Pelaku Penculikan Anak Laki-laki Ditangkap di Jakarta
Pelaku beraksi di kawasan Jakarta Selatan hingga Bogor, Jawa Barat, mengincar anak laki-laki dengan modus razia masker. Polisi masih dalami motif aksi pelaku yang diduga pernah terlibat kasus terorisme itu.
Oleh
ERIKA KURNIA, AGUIDO ADRI
·4 menit baca
Polisi menangkap pelaku penculikan anak laki-laki di kawasan Senayan, Jakarta Selatan, Kamis (12/5/2022) sore. Pelaku tersebut beraksi di kawasan Jakarta Selatan hingga Bogor, Jawa Barat, mengincar anak-anak dengan modus razia masker. Polisi masih mendalami motif aksi pelaku yang diduga pernah terlibat kasus terorisme itu.
Kapolres Jakarta Selatan Komisaris Besar Budhi Herdi, kepada wartawan di Jakarta, membenarkan perihal penangkapan pelaku pencurian anak yang dilaporkan seminggu terakhir. Penangkapan dilakukan oleh personel gabungan dari Polres Jakarta Selatan dan Polres Kota Bogor.
"Satu pelaku dan berdasarkan identifikasi CCTV yang kami temukan dan dapatkan di jalan sekitar Pondok Aren dan Bintaro. Setelah analisa yang kami lakukan kuat dugaan pelaku ada di Jakarta, sehingga kami menelusuri Jakarta dan menemukannya di daerah Senayan," ungkapnya.
Penelusuran oleh pihak Polres Jakarta Selatan berawal dari laporan keluarga korban. Pada Selasa (10/5) tengah hari, pelaku menculik tiga anak laki-laki yang tengah bermain di kawasan Tanah Kusir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Saat itu, pelaku juga membawa F (11) yang diculik dari Bogor.
Adapun ketiga anak yang dibawa di Jakarta Selatan adalah K (12), ZA (13), dan RF (14). Pelaku membawa tiga anak itu dengan modus mengaku sebagai aparat yang merazia orang tanpa masker.
"Anak-anak ini sedang bermain, di situ kemudian dia (pelaku) mengatakan kalau tidak pakai masker, harus ikut. Mereka ikut dibonceng dengan satu korban lain dari Bogor. Jadi, satu motor empat orang yang naik. (Mereka) dibawa muter-muter," lanjut Budhi.
Di perjalanan, pelaku menurunkan tiga anak, yaitu F, ZA, dan RF di kawasan Fatmawati, Jakarta Selatan. Sementara K, kata Budhi, sempat dibawa hingga ke Cianjur dan Bogor, Jawa Barat, sebelum kembali ke Jakarta. Beruntung, K ditemukan polisi hari ini.
Penyimpangan seksual
Budhi juga menyebutkan keterangan sementara dari pelaku terkait motifnya menculik anak laki-laki. Keterangan sementara itu berhubungan dengan informasi yang didapatkan dari para korban yang telah diperiksa dan kini diberikan pemulihan trauma.
"Dugaan pelaku ini melampiaskan nafsu bejatnya ke anak dibawah umur, karena berdasarkan keterangan yang disampaikan (korban) anak kepada kami, dia sempat dipaksa melakukan satu hal yang tidak baik. Dan ini kalau kami lihat, modus pelaku ini, yaitu penyimpangan seks," ungkap dia.
Polisi pun memastikan korban dari para pelaku kini mendapatkan penanganan dari tim psikologi, baik dari Polres maupun Polda.
Salah satu keluarga korban, kakak K, yaitu Meyla Azzahra, mengaku belum menemui adiknya sejak hilang pada Selasa (10/5) siang. "Adik saya hilang dari Selasa jam 11.00. Kurang lebih tiga hari," katanya saat dihubungi hari ini.
Selama adiknya dikabarkan hilang, ia mencoba mencari adiknya dengan melacak keberadaan ponsel yang dibawa saat meninggalkan rumah. Ia juga ikut melaporkan hilangnya adiknya ke polisi, Rabu lalu.
Baca juga:
Pinjami Ponsel, Tukang Siomai Cabuli Anak di Jagakarsa
Saat ini, K masih di bawah lindungan polisi. Orangtua K juga masih dimintai keterangan.
Sementara itu, Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Bogor Ajun Komisaris Siswo DC Tarigan menambahkan, dari koordinasi dengan Polres Jakarta Selatan dan pengembangan kasus, pihaknya menangkap A (28) di sebuah masjid Kebayoran Lama, beserta 10 anak-anak yang diduga korban penculikan A.
“Kami langsung bawa ke Mapolres Bogor. Ada sembilan anak dr Jakarta Pusat dan satu anak hilang dari Jakarta Selatan. Itu dari pengembangan kasus dari anak Bogor yang diculik,” ujar Siswo.
Data olahan Litbang Kompas tahun 2018 diperoleh sejumlah informasi terkait korban penculikan anak. Data itu terkait motif, modus, dan respons warga jika melihat penculikan secara lansung.
Kepala Kepolisian Resor Bogor Ajun Komisaris Besar Iman Imanuddin, dalam keterangan resminya, mengatakan, anak-anak yang diculik pelaku tersebar di beberapa wilayah di Jakarta Barat, Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, Tangerang Selatan, dan Bogor.
Saat ini, pihaknya masih mendalami motif pelaku penculikan anak-anak. Berdasarkan pemeriksaan, pelaku sudah tiga kali mendapat hukuman tindak kriminal. “Pelaku pernah terlibat aksi terorisme. Selain itu, pelaku juga dapat pelatihan di Poso tujuh bulan. Kami masih dalami kasus ini,” kata Imam.