Rayakan HUT, Jakarta Diingatkan Bersiap dengan Pemindahan Ibu Kota
DKI Jakarta berulang tahun ke-495, Rabu (22/6/2022). Perayaan yang digelar setelah pandemi Covid-19 melandai, bertema ”Jakarta Hajatan”. DKI diingatkan bersiap hadapi perubahan status bukan lagi sebagai ibu kota negara.
Oleh
HELENA FRANSISCA NABABAN
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Setelah dua tahun terhalang pandemi Covid-19, tahun ini DKI Jakarta kembali bisa menggelar perayaan hari ulang tahuhnnya yang jatuh pada hari ini, Rabu (22/6/2022). Kementerian Dalam Negeri RI mengingatkan Pemerintah Provinsi DKI untuk bersiap menghadapi pemindahan Ibu Kota. Ketua DPRD DKI Jakarta mengingatkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bekerja sebaik-baiknya di sisa masa jabatan.
Pada Rabu ini DKI Jakarta berusia 495 tahun. Perayaan hari jadi kota Jakarta diawali dengan upacara HUT Ke-495 DKI Jakarta yang digelar di Plaza Selatan Monumen Nasional (Monas). Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memimpin upacara itu.
”Hari ini kita mensyukuri karunia Allah, perjalanan Kota Jakarta memasuki usia yang cukup panjang. Hari ini kita merayakan Jakarta Hajatan. Tahun ini kita mengambil tema kolaborasi, akselerasi, dan elevasi. Kita membangun kota ini dengan semangat kerja sama dan meningkatkan posisi Jakarta menjadi salah satu kota global dunia. Ini adalah kerja luar biasa yang melibatkan seluruh komponen masyarakat,” kata Anies.
Dengan potensi Jakarta dari aspek sumber daya manusia, Anies menilai, potensi yang dimiliki warga Jakarta sangat besar untuk diberdayakan dengan sebaik-baiknya dan berkelanjutan. Hal ini dilakukan demi memajukan Kota Jakarta karena akan sangat disayangkan apabila dalam membangun sebuah kota hanya melibatkan pemerintahnya saja tanpa disertai partisipasi dari warganya.
”Menyadari hal tersebut, pendekatan kolaborasi menjadi sangat penting dalam menghadapi berbagai gejolak dan tantangan yang mungkin muncul dalam mencapai cita-cita Jakarta yang maju dan bahagia bersama dengan warga di dalamnya,” kata Anies.
Tetap fokus di Jakarta, tetap memastikan bahwa semua program berjalan dengan baik.
Setelah upacara HUT DKI, perayaan ulang tahun DKI Jakarta dilanjutkan dengan Rapat Paripurna DPRD DKI Jakarta. Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi dalam sambutannya mengatakan, penyelenggaraan rapat paripurna hari ini dalam rangka memperingati HUT Ke-495 DKI, merupakan rapat paripurna yang terakhir kali untuk Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta masa jabatan 2017-2022.
”Untuk itu, kami atas nama pimpinan dan anggota DPRD DKI Jakarta mengucapkan terima masih kepada Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta sebagai unsur penyelenggara pemerintah daerah, yang memimpin pelaksanaan urusan pemeirntahan yang menjadi kewenangan otonomi daerah, dan telah menjalin kerja sama yang baik, khususnya dengan DPRD DKI Jakarta,” ujar Prasetio.
Prasetio pun mengingatkan Anies Baswedan dan Ahmad Riza Patria di sisa masa tugas yang masih ada untuk tetap mempertahankan kerja sama yang telah terjalin dengan baik dan tetap melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya.
Sekretaris Jenderal Kementrian Dalam Negeri Suhajar Diantoro yang mewakili Menteri Dalam Negeri dalam sambutannya di Rapat Paripurna HUT DKI mengingatkan Pemprov DKI Jakarta untuk mempersiapkan diri menyongsong status baru sebagai kota yang bukan lagi ibu kota negara. Dalam waktu tidak lama, secara bertahap proses berpindah ibu kota negara ke Penajem Paser Utara, Kalimantan Timur, akan dimulai.
Hal itu akan memiliki implikasi yang luas bagi DKI Jakarta. DKI Jakarta lambat laun bukan lagi pusat pemerintahan dan birokrasi. Jakarta akan diproyeksikan menjadi pusat bisnis yang tidak saja nasional, tetapi regional.
Berkaitan dengan itu, lanjut Suhajar, visi dan misi DKI Jakarta perlu menyesuaikan diri sehingga membri arah yang jelas bagi perjalanan Jakarta di masa depan sebagai kota bisnis regional, bahkan global.
Menjadi kota global, dipaparkan Suhajar, memelihara nilai-nilai keterbukaan dan keberagaman yang tidak saja memperkuat nilai-nilai lokal yang harus dipertahankan dan dipelihara, tetapi juga kompatibel dengan nilai-nilai peradaban dunia yang dinamis dan futuristik.
Prasetio menambahkan, dengan pemindahan ibu kota seharusnya bisa menjadi peluang mempercepat pembangunan Jakarta sebagai kota global di dunia.
Kota global, menurut Prasetio, merupakan sebuah kota yang dianggap menjadi titik penting dalam sistem ekonomi global, kota yang tidak lagi berorientasi sebagai pusat ekonomi nasional, tetapi juga kota yang dapat bersaing dengan kota-kota di dunia.
”Sehubungan dengan hal tersebut diatas, Jakarta untuk mencapai kota global harus didukung oleh pembangunan/infrastruktur, daya dukung lingkungan yang mendukung gelaran event-event internasional tanpa mengesampingkan budaya Kota Jakarta,” kata Prasetio.
Anies secara terpisah kemudian menjelaskan, sebagai kota global dunia, salah satu ciri yang dipenuhi Jakarta adalah terbangunnya transportasi umum massal yang menjangkau sejumlah wilayah. Saat ini jangkauannya sudah 82 persen wilayah Jakarta.
”Mudah-mudahan akhir tahun ini sudah bisa mencapai di atas 90 persen,” ujarnya.
Kemudian, terkait dengan tahun terakhir, Anies menegaskan, ia masih terus bekerja di Jakarta. ”Sekarang fokus seakan kita masih bertugas bertahun-tahun. Jangan seakan kita masih bertugas tinggal beberapa bulan lalu, kemudian slow down. Tidak. Tetap fokus di Jakarta, tetap memastikan bahwa semua program berjalan dengan baik,” kata Anies.