Jepang Berkomitmen Danai Pembangunan Lanjutan MRT Jakarta Fase 2 dan Fase 3
Kabar gembira datang dari Jepang. Pemerintah Jepang berkomitmen mendanai pembangunan lanjutan MRT fase 2 dan fase 3 Segmen Jakarta. Kepastian datang sebagai hasil kunjungan kerja Menhub Budi Karya Sumadi ke Jepang.
Oleh
HELENA FRANSISCA NABABAN
·4 menit baca
RIZA FATHONI
Bus Transjakarta melintas di jalur umum Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, karena jalur khusus bus rapid transit (BRT) Transjakarta sedang berlangsung pengerjaan proyek Moda Raya Terpadu (MRT) Fase 2, Senin (11/1/2021). Proyek pembangunan MRT Jakarta fase 2 membentang sepanjang sekitar 11,8 kilometer dari kawasan Bundaran HI hingga Ancol Barat. Fase 2 ini melanjutkan koridor utara - selatan fase 1 yang telah beroperasi sejak 2019, yaitu dari Lebak Bulus sampai dengan Bundaran HI. Dengan hadirnya fase 2 ini, total panjang jalur utara-selatan menjadi sekitar 27,8 kilometer dengan total waktu perjalanan dari Stasiun Lebak Bulus Grab hingga Stasiun Kota sekitar 45 menit.
JAKARTA, KOMPAS - Pembangunan fase 2 moda raya terpadu (MRT) Jakarta koridor utara - selatan dan fase 3 koridor timur - barat segera dikerjakan. Pemerintah Jepang memberikan kepastian akan mendanai pembangunan kedua fase tersebut.
Direktur Utama PT MRT Jakarta William P Sabandar yang dihubungi di Tokyo, Jepang, Rabu (22/6/2022) malam, menyatakan, kepastian pendanaan itu terungkap dari kunjungan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi ke Tokyo, Selasa (21/6/2022) dan Rabu (22/6/2022).
Dalam keterangan kepada media secara daring dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Jepang, Rabu (22/6/2022), Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi membeberkan hasil kunjungan kerjanya di Jepang. Kunjungan itu dalam rangka membahas perkembangan proyek infrastruktur transportasi strategis nasional yang dikerjasamakan dengan Jepang.
Dalam dua hari kunjungannya ke Jepang, Menhub Budi Karya Sumadi melakukan pertemuan dengan sejumlah pejabat pemerintah Jepang (G to G) maupun dengan pihak swasta (G to B). Sejumlah proyek strategis yang menjadi materi pembicaraan yaitu MRT fase 2 koridor utara-selatan dan fase 3 MRT koridor timur-barat, Pelabuhan Patimban Fase 1-2 (Paket 5 dan 6), Proving Ground, dan Kereta Semi Cepat Jakarta-Surabaya.
Terkait kelanjutan proyek pembangunan MRT, pemerintah mendorong percepatan penyelesaian negosiasi kontrak, dan pernyataan komitmen pendanaan, serta mendorong percepatan studi kajian proyek MRT Jakarta East-West.
Selain itu, pemerintah Indonesia juga mengundang investor Jepang untuk berpartisipasi dalam pembangunan dan pengembangan Transit Oriented Development (TOD) di kawasan stasiun MRT.
“Untuk kelanjutan proyek MRT, dalam waktu dekat akan ditandatangani satu kepastian pendanaan dari Jepang. Ini suatu hal yang menggembirakan, agar pembangunan MRT bisa terus dilanjutkan,” ujar Menhub Budi Kaya Sumadi.
Kendaraan melintas di samping proyek pembangunan Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta fase 2a paket kontrak (CP) 201 di Jalan Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (5/5/2021). CP 201 meliputi pembangunan Stasiun Thamrin, Stasiun Monas dan terowongan dari Bundaran HI hingga Harmoni. Stasiun Thamrin nantinya akan menjadi stasiun terpanjang dengan panjang 440 meter dan menjadi pertemuan jalur timur dan barat. K
Secara spesifik, kepastian pendanaan MRT itu untuk proyek MRT Jakarta fase 3 koridor timur - barat. “Dalam waktu dekat kepastian pendanaan dari Jepang untuk koridor timur - barat akan segera ditandatangani,” jelas Menhub Budi Karya Sumadi.
William menambahkan, MRT Fase 3 koridor timur - barat merupakani trase fase 3 yang melewati tiga provinsi, yaitu Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Banten. Koridor timur - barat diperhitungkan terbentang sejauh 86,7 km dari Cikarang di Jawa Barat menuju Balaraja di Banten dengan melewati wilayah DKI Jakarta. Adapun trase fase 3 di wilayah DKI Jakarta, akan terbentang dari Kalideres ke Ujung Menteng sepanjang kurang lebih 31,7 km.
Dari pembahasan tersebut, lanjut William, Pemerintah Jepang melalui JICA berkomitmen mempercepat pelaksanaan pembangunan fase 3 MRT koridor timur - barat, khususnya yang ada di wilayah DKI Jakarta. “Pemerintah Jepang berkomitmen mendanai pembangunan fisik fase 3 di wilayah DKI Jakarta yang saat ini sedang dilakukan perencanaan teknis basic engineering design untuk fase 1 segmen 1 yang ada di Jakarta,” jelas William.
Dari 31,7 km trase di wilayah DKI Jakarta, pembangunan direncanakan terbagi dalam dua segmen. Segmen pertama dari Tomang menuju Ujung Menteng sepanjang 23 km, sisanya segmen dua.
“Segmen 1 dari Tomang ke Ujung Menteng itulah yang difokuskan dan dikomitmenkan oleh Jepang. Itu yang akan dikerjakan pertama,” jelas William.
Selain fase 3 koridor timur - barat, seperti disampaikan Menhub, Pemerintah Jepang juga berkomitmen pada pembangunan MRT Jakarta fase 2 koridor utara - selatan yang saat ini sedang berlangsung.
William menambahkan, untuk fase 2 koridor utara - selatan seperti diketahui terbagi dalam dua segmen, fase 2a Bundaran HI - Kota dan fase 2b dari Kota ke Ancol. Untuk fase 2a saat ini sedang ada dua proyek percepatan baik fisik maupun sistem.
Pemerintah Jepang, dijelaskan William, juga memberikan komitmen akan memberikan akselerasi pada dua proyek tersebut. Dalam waktu dekat akan ditandatangani komitmen pendanaan baru Pemerintah Jepang terhadap penambahan anggaran untuk pembangunan fase 2 itu.
“Demikian juga Pemerintah Jepang dan JICA memberikan komitmen untuk pembangunan fase 2b dari Kota ke Ancol,” jelas William.
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO
Sebuah kendaraan melintas di samping proyek MRT Jakarta Fase 2 di Jalan MH Thamrin, Jakarta, Minggu (4/10/2020). Pembangunan fase 2 MRT Jakarta koridor selatan-utara dibagi dalam fase 2a dan 2b. Fase 2a dari Bundaran Hotel Indonesia-Kota sejauh 6,3 km itu dibagi dalam dua segmen, segmen 1 dari Bundaran Hotel Indonesi-Harmoni, dan segmen 2 Harmoni-Kota.
Untuk besaran pendanaan bagi fase 2b tersebut, menurut William, belum dipastikan. “Baru dapat dipastikan setelah tahapan feasibility study atau studi kelayakan,” jelasnya.
Kepastian pendanaan dari Jepang itu merupakan kabar gembira. Sebelumnya, pada Mei lalu dałam kunjungan kerja ke Inggris, MRT Jakarta juga berupaya menjajaki pendanaan fase 3 ke sejumlah investor.