Sebanyak 50.000 buruh mengikuti peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day Fuesta 2022 di Gelora Bung Karno, Sabtu (14/5/2022). Kapolri Jenderal (Pol) Listyo Prabowo mengapresiasi kegiatan yang berlangsung damai.
Oleh
HELENA FRANSISCA NABABAN
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Sedikitnya 50.000 buruh mengikuti Mayday Fiesta atau kegiatan memperingati Hari Buruh Internasional, Sabtu (14/5/2022). Sejumlah tuntutan disampaikan, salah satunya meminta tambahan jaminan sosial Rp 500.000.
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal dalam perayaan Mayday di Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu, menjelaskan, sebanyak 50.000 buruh mengikuti Mayday Fiesta. Stadion Gelora Bung Karno (GBK) menjadi lokasi penyelenggaraan sebagai hasil koordinasi setelah sulitnya mencari lokasi penyelenggaraan.
Adapun elemen buruh yang mengikuti kegitan itu adalah para buruh, petani, nelayan, guru honorer, pembantu rumah tangga, masyarakat miskin kota. Selain itu, juga ada sopir ojek daring atau ojol, ibu rumah tangga, pedagang kaki lima dan miskin desa, maupun orang-orang yang terpinggirkan atau kelas pekerja.
Para buruh sebelumnya menyampaikan aspirasi di depan Gedung DPR RI terkait Pemilu 2024. Kemudian mereka bergerak ke GBK.
Di GBK, sejumlah seruan disampaikan. Kepada pemerintah, Said Iqbal meminta supaya pemerintah melakukan pemerataan kesejahteraan rakyat melalui jaminan sosial.
Pemberian jaminan sosial berupa uang tunai Rp 500.000 yang langsung ditransfer ke rekening warga miskin. Dana yang ditransfer itu, menurut Said Iqbal, sebaiknya ditransfer ke rekening para ibu supaya bisa langsung dipergunakan untuk belanja bahan pangan.
Jaminan sosial lain yang juga diminta adalah jaminan pendidikan agar setidaknya 50.000 anak bisa bersekolah gratis di kampus-kampus terbaik di dalam negeri dan di luar negeri. Jaminan berikutnya yang diminta adalah jaminan bagi para penganggur. Pekerja yang mengangur sebaiknya dibayar negara karena saat bekerja sudah membayar pajak.
Hal lain yang diminta adalah jaminan air bersih, serta juga harga rumah yang tidak boleh ada di mekanisme pasar. ”Negara harus intervensi pasar,” jelasnya.
Dalam kegiatan tersebut, Kepala Kepolisian Negara RI Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo juga hadir. Kepada para buruh peserta Mayday Fiesta, Listyo mengucapkan selamat memperingati Hari Buruh Internasional. Kapolri Listyo juga menyampaikan apresiasi karena peringatan berlangsung damai.
”Hari ini semua bisa ditunjukkan. Buruh yang begitu besar bisa berkumpul dengan khidmat, damai, dan menggembirakan. Semua itu menunjukkan Indonesia adalah negara demokrasi yang sudah modern. Tunjukan terus, jaga terus karena ini adalah modal bagi kita untuk terus maju,” ujar Listyo Sigit.
Kepolisian, imbuhnya, juga berkomitmen terus mengawal, menjaga, memanfaatkan ruang-ruang demokrasi yang digunakan oleh rekan-rekan buruh untuk menyampaikan kebebasan berekspresi, menyampaikan aspirasi, untuk kesejahteraan buruh ke depan. ”Tentunya kita selalu minta semua dilaksanakan sesuai aturan UU, sesuai aturan konsitutusi,” ujarnya.
Kepada para buruh, Listyo Sigit juga mengapresiasi peran para buruh dalam penanggulangan Covid-19. Mulai dari mengikuti aturan prokes, mengikuti aturan-aturan PPKM, bahkan buruh terlibat langsung dalam kegiatan vaksinasi, dalam kegiatan untuk kepentingan masyarakat
”Alhamdulillah hari ini laju vaksinasi kita sudah mencapai 408 juta vaksin dan negara kita menjadi negara nomor 5 terbesar di dunia untuk vaksinasi. Dan ini semua bisa terjadi karena kontribusi, peran serta rekan-rekan buruh seluruh Indonesia,” ujarnya.
Listyo Sigit menutup sambutannya dengan mengucapkan selamat ulang tahun bagi seluruh buruh. ”Teruslah berjuang, teruslah bergerak untuk mewujudkan harapan rekan-rekan buruh yang sejahtera. Pembangunan akan terus berjalan dan dukungan buruh menjadi faktor utama,” pungkas Listyo.