Pengunjung berduyun-duyun ke Jakarta Fair Kemayoran atau Pekan Raya Jakarta. Semarak yang sempat tenggelam selama dua tahun pandemi kini kembali terasa melalui antrean, kehadiran pramuniaga, dan aneka hiburan.
Oleh
FRANSISKUS WISNU WARDHANA DANY
·4 menit baca
Hujan yang mengguyur Ibu Kota tak menyurutkan kedatangan pengunjung Jakarta Fair Kemayoran atau Pekan Raya Jakarta, Kamis (9/6/2022) sore. Berkendara atau menggunakan angkutan umum, mereka berduyun-duyun ke Jakarta International Expo, Kemayoran, tempat berlangsungnya pameran produk, konser musik, dan aneka hiburan lainnya setelah dua tahun berhenti karena pagebluk.
Riuh pengunjung mulai dari muka pintu 1 dan pintu 9 Jakarta International Expo, Kemayoran. Mereka antre masuk, memarkir kendaraan, serta membeli ataupun menunjukkan tiket daring supaya bisa lekas masuk ke area Jakarta Fair Kemayoran.
Dari muka pintu masuk di Gedung Pusat Niaga, sayup-sayup terdengar suara amplifier yang sudah mulai dipanaskan. Terdengar lagu daerah Betawi, ”Jali-jali”, disusul lagu daerah lain.
Begitu melangkah masuk, terpampang stan-stan dari berbagai jenama dan usaha mikro, kecil, dan menengah. Tak ketinggalan sales promotion girl/boy atau pramuniaga yang menawarkan produk dan brosur.
Suasana kian semarak dengan deretan kuliner. Aroma aneka makanan menguar seakan memanggil orang-orang untuk mampir, sekadar mencicipi atau mengisi perut yang keroncongan.
Ini pengalaman pertama ikut Jakarta Fair Kemayoran. Harapannya bisa kenalkan produk, ajak orang suka minum tradisional dan jamu.
Jakarta Fair Kemayoran ke-53 ini juga menghadirkan deretan wahana bermain bagi anak-anak. Ada perahu kecil yang mengitari wahana berbentuk aliran sungai, mobil-mobilan, dan rumah-rumahan.
Selain panggung utama yang bakal menghadirkan konser musik lintas genre, ada pameran replika mobil balap Formula E di anjungan DKI Jakarta. Mobil balap bertenaga listrik dengan warna dominan hitam berpadu dengan garis biru itu menjadi tempat swafoto pengunjung.
Kuatkan jenama
Jakarta Fair Kemayoran 2022 menargetkan transaksi Rp 7,5 triliun dari 1.500 stan dan 6,8 juta pengunjung selama 39 hari penyelenggaraan. Stan-stan tersebut menjadi etalase pameran ataupun peluncuran produk dari perusahaan ternama hingga pelaku UMKM yang jumlahnya mencapai 2.700 usaha dengan persentase 40 persen UMKM.
Anjungan DKI Jakarta membawa pelaku UMKM yang ikut dalam program Jakpreneuer. Setiap pelaku usaha mendapatkan waktu 12 hari untuk pameran, sebelum berganti dengan pelaku usaha lain.
Agnes Sukenty Niken (47) untuk pertama kalinya ikut Jakarta Fair Kemayoran. Dia berkesempatan memamerkan jenama Ing Pawon. Produknya berupa minuman tradisional berbahan dasar rempah dan empon-empon.
”Ini pengalaman pertama ikut Jakarta Fair Kemayoran. Harapannya bisa kenalkan produk, ajak orang suka minum tradisional dan jamu,” ujar warga Kramat Jati, Jakarta Timur, yang memulai Ing Pawon sejak 2017.
Saat ini mereknya telah berbadan hukum di bawah bendera PT Ingpawon Sukses Selaras. Selama 12 hari pameran, targetnya meraup cuan sebanyak Rp 10 juta.
Yudha Asmara (51), pemilik jenama Wimba, madu rimba Indonesia, untuk kedua kalinya ikut serta dalam Jakarta Fair Kemayoran. Dia tak menyangka bakal kebagian 12 hari pameran karena pemberitahuan yang mendadak dari Pemprov DKI Jakarta.
”Lebih ke penguatan merek. Yang penting orang tahu dulu produk madu karena mau iklan belum cukup ongkosnya,” katanya.
Saat Jakarta Fair Kemayoran 2019, dia mengantongi Rp 30 juta selama 12 hari pameran. Tahun ini, dia berfokus mengenalkan produk secara daring supaya pangsa pasarnya kian luas.
Menghidupi para pelaku UMKM memang menjadi cita-cita Jakarta Fair Kemayoran kali ini. Hal tersebut disampaikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat membuka acara ini pada Kamis malam.
Anies Baswedan berharap pameran multiproduk selama 39 hari itu bisa menyamai capaian pendapatan dan pengunjung di 2019, serta proses bertukar jejaring antarpelaku usaha.
Selain Anies, pada malam pembukaan tersebut hadir juga di tengah riuhnya penonton, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria, Menteri Badan Usaha Negara Erick Thohir, Ketua Mahkamah Konstitusi Anwar Usman, KSAL Laksamana TNI Yudo Margono, dan duta besar negara sahabat.
Anies menuturkan, Jakarta Fair Kemayoran kembali menyapa warga Jakarta dan sekitarnya, serta jadi panggung bagi pelaku usaha setelah vakum karena belum terkendalinya pandemi Covid-19. Pada perhetalan ke-53 ini, diharapkan dapat menyamai capaian tahun 2019, yakni nilai transaksi Rp 7,5 triliun dan 6,8 juta pengunjung
”Tahun ini mudah-mudahan angka itu terlewati. Jakarta Fair Kemayoran tandai kebangkitan perekonomian,” ucapnya.
Anies berharap pelaku usaha dan pengunjung menaati protokol kesehatan selama Jakarta Fair Kemayoran dan manfaatkan beragam peluang yang tersedia. ”Pameran bukan sekadar antarpengunjung dan antarstan, tetapi juga setiap stan saling belajar satu sama lain, saling dukung, bekerja bersama saling untuk bangkit lebih kuat di waktu depan,” ucapnya.
Tidak lupa, dia mengajak orangtua memboyong anak ataupun keluarganya ke Jakarta Fair Kemayoran supaya bisa mendapatkan pengalaman berkesan untuk terus hadir setiap tahunnya.
Direktur PT Jakarta Internasional Expo Karuna Murdaya menambahkan, Jakarta Fair Kemayoran menjadi rangkaianulang tahun ke-495 DKI yang jatuh pada 22 Juni. Selama 39 hari ke depan pengunjung dan pelaku usaha dapat menikmati promosi multiproduk di 1.350 stan milik 2.500 peserta, termasuk anjungan sejumlah provinsi.
Rangkaian acara pembukaan Jakarta Fair Kemayoran diakhiri dengan pesta kembang api. Bunga api berwarna-warni bak pelangi menghiasi langit Jakarta International Expo sebagai tanda dimulainya salah satu pameran terbesar se-Asia Tenggara ini.