KRL Berubah Pola Operasi, Transjakarta Tambah Armada di Stasiun Manggarai
Seiring perubahan pola layanan kereta komuter Jabodetabek, khususnya ke arah Bogor dan Bekasi, layanan bus Transjakarta pun ditambah.
Oleh
HELENA FRANSISCA NABABAN
·5 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pola pelayanan KAI Commuter di Stasiun Manggarai akan berubah mulai 28 Mei mendatang. Transjakarta menambah jumlah bus yang melayani di Stasiun Manggarai untuk mendukung mobilitas penumpang.
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo, Minggu (22/5/2022), menjelaskan, terkait perubahan layanan KRL di Manggarai, dari sisi layanan, Transjakarta akan menambah bus pada masing-masing rute non-BRT yang melayani di Stasiun Manggarai.
”Ada sembilan unit bus yang didistribusikan untuk menambah jumlah bus pada empat rute non-BRT,” kata Syafrin.
Untuk rute Stasiun Manggarai-Tosari, dari yang semula dilayani dengan empat unit menjadi enam unit. Untuk rute Stasiun Manggarai-Ragunan yang semula dilayani empat unit akan menjadi enam unit.
Untuk layanan Stasiun Manggarai-Universitas Indonesia, dari 14 unit menjadi 17 unit. Sementara untuk layanan Stasiun Manggarai-Blok M dari yang semula dilayani dengan 15 unit akan bertambah menjadi 17 unit.
Penambahan bus itu diperlukan seiring dengan rencana pelayanan di KAI Commuter di Stasiun Manggarai. ”Dari empat rute itu, rute Stasiun Manggarai-Tosari dan Stasiun Manggarai-Blok M merupakan rute non-BRT favorit,” kata Syafrin.
SO Kelima
Secara terpisah, perubahan pola layanan di Stasiun Manggarai berkaitan dengan kegiatan switch over (SO) kelima oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan. Menurutr rencana, SO kelima itu akan dilakukan di Stasiun Manggarai pada Jumat (27/5/2022) malam hingga Sabtu (28/5/2022) dini hari.
Secara terpisah, Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Jakarta dan Banten Rode Paulus melalui keterangan tertulis, Sabtu (21/5/2022), menjelaskan, saat ini di Stasiun Manggarai tengah dilakukan pembangunan stasiun. Kegiatan SO kelima perlu dilakukan untuk menata dan mengondisikan jalur kereta api di Stasiun Manggarai sehingga pembangunan dapat dilanjutkan dan selesai tepat waktu.
Terkait SO kelima itu, Rode menambahkan, DJKA akan mengerjakannya di waktu jeda di antara jam operasional kereta. ”Kami akan memanfaatkan window time atau waktu jeda di antara jam operasional kereta yang dimulai setelah kereta terakhir selesai beroperasi dan sebelum kereta pertama memulai perjalanan di esok harinya untuk pengerjaan SO 5 ini,” jelasnya.
Langkah itu, menurut Rode, dilakukan agar perjalanan kereta api, termasuk KRL Commuterline, tidak terganggu. Adapun kegiatan SO kelima dilakukan dengan mengaktifkan jalur sementara (temporary track) untuk jalur 1 dan jalur 2, sekaligus menutup jalur 3, mengganti sistem persinyalan, serta memasang dan mengganti jaringan listrik aliran atas (JLAA) untuk menyesuaikan perubahan jalur.
”Total terdapat delapan titik pengerjaan saat SO 5 nanti dan akan menyambungkan jalur 1 dan jalur 3 yang temporer dengan yang existing dan menutup jalur 3 sehingga pekerjaan struktur sipil bangunan gedung Stasiun Manggarai sisi timur bisa mulai dikerjakan,” kata Redo.
Dengan kegiatan SO kelima, pembangunan bisa berlangsung. Dengan demikian, target pengoperasian bangunan gedung itu di tahun 2023 bisa terealisasi.
Layanan Bogor Line dan Bekasi/Cikarang Line
Setelah kegiatan SO 5 dilakukan, menurut Redo, akan terjadi penyesuaian jalur di Stasiun Manggarai yang digunakan untuk melayani penumpang kereta api. Perubahannya adalah jalur 1 dan jalur 2 Stasiun Manggarai hanya akan melayani kereta api jarak jauh, sementara alur 3 akan dinonaktifkan.
Untuk KRL Commuterline lintas Bekasi/Cikarang Line akan dilayani di jalur 6 dan jalur 7 Stasiun Manggarai. Untuk Lintas Bogor Line akan dilayani di jalur 10, jalur 11, jalur 12, dan jalur 13.
Selain mengubah jalur pelayanan kereta api, pelaksanaan SO 5 juga diikuti dengan penyesuaian Grafik Perjalanan Kereta Api (Gapeka) KRL Commuterline.
Vice President (VP) Corporate Secretary KAI Commuter Erni Sylvianne Purba mengatakan, dalam Gapeka hasil penyesuaian pasca-SO kelima, pola operasi KRL Commuterline akan mengalami perubahan yang cukup signifikan, khususnya untuk Bogor Line dan Bekasi/Cikarang Line.
Secara umum, perubahan pola operasi KRL Commuterline akan dilakukan dengan mengikuti skema semua KRL Bogor Line akan menuju ke Stasiun Jakarta Kota. Sementara KRL Bekasi/Cikarang Line menggunakan 2 pola operasi.
Pertama adalah pola full racket (looping). Pola ini melayani rute Cikarang/Bekasi-Jatinegara-Manggarai-Kampung Bandan-Pasar
Senen-Jatinegara-Bekasi/Cikarang; juga melayani rute Cikarang/Bekasi-Jatinegara-Pasar Senen-Kampung Bandan- Manggarai-Jatinegara-Bekasi/Cikarang.
Kedua, pola half racket yang melayani dua rute. Pertama, yaitu rute Cikarang/Bekasi-Jatinegara-Manggarai-Tanah Abang-Kampung Bandan (PP). Kedua, rute Cikarang/Bekasi-Jatinegara-Manggarai- Tanah Abang-Angke (PP).
Adapun untuk Serpong Line, Tangerang Line, dan KA Bandara Soekarno-Hatta, jelas Purba, tidak ada perubahan. Perubahan pola operasi pelayanan di Stasiun Manggarai akan dilakukan untuk menjaga keselamatan dan keamanan pengguna saat perpindahan peron untuk transit.
”Nantinya pengguna KRL tidak harus menyeberang jalur rel lagi dan bisa mengurangi aktivitas di passengers crossing yang berpotensi membahayakan nyawa penumpang saat menyeberang jalur rel,” lanjutnya.
Di samping itu, menurut Purba, penyesuaian layanan ini dimaksudkan agar perjalanan pengguna KRL tetap nyaman di tengah proses pengembangan dan pembangunan Stasiun Manggarai yang terus berlangsung. Penyesuaian Gapeka juga akan diikuti dengan penambahan persebaran rangkaian KRL pada lintas Cikarang.
”Sebelum diberlakukan penyesuaian, lintas Cikarang dilayani 17 rangkaian KRL, nantinya akan meningkat menjadi 21 rangkaian KRL yang terdiri dari 10 dan 12 SF,” kata Purba.
Selain itu, kecepatan maksimal perjalanan KRL lintas Cikarang-Jatinegara juga akan mengalami peningkatan. Sebelumnya 70 km/jam menjadi 95 km per/jam, serta memangkas waktu perjalanan sekitar 2 menit.
”Penyesuaian Gapeka dan pemberlakuan pola operasi baru KRL Commuterline akan dilakukan setelah kegiatan SO 5 selesai dilaksanakan pada 28 Mei 2022,” kata Purba.