-hari bertugas di Spersal Markas Besar TNI AL.
TANGKAPAN LAYAR VIDEO WARGA
Sebuah mobil ringsek akibat kecelakan lalu lintas beruntun di Jalan Raya Alternatif Cibubur (Transyogi), Kelurahan Jatirangga, Kecamatan Jatisampurna, Kota Bekasi, Jawa Barat, Senin (18/7/2022).
Dalam video warga yang beredar, terlihat seseorang dengan seragam dinas TNI tersungkur di kolong truk BBM. Dikonfirmasi Julius, Suparno saat itu tidak sendirian. Ia membonceng istrinya.
”Istrinya sedang dicari,” katanya kepada wartawan saat dihubungi.
Hingga Senin pukul 19.00, sejumlah jenazah telah dievakuasi ke Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur. Ada sembilan kantong jenazah yang diangkut ke rumah duka dan belum dibuka.
Sejumlah anggota keluarga korban meninggal berangsur-angsur tiba di rumah sakit. Sebagian mereka masih meratap dan menangis saat berada di rumah duka.
KOMPAS/ADITYA DIVERANTA
Seorang perempuan menangis saat tiba di ruang duka Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur, Senin (18/7/2022) malam. Dia adalah salah satu keluarga dari korban kecelakaan truk Pertamina di Jalan Alternatif Cibubur, Bekasi.
Kepala Instalasi Forensik Rumah Sakit Polri Kramatjati Arif Wahyono menuturkan, sembilan kantong jenazah yang telah datang itu belum diperiksa. ”Berapa (jenazah) laki-laki dan perempuan belum bisa kami jelaskan karena pemeriksaan masih berlangsung. Jenazah baru kami terima dan bawa di ruang pemeriksaan,” ucapnya.
Arif menambahkan, kesembilan kantong jenazah yang diterima teridentifikasi sebagai orang dewasa. Untuk identifikasi lebih lanjut, timnya masih menghimpun data dari anggota keluarga.
Data itu meliputi sidik jari, identitas diri, serta data berupa kartu keluarga yang dapat memudahkan identifikasi jenazah.
”Kalau ada keluarga yang merasa kehilangan, silakan segera ke RS Polri. Keadaan jenazah yang belum membusuk mungkin memudahkan proses identifikasi,” kata Arif.
Penyebab kecelakaan
Adapun polisi saat ini masih akan mendalami penyebab kecelakaan. Sejauh ini, mereka tidak menemukan jejak rem dari truk BBM yang menabrak belasan kendaraan pada sekitar pukul 15.29.
”Kalau kami cek di lapangan belum ada bekas rem. Untuk lebih lanjut akan kami lakukan pemeriksaan kendaraan ini dengan teknisi,” kata Latif yang masih berada di lokasi kejadian.
Ia menjelaskan, struktur jalan yang menurun sepanjang 150-200 meter menuju arah lampu merah memang rawan. ”Ini akan kita dalami daripada pemberitaan sumir. Kami lihat nanti soal fungsi rem juga kami koordinasikan dengan dinas perhubungan,” pungkasnya.
Setelah kecelakaan terjadi, seorang warga bernama Umi N membuat petisi di laman Change.org. Ia mengajak warga mendukung penutupan lampu merah perempatan Transyogi. Dengan target 15.000 tanda tangan, sampai pukul 20.00, petisi itu sudah didukung sekitar 12.200 tanda tangan.
TANGKAPAN LAYAR CHANGE.ORG
Warga membuat petisi terkait proyek CBD Transyogi di Bekasi, Jawa Barat, yang mengakibatkan kecelakan beruntun hari ini, Senin (187/2022).
”Saat ini di Jalan Trans Yogie sedang ada pembangunan project CBD, seberang Citra Grand. Dengan adanya project tersebut dibuat lampu merah untuk keluar masuk kendaraan dari CBD, padahal kontur jalanan tersebut adalah turunan baik dari arah Jakarta maupun Cileungsi,” tulisnya dalam deskripsi petisi.
Ia mempertanyakan keberadaan lampu merah yang, menurut dia, untuk mengakomodasi kepentingan pembangunan proyek, tetapi justru mengabaikan keselamatan pengguna jalan seperti yang terjadi hari ini.
Bertanggung jawab
Eko Kristiawan, Area Manager Communication, Relation, & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat mengatakan, Pertamina Patra Niaga akan bertanggung jawab pada peristiwa kecelakaan yang dialami truk angkutan BBM mereka.
”Kami menyampaikan permohonan maaf dan dukacita mendalam kepada korban dan keluarga korban. Saat ini sedang dilakukan penanganan terhadap korban,” katanya dalam keterangan tertulis.
Pihaknya juga tengah menginvestigasi penyebab kecelakaan bekerja sama dengan aparat yang berwajib. Di sisi lain, Pertamina memastikan kecelakaan itu tidak mengganggu layanan pengiriman pasokan BBM ke masyarakat.
Pertamina juga memastikan pasokan BBM untuk memenuhi kebutuhan masyarakat tidak mengalami kendala,” ucapnya.