Hari bebas kendaraan bermotor atau HBKB dilakukan terbatas untuk warga yang ingin berolahraga saja. Pelaksanaan HBKB diharapkan meningkatkan kualitas udara di Jakarta.
Oleh
AGUIDO ADRI
·2 menit baca
KOMPAS/PRIYOMBODO
Warga memadati Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, saat pelaksanaan hari bebas kendaraan bermotor, Minggu (8/3/2020).
JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan kembali mengelar hari bebas kendaraan bermotor atau HBKB, Minggu (22/5/2022), pada pukul 06.00–10.00. Pelaksanaan HBKB secara terbatas untuk kegiatan olahraga dan warga diimbau tetap mematuhi protokol kesehatan.
”Dalam rangka meningkatkan kualitas udara Jakarta, maka HBKB kembali dilaksanakan,” ujar Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo dalam keterangannya di laman PPID, Jumat (20/5/2022).
Syafrin menuturkan, pelaksanaan HBKB terbatas dan hanya untuk kegiatan olahraga. Di lokasi juga dipastikan tidak ada kegiatan partisipan dan pedagang kaki lima (PKL). Para pengunjung diwajibkan untuk scan QR Code Peduli Lindungi atau menunjukkan minimal Sertifikat Vaksin kedua.
Syafrin mengimbau, meski berbagai kegiatan sudah longgar, masyarakat harus tetap menerapkan protokol kesehatan, seperti menjaga jarak dan menghindari kerumunan.
KOMPAS/STEFANUS ATO
Sejumlah warga mengikuti kegiatan HBKB di Jalan Danau Tondano, Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, Minggu (28/6/2020).
”Seluruh masyarakat pengunjung HBKB yang akan beraktivitas di lokasi pelaksanaan HBKB terbatas agar memenuhi ketentuan yang telah ditetapkan untuk kebaikan bersama, serta kami imbau untuk tetap membawa masker untuk digunakan saat suasana sangat ramai,” kata Syafrin.
Setuju banget kalau agenda ini mengurangi polusi, tapi jangan seminggu sekali. Dampaknya kurang dong untuk meningkatkan kualitas udara.
Kembali hadirnya HBKB ini disambut positif oleh sejumlah warga. Seperti Harisnandar (37), warga Petamburan, Jakarta Pusat, yang berencana akan mengajak anak perempuannya berusia 6 tahun dan istri berolahraga menggunakan sepeda gandeng.
”Kami biasa main sepeda gandeng di GBK saja. Senang ada HBKB lagi. Sepeda baru bisa dipakai lagi. Nah, ada HBKB lagi jadi bisa lebih luas jalan-jalannya,” ujar Haris.
Antusias serupa juga diungkapkan Yogi (25) dan Kemala (27). Menurut mereka, HBKB memang harus diadakan untuk memberikan kesempatan warga menikmati Jakarta tanpa kendaraan yang belakang mulai ramai dan macet.
KOMPAS/STEFANUS ATO
Petugas menghalau kendaraan bermotor yang hendak masuk ke ruas Jalan Sultan Iskandar Muda, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Minggu (28/6/2020).
Menurut Kemala, HBKB seharusnya diadakan setiap Jumat, Sabtu, dan Minggu. Selain itu, jam pelaksanaan juga ditambah pada sore hari, lalu rute-rute jalan untuk HBKB diperluas atau diperbanyak.
”Setuju banget kalau agenda ini mengurangi polusi, tapi jangan seminggu sekali. Dampaknya kurang dong untuk meningkatkan kualitas udara. Jadi Jumat dan Sabtu harusnya ada juga. Ini jalan-jalan sudah mulai ramai gila,” kata mahasiswi S-2 Universitas Indonesia itu.
Adapun lokasi HBKB dilaksanakan di Jalan Jenderal Sudirman-Jalan MH Thamrin (Patung Arjuna Wijaya hingga Patung Pemuda Membangun); Jalan Sisingamangaraja (Patung Pemuda Membangun hingga CSW), Jakarta Selatan; Jalan Tomang Raya (Simpang Tomang hingga Business Hotel Tomang), Jakarta Barat.
Lalu di Jalan Danau Sunter Selatan (Simpang Karya Beton hingga GOR Sunter), Jakarta Utara; Jalan Suryo Pranoto (Simpang Harmoni hingga Simpang RSUD Tarakan), Jakarta Pusat; dan Jalan Pemuda (Simpang Arion hingga Simpang TU-GAS), Jakarta Timur.