Sebaran kasus Covid-19 dinilai masih bakal terus bertambah dan diperkirakan baru mencapai puncaknya pada akhir Agustus 2022.
Oleh
STEFANUS ATO
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Sebaran kasus aktif Covid-19 di Jakarta hingga Kamis (7/7/2022) mencapai 10.033 kasus. Kenaikan kasus Covid-19 di Ibu Kota berdampak pada persentase kasus positif sepekan terakhir yang mencapai 11,9 persen atau lebih tinggi dari standar persentase kasus positif yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia. Pemerintah diminta lebih serius dalam mengendalikan laju kenaikan kasus Covid-19.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Kamis, ada penambahan 1.476 kasus baru Covid-19 sehingga total kasus aktif di Jakarta mencapai 10.033 kasus aktif. Adanya penambahan 1.476 kasus baru itu didapatkan dari hasil tes PCR yang menyasar 10.979 orang dalam kurun waktu satu hari.
Kenaikan kasus Covid-19 di Jakarta turut berdampak pada persentase kasus positif atau positivity rate selama sepekan terakhir yang mencapai 11,9 persen. Angka persentase kasus positif ini lebih tinggi dari standar WHO, yakni 5 persen.
”Kami turut mengimbau agar masyarakat mewaspadai penularan Covid-19 karena pandemi belum usai. Upaya testing, tracing, dan treatment terus digalakan dan vaksinasi Covid-19 juga masih berlangsung dengan cakupan yang lebih luas,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Dwi Oktavia dalam siaran pers.
Imunitas bukan yang utama. Protokol kesehatan seharusnya yang diutamakan sebagai pencegahan.
Di Jakarta, hingga Kamis, cakupan vaksinasi dosis kesatu sudah menyasar 12,56 juta orang (124,6 persen) dan vaksinasi dosis kedua telah menyasar 10,73 juta orang (10,65 persen). Adapun capaian vaksinasi dosis ketiga di Jakarta masih jauh lebih rendah dari capaian vaksinasi dosis kesatu dan dosis kedua, yakni baru menyasar 4,11 juta orang.
Masih rendahnya capaian vaksinasi dosis ketiga di Jakarta tersebut jadi salah satu prioritas Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Upaya yang tengah dilakukan untuk memperluas cakupan vaksinasi dosis ketiga, salah satunya dilakukan dengan membuka booth vaksinasi gratis di Jakarta International Stadium (JIS), Jakarta Utara, sejak Jumat (8/7/2022).
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti mengatakan, vaksinasi gratis dengan target 1.000 dosis per hari itu bagian dari persiapan menyambut shalat Idul Adha yang direncanakan berlangsung di JIS, Minggu (10/7/2022). Masyarakat berusia di atas 18 tahun yang bakal mengikuti shalat Idul Adha di JIS diminta untuk sudah mengikuti vaksinasi dosis ketiga.
”Agar saat hari-H (shalat Idul Adha), semua yang hadir sudah melakukan vaksin booster bagi yang berusia 18 tahun ke atas dan wajib sudah vaksin kedua bagi anak usia 6-17 tahun. Sementara anak di bawah 6 tahun tidak disarankan ikut hadir,” katanya.
Terus meningkatnya sebaran kasus Covid-19 di Jakarta turut jadi perhatian aparat Kepolisian Daerah Metro Jaya. Masyarakat Jakarta dan sekitarnya diimbau untuk tidak melaksanakan takbir keliling pada hari raya Idul Adha untuk mencegah kerumunan dan meminimalkan potensi penularan covid-19.
”Dalam situasi saat ini masih pandemi, kami harap masyarakat tidak melakukan banyak perkumpulan-perkumpulan. Tahun lalu juga imbauannya seperti itu karena berpotensi menambah kasus Covid-19,” kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Endra Zulpan.
Gencarkan pelacakan
Epidemolog Universitas Indonesia, Tri Yunis Miko, meminta pemerintah untuk lebih serius dalam mengendalikan kenaikan kasus Covid-19 di Indonesia. Pengendalian wabah Covid-19 tidak cukup hanya hanya dengan mempercepat vaksinasi dosis ketiga.
”Imunitas bukan yang utama. Protokol kesehatan seharusnya yang diutamakan sebagai pencegahan,” kata Tri.
Tri juga meminta pemerintah untuk lebih serius menggencarkan testing, tracing, dan treatment (3T). ”3T ini berhubungan dengan prevalence, jadi seharusnya tidak boleh turun. Tapi semuanya sudah turun, mulai dari testing, tracing, dan treatment. Jadi, kekhawatiran kita pada penyakit ini menurun. Protokol kesehatan sekarang ini sudah longgar,” kata Tri.
Di Jakarta, misalnya, tes Covid-19 dengan PCR selama dua hari terakhir juga terlihat menurun. Berdasarkan data Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Rabu (6/7/2022), jumlah spesimen yang dilakukan tes PCR sebanyak 13.605 spesimen. Angka tes itu kemudian kembali berkurang menjadi 12.789 spesimen pada Kamis.
Tri menambahkan, dengan terus menurunnya upaya testing, tracing, dan treatment, maka jangka waktu puncak sebaran kasus Covid-19 diprediksi bakal lebih lama dari prediksi awal. Sebaran kasus Covid-19 dinilai masih bakal terus bertambah dan diperkirakan baru mencapai puncaknya pada akhir Agustus 2022.
”Jadi mungkin tingginya (pada akhir Agustus 2022) kasus Covid-19 bisa mencapai 40.000-50.000 kasus per hari. Itu kalau dibiarkan terus. Namun, jika ada intervensi, mungkin jumlah kasus per harinya ada di angka 20.000-30.000 kasus,” ujarnya.