Dirut PT KAI: Perubahan Operasionalisasi KRL untuk Tingkatkan Keselamatan dan Pelayanan
PT KAI memastikan perubahan pola perjalanan KRL akan meningkatkan keselamatan dan pelayanan perjalanan kereta komuter Jabodetabek.
Oleh
HELENA FRANSISCA NABABAN
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — PT Kereta Api Indonesia (Persero) menegaskan, perubahan pola operasionalisasi perjalanan KRL sejak Sabtu (28/5/2022) bertujuan untuk meningkatkan keselamatan dan pelayanan perjalanan KRL Jabodetabek. Perubahan pola dilakukan dengan pelaksanaan switch over (SO) kelima atau SO5 di Stasiun Manggarai oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan.
Direktur Utama PT KAI Persero Didiek Hartantyo, melalui keterangan tertulis, Senin (30/5/2022), menjelaskan, perubahan pola operasionalisasi harus dilakukan karena adanya pembangunan infrastruktur perkeretaapian yang bertujuan untuk meningkatkan keselamatan para pengguna KRL.
”Tujuan lainnya yaitu dalam rangka peningkatan pelayanan di mana pengguna KRL diprediksi akan terus meningkat jumlahnya,” ujarnya.
Sebelum ada SO5, pengguna KRL harus menyeberang rel ketika melakukan transit di Stasiun Manggarai. Hal tersebut sangat membahayakan.
Dengan perubahan pola, pengguna KRL cukup naik dan turun menuju peron tujuan dengan menggunakan lift, eskalator, dan tangga manual. Adanya gedung baru juga membuat pengguna KRL lebih nyaman saat berpindah jalur serta menunggu kedatangan KRL di peron yang lebih luas.
Memasuki hari ketiga perubahan pola operasi KRL, lanjut Didiek, situasi Stasiun Manggarai dan arus pengguna KRL mulai terkendali. Kepadatan para pengguna KRL dapat segera terurai setelah berbagai antisipasi dilakukan KAI.
Antisipasi yang dimaksud di antaranya pengoperasian KRL feeder relasi Manggarai-Angke/Kampung Bandan pp di jalur 7 pada jam-jam sibuk, pengoperasian KRL tujuan Bekasi/Cikarang dari Tanah Abang di jalur 9, penambahan petugas untuk mendampingi dan mengarahkan pengguna KRL, perbaikan pola operasi dan stabling KRL, serta pengoptimalan rangkaian KRL.
”Kami menambah petugas dan menyiapkan papan petunjuk arah untuk mengarahkan, mengatur antrean, serta membantu menjelaskan kepada pengguna KRL yang masih kebingungan,” kata Didiek.
VP Corporate Secretary KAI Commuter Erni Sylviane Purba, secara terpisah, menjelaskan, perjalanan KRL Feeder yang melayani relasi Manggarai-Angke/Kampung Bandan di jalur 6 dinilai efektif mengurai kepadatan di Stasiun Manggarai. Efektivitas terlihat saat jam sibuk pukul 06.30-09.00, khususnya untuk mengurai pengguna dari arah Bogor menuju Sudirman, Tanah Abang, hingga Kampung Bandan.
Jalur 7 khusus digunakan KRL Lin Cikarang menuju Angke/Kampung Bandan. Sementara jalur 9 melayani KRL Lin Cikarang menuju Jatinegara/Bekasi/Cikarang.
Adapun perjalanan KRL Feeder pada jam sibuk pagi untuk relasi Manggarai-Angke/Kampung Bandan pukul 06.27, 07.33, 08.04, 08.30, dan 09.33. Untuk relasi Kampung Bandan/Angke-Manggarai pukul 07.19, 08.51, 08.09, 09.27, dan 10.25.
Kemudian, pada jam sibuk sore, untuk relasi Manggarai-Angke/Kampung Bandan pada pukul 14.31, 16.19, 17.42, 19.02. Sedangkan relasi Kampung Bandan/Angke-Manggarai pukul 15.28, 17.03, 18.24, dan 19.46.
Di hari ketiga pasca SO 5 Stasiun Manggarai, lanjut Purba, kelambatan perjalanan KRL dapat diperkecil hingga berkisar 3 menit untuk KRL Lin Bogor yang sebelumnya 7-10 menit. Untuk KRL Lin Cikarang menjadi 3-4,5 menit dari yang sebelumnya 12-15 menit.
”Ini didukung juga dengan dicabutnya pembatasan kecepatan yang masuk/keluar jalur 1 dan 2 serta jalur 6 dan 7,” kata Purba.
Berkaca dari kepadatan penumpang di Stasiun Manggarai di hari-hari setelah pelaksanaan SO 5, jelas Purba, penumpang diminta mencermati perjalanan kereta. Pengguna dari Stasiun Tanah Abang/Duri tujuan Jakarta Kota dapat memanfaatkan KRL tujuan Jatinegara/Bekasi/Cikarang dengan transit di Stasiun Kampung Bandan untuk selanjutnya menuju Jakarta Kota.
Bagi pengguna dari Tanah Abang/Duri tujuan Bekasi/Cikarang dapat langsung naik KRL tujuan Bekasi/Cikarang tanpa harus transit di Manggarai. Begitu pula pengguna dari Jakarta Kota tujuan Bekasi/Cikarang dapat memanfaatkan KRL Lin Tanjung Priok untuk transit di Kampung Bandan dan melanjutkan perjalanan menuju Bekasi/Cikarang sehingga tidak perlu transit di Manggarai.