Jakarta Fair Kemayoran atau Pekan Raya Jakarta telah tumbuh dari pesta rakyat menjadi pameran multiproduk terbesar di Asia Tenggara.
Oleh
FRANSISKUS WISNU WARDHANA DANY DAN ERIKA KURNIA
·6 menit baca
KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN
Ondel-ondel berkarnaval di arena Pekan Raya Jakarta Ke-53 atau Jakarta Fair Kemayoran di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (21/6/2022) malam. Pekan Raya Jakarta Ke-53 ini merupakan ragkaian peringatan Hari Ulang Tahun Ke-495 DKI Jakarta. Perhelatan tahun ini diharapkan dapat menyamai capaian tahun 2019, yakni mencatatkan nilai transaksi Rp 7,5 triliun dan 6,8 juta pengunjung.
Selama lebih dari lima dekade, Jakarta Fair menjadi salah satu ikon dalam peringatan hari jadi Jakarta. Seiring berjalannya waktu, pamor pesta rakyat dan pameran multiproduk dengan omzet milaran rupiah itu bergaung di seantero negeri.
Merpati pos yang dilepas oleh Presiden Soeharto menandai Djakarta Fair pertama pada 5 Juni hingga 20 Juli 1968 di Monumen Nasional atau Monas, Jakarta Pusat. Hajatan yang digagas oleh Syamsudin Mangan, kala itu menjabat Ketua Kamar Dagang Indonesia atau Kadin di era Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin, telah berkembang dari pesta rakyat menjadi pameran multiproduk terbesar di Asia Tenggara.
Djakarta Fair awalnya berlangsung di jalan silang sebelah selatan Monas, jelang Hari Ulang Tahun Ke-441 Jakarta. Penyembelihan dan penanaman kepala kambing mengawali persiapan pesta rakyat di lahan seluas 7,2 hektar. Di situ digelar penjualan dan pameran, arena tombola, pertunjukan, pertandingan, rekreasi, dan hiburan.
Seiring waktu, Djakarta Fair kemudian berganti nama menjadi Jakarta Fair, Pekan Raya Jakarta, dan kini dikenal dengan Jakarta Fair Kemayoran. Hajatan berlangsung di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta Pusat, sejak tahun 1992.
Sejak awal, Jakarta Fair Kemayoran bertujuan untuk meningkatkan pemasaran produk dalam negeri serta menyatukan berbagai kegiatan pasar malam yang waktu itu marak dan menyebar di sejumlah wilayah Ibu Kota. Cikal bakalnya ialah pasar malam Gambir.
Kembang api menghiasi arena Pekan Raya Jakarta Ke-53 atau Jakarta Fair Kemayoran di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (21/6/2022) malam. Pekan Raya Jakarta kali ini merupakan ragkaian peringatan HUT Ke-495 DKI Jakarta. Perhelatan tahun ini diharapkan dapat mencatatkan nilai transaksi Rp 7,5 triliun dan 6,8 juta pengunjung.
Yahya Andi Saputra, budayawan Betawi, menuturkan, pemerintah mengadopsi pesta pasar Gambir. Pesta itu berlangsung setiap tahun untuk merayakan ulang tahun Ratu Wilhelmina di wilayah jajahan.
”Pesta pasar Gambir berlangsung selama dua minggu. Pemerintah adopsi itu untuk memeriahkan pesta ulang tahun kota Jakarta,” ujarnya pada Selasa (21/6/2022).
Zeffry Alkatiri dalam bukunya, Pasar Gambir, Komik Cina dan Es Shanghai: Sisik Melik Jakarta 1970-an, menyebutkan, Pasar Gambir kembali dihidupkan Gubernur Jakarta Ali Sadikin untuk memberikan hiburan menarik dan merakyat sehingga lahir Djakarta Fair di Monas.
Yahya mengatakan, seni pertunjukan menjadi pelengkan Jakarta Fair Kemayoran sejak dulu. Seni pertunjukan inilah yang turut andil memeriahkan pesta rakyat ke-53 pada 2022.
”Pameran dagang dan menjual produk terasa kaku. Perlu cairkan suasana supaya riang, gembira, girang dengan hiburan,” katanya.
Sewaktu pameran masih berlangsung di Monas, ia dan kawan-kawan beberapa kali ke sana. Mereka patungan menyewa mobil bak terbuka karena dulu belum ada pembatasan kendaraan ke tengah kota.
Pramuniaga menawarkan menu makanan kepada pengunjung Jakarta Fair Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu (18/6/2022).
Rasanya asyik dan nikmat bisa menikmati jajanan yang jarang diproduksi massal, seperti kerak telor. Belum lagi bisa seru-seruan di wahana bermain dan hiburan, semisal tong setan.
Seiring waktu, kawasan Monas tak lagi cukup untuk pameran. Muncul wacana pemindahan ke Ancol, yang kini menjadi Ancol Taman Impian, dan bekas lapangan terbang Kemayoran, sekarang Jakarta International Expo Kemayoran.
Kedua kawasan tersebut dinilai paling cocok karena lebih luas. Pameran membutuhkan tempat yang luas untuk menampung lebih banyak stan dan pengunjung.
Waktu ke waktu
Pemberitaan Kompas menyebutkan, Djakarta Fair tahun 1968 diklaim didatangi oleh lebih dari 1,4 juta pengunjung. Bahkan, Presiden Amerika Serikat Richard Nixon yang waktu itu berkunjung ke Indonesia menyempatkan diri berkunjung ke Jakarta Fair pada tahun 1969.
Pada tahun 1992, Pekan Raya Jakarta resmi dipindah ke Kemayoran. Pemindahan ini dilakukan karena lokasi awal di Monas dirasa tidak memungkinkan untuk menampung peserta dan pengunjung yang tambah ramai dan sesak.
Sebanyak 1.072 merpati pos dilepas dan mengiringi raungan sirene pertanda Pekan Raya Jakarta Ke-24 sebagai perayaan terakhir kalinya di Monas. Selama 24 kali perhelatan itu, banyak perkembangan telah terjadi.
Ribuan pengunjung memadati arena Pekan Raya Jakarta Ke-53 atau Jakarta Fair Kemayoran di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (21/6/2022) malam.
Pada tahun 1968, harga karcis Rp 25 untuk dewasa, Rp 15 untuk anak-anak, dan Rp 10 untuk rombongan. Karcis diedarkan satu jam sebelum arena dibuka dan warna selalu berganti agar tidak dipalsukan. Selain menawarkan aneka hiburan dan permainan, pameran juga menampilkan beragam hasil produksi dalam negeri.
Tahun berikutnya, pameran mulai melibatkan partisipasi negara asing, di antaranya India, Taiwan, Italia, Belanda, Meksiko, dan Amerika Serikat. Bahkan, stan menampilkan suasana pendaratan pesawat luar angkasa Apollo 11 di Bulan, lengkap dengan suara laporan pandangan mata.
Setiap penyelenggaraan juga selalu berusaha menghadirkan sesuatu yang bisa menarik pengunjung. Gelak tawa dan rasa kagum bercampur aduk saat Pemilihan Ratu Wanita Adam atau Wadam pada tahun 1972. Sebanyak 25 peserta pria dari Jakarta, Bandung, dan Bogor tampil cantik serta luwes pada malam final, Jumat (28/7/1972).
Bergeser ke tahun 1974, ratusan pengunjung berdesakan kagum menyaksikan pertama kalinya siaran TV berwarna di stan Grundig, Jerman Barat. Kejutan dihadirkan agar tidak saja menghibur, tetapi juga unjuk gigi kemajuan bangsa Indonesia.
KOMPAS/ALIF ICHWAN
Titiek Puspa yang membawakan lagu "Gang Kelinci" menyemarakkan pembukaan Jakarta Fair 2009 di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (11/6/2009) malam.
Kemeriahan pameran itupun menginspirasi sutradara Misbach Yusa dan produser Sukarno M Noor untuk membuat film berjudul Honey, Money & Djakarta Fair. Film dengan pengambilan gambar pada Juli 1970 ini dibintangi Waldjinah, didampingi Nani Widjaja, Ratno Timoer, Ismed M Noor, dan Connie Sutedja.
Meriah
Tahun 2022 ini, perhelatan berlangsung setelah dua tahun vakum lantaran pandemi Covid-19. Penyelenggara membatasi jumlah peserta hanya 2.500 peserta yang tersebar di 1.500 stan.
Pembatasan juga berlaku bagi pengunjung dengan pemisahan tiket pameran dan tiket pameran plus menonton konser. Tiket dijual secara daring dengan harapan dapat mengurangi potensi kerumunan di loket.
Tiga belas hari berjalan, Jakarta Fair Kemayoran tetap semarak sekalipun pada hari kerja, seperti Selasa (21/6/2022). Arena pameran dipadati pengunjung mulai dari pintu masuk hingga stan dan aula pameran.
Tua, muda, sendirian, berpasangan, sekeluarga, ataupun rombongan mengantre di loket tiket dan akses masuk Jakarta Fair Kemayoran di muka Gedung Pusat Niaga. Petugas melalui pengeras suara mengarahkan pengunjung ke tiga jalur antrean, yaitu pembeli tiket fisik, tiket daring, dan khusus peserta pameran atau mitra peritel.
KOMPAS/RADITYA HELABUMI
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersama, antara lain, Ketua Mahkamah Konstitusi Anwar Usman, Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid, Wakil Ketua MPR Arsul Sani, Menteri BUMN Erick Thohir, dan KSAL Laksamana Yudo Margono membuka secara resmi Jakarta Fair Kemayoran 2022 di Jakarta Internasional Expo, Kemayoran, Jakarta, Kamis (9/6/2022). Dua tahun ditiadakan karena pandemi Covid-19, ajang pameran dan pertunjukan Jakarta Fair kembali digelar pada 9 Juni hingga 17 Juli 2022.
Hingga pukul 17.00, tercatat 8.997 orang berada di area pameran. Catatan ini berdasarkan pemindaian Peduli Lindungi sebagai salah satu upaya pelacakan di tengah naiknya kasus positif Covid-19.
Wujudkan Jakarta sebagai kota maju, lestari, dan berbudaya yang warganya terlibat dalam mewujudkan keberadaban, keadilan, dan kesejahteraan bagi semua.
Si juru hikayat, Yahya Andi Saputra, melihat bahwa orang-orang berburu memori di Jakarta Fair Kemayoran. Mereka, misalnya, mengendus aroma kipasan kerak telor yang menguar, bersama gebetan mencoba wahana bermain, dan piknik.
”Orang-orang hidupkan nuansa memori. Kalau anak muda sekarang, bergembira ria, berburu diskon,” ucapnya.
Sejak tahun 1968 hingga 2019, Jakarta Fair Kemayoran terus tumbuh. Jumlah peserta tumbuh dari 200 menjadi 2.700 peserta. Sementara jumlah pengunjungnya naik dari 1,6 juta orang selama 35 hari menjadi 6,8 juta orang dalam kurun waktu 39 hari pameran.
KOMPAS/JOHANES GALUH BIMANTARA
Para penjual kerak telor asal Jawa Barat mencari peruntungan di luar pagar area Jakarta Fair Kemayoran 2018 di Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (13/6/2018).
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria berharap warga kota Jakarta dalam usia menuju setengah milenium bisa solid dan bersama demi membangkitkan perekonomian. Warga bergerak maju dan berbenah sesuai visi Jakarta.
”Wujudkan Jakarta sebagai kota maju, lestari, dan berbudaya yang warganya terlibat dalam mewujudkan keberadaban, keadilan, dan kesejahteraan bagi semua," ujarnya mewakili Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam malam perayaan Jakarta Fair Kemayoran atau Pekan Raya Jakarta Ke-53 dan HUT Ke-495 Jakarta.