Para pelaku usaha tidak hanya mengharapkan untung penjualan sesaat, tapi juga lebih memperkenalkan produk khas dan inovasi mereka kepada khalayak banyak.
Oleh
ERIKA KURNIA
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah turut meramaikan penyelenggaraan ajang balapan mobil listrik Formula E di kawasan Ancol, Jakarta Utara, Sabtu (4/6/2022). Para pelaku usaha tidak hanya mengharapkan untung penjualan sesaat, tetapi juga lebih memperkenalkan produk khas dan inovasi mereka kepada khalayak banyak.
Tenda-tenda bazar pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) tersebar di berbagai lokasi panggung pertunjukan dan tempat menonton bersama balapan Formula E. Tempat itu yakni Pantai Festival, Dufan, dan Taman Lumba-Lumba. Keberadaan ratusan UMKM ini telah terkurasi dari ribuan pengusaha yang diundang untuk mengisi ajang internasional tersebut.
Salah satu dari mereka adalah Mirama Jalejo milik Endang Sugino. Usahanya menjual kue khas Betawi seperti akar kelapa, kembang goyang, onde-onde ciput, dan biji ketapang. Uniknya, kue yang bisa menjadi oleh-oleh khas Jakarta itu berbahan utama jagung, kedelai, dan kacang hijau, yang Endang namakan tepung Jajejo.
“Inovasi tepung itu pertama kali saya kreasikan tahun 2011 dan setelah itu dikembangkan menjadi bahan kue oleh-oleh khas Jakarta. Beberapa produk itu saya bawa ke acara ini,“ kata warga Jakarta Timur yang menjajakan produknya di kawasan Taman Lumba-Lumba itu.
Untuk acara bazar hari itu, ia membawa sekitar 150 kemasan produk kue yang dijual dengan harga Rp 40.000 per stoples. Stok itu ia akui tidak sesuai permintaan dinas terkait yang mengundangnya untuk mengisi acara tersebut, yaitu sekitar 400 kemasan.
Hal ini karena ia pertimbangkan setelah melihat lokasi bazar dan perkiraan sebaran pengunjung. Tidak hanya itu, ia juga tidak banyak mengambil untung dengan menaikkan harga lebih tinggi daripada harga jual biasanya yang hanya Rp 35.000 per kemasan.
“Di sini saya enggak terlalu cari untung, tapi lebih untuk memperkenalkan produk oleh-oleh khas Jakarta ini. Apalagi banyak pengunjung yang datang hari ini asalnya dari luar Jakarta,“ ujarnya yang sudah sering mendapat pelatihan dan kesempatan membuka jaringan dari acara yang diselenggarakan pemerintah daerah ataupun pusat.
Pelaku usaha lain juga senang bisa mendapatkan panggung untuk mempromosikan produk inovasi mereka di sela-sela seri kesembilan ajang Formula E musim 2021/2022 itu. Azizah, pendiri merek dagang Raisya, mengenalkan produk rendang domba dalam kaleng di stan bazarnya.
“Produk ini kami olah dari peternakan domba kami di daerah Bogor. Jadi, dari hulu ke hilir kami yang kelola,“ kata Azizah yang sudah memasarkan berbagai produk makanan hingga ke luar negeri setelah pertama kali merintis usaha pada 2017.
Kedua pelaku usaha ini pun berharap acara Formula E bisa lebih mengembangkan kemampuan usaha mereka, apalagi seminggu sebelumnya mereka juga sudah sempat mendapat pelatihan usaha.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, beberapa waktu lalu, menyampaikan, selain untuk mengejar potensi perputaran ekonomi, kehadiran UMKM tersebut juga sebagai jendela dalam memperkenalkan berbagai komoditas dari akar rumput yang ada di Indonesia kepada dunia.
“Kita bisa membayangkan berbagai potensi yang bisa kita peroleh saat ajang ini berlangsung. Ini bukan hanya masalah nominal berapa pendapatan ekonomi, bukan juga hanya pengenalan komoditas lokal kepada dunia, tapi ini bagaimana kita memperkenalkan bahwa Formula E ini adalah hajatan semua orang, termasuk UMKM. Karena itu, UMKM harus terlibat,“ kata Anies.
Dikutip dari siaran pers Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Kamis (2/6/2022), sebanyak 260 UMKM dengan produk yang beragam mendapat tempat berjualan dan fasilitas lengkap untuk melayani penonton Formula E tanpa dipungut biaya.
Ajang Formula E sejatinya adalah hajatan seluruh warga Jakarta, di mana peran UMKM sangat vital di sana sehingga selain ikut meramaikan suasana, keterlibatan para UMKM ini diharapkan mampu menggerakkan kembali roda perekonomian, terutama pascapandemi Covid-19. (Anies Baswedan)
Para pelaku UMKM ini tidak hanya berasal dari binaan Jakpreneur, tetapi juga berasal dari 10 provinsi di Indonesia, yakni Jambi, Bangka Belitung, Lampung, Banten, Jawa Barat, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Utara.
Pedagang asongan
Selain pelaku UMKM yang terkurasi, pedagang asongan juga ikut meramaikan Ancol. Pedagang air mineral dan minuman ringan, seperti Handuri (55), tak ingin melewatkan kesempatan meraup pundi-pundi rupiah dari penonton Formula E Jakarta 2022. Sejak pukul 07.00, ia yang bermukim di Bekasi Utara, Jawa Barat, menggelar lapak dagangannya di Pantai Festival Ancol.
Keramaian seperti hari ini hanya terjadi setiap akhir pekan. Tak pelak, sejak pagi hari, dia sudah berada di Ancol Taman Impian. Hal ini berbeda dari hari biasa, saat ia baru menggelar dagangan pukul 10.00.
“Lumayan hari ini. Setok 5 dus minuman. Sudah dapat Rp 200.000. Sampai malam nanti bisa dapat Rp 400.000,“ katanya.
Kehadiran UMKM, dikatakan Anies, mencetak sejarah pada kejuaraan balap mobil listrik internasional itu karena melibatkan UMKM. “Ajang Formula E sejatinya adalah hajatan seluruh warga Jakarta, di mana peran UMKM sangat vital di sana sehingga selain ikut meramaikan suasana, keterlibatan para UMKM ini diharapkan juga mampu menggerakkan kembali roda perekonomian, terutama pascapandemi Covid-19,“ ujarnya.