Dirut Perumda Trans Pakuan Mengundurkan Diri, Bima Arya Pastikan Layanan BisKita Tetap Berjalan
Lies Permana Lestari mengundurkan diri dari jabatan Direktur Utama Perusahaan Umum Daerah Trans Pakuan. Pelaksana tugas segera ditunjuk agar tidak terjadi kekosongan terlalu lama.
Oleh
AGUIDO ADRI
·3 menit baca
BOGOR, KOMPAS — Lies Permana Lestari mengundurkan diri dari jabatan Direktur Utama Perusahaan Umum Daerah Trans Pakuan. Wali Kota Bogor Bima Arya akan segera menunjuk pelaksana tugas atau Plt agar tidak terjadi kekosongan terlalu lama dan pelayanan transportasi publik BisKita Trans Pakuan tetap berjalan melayani warga.
Bima menyayangkan pengunduran diri Lies karena kinerjanya sudah bagus dalam membangun sistem dan Perumda Trans Pakuan. Lies Juga dinilai mampu menjembatani komunikasi dengan Dinas Perhubungan Kota Bogor, Organda, dan pihak terkait. Meski begitu, Bima menghargai dan memahami keputusan Lies mengundurkan diri dari jabatannya karena faktor pribadi dan keluarga.
”Yang terpenting sistem sudah berjalan. Plt nanti saya tunjuk segera pasca-Lebaran ini, dalam waktu dekat ini. Plt juga sudah dalam sistem, sudah paham untuk melanjutkan pelayanan. Plt harus membangun komunikasi yang intens dengan Kementerian Perhubungan dan BPTJ, dan pihak lainnya, karena kami ingin ada penambahan armada BisKita pada pertengahan tahun ini,” kata Bima, Selasa (10/5/2022).
Bima berharap Plt yang akan ditunjuk bisa fokus mengembangkan Trans Pakuan. Bukan hanya buy the service (BTS), melainkan juga pengembangan unit usaha lainnya. Ia yakin dalam waktu paling lama sekitar 6 bulan masa jabatan, Plt bisa memberikan kontribusi untuk Kota Bogor.
”Plt ini, kan, hanya bertugas sekitar 6 bulan. Dalam waktu enam bulan itulah, pertama, kami siap fit and proper test (Direksi Perumda Trans Pakuan), kami akan buka lagi. Kedua, kami evaluasi BTS ini seperti posisi selter, ada penyesuaian digeser dan ditambah, dan sterilisasi selter. Lalu maintenance hingga kinerja dan kedisiplinan pengemudi dan dan pramudi,” tutur Bima.
Lies dilantik menjadi Direktur Utama Perusahaan Umum Daerah Trans Pakuan (sebelumnya Perusahaan Daerah Jasa Transportasi) pada 2 Desember 2022. Mantan Direktur Ritel PT Sarinah itu menyisihkan 22 peserta lainnya.
Seperti diberitakan Kompas.id (Senin, 7/3/2022), sejak dilantik pada 2 Desember silam, Lies berusaha memperbaiki dan menyesuaikan masalah satu per satu di tubuh PDJT agar ke depan berdampak positif secara bisnis, pelayanan, dan ekosistem di dalam PDJT.
Terkait program kerja, Lies menjelaskan, untuk bisa bergerak sendiri tanpa mengharapkan bantuan dari Pemerintah Kota Bogor, ia beserta jajarannya akan melakukan revenue stream melalui pemanfaatan halte. Nantinya, iklan-iklan bisa dipasang di setiap halte di Kota Bogor sehingga bisa menambah pendapatan bagi PDJT Kota Bogor.
”Hanya saja, halte ini masih menjadi masalah karena kepemilikannya masih di Dinas Perhubungan Kota Bogor. Kami sudah bersurat ke dishub untuk bisa memberikan hak pemanfaatan,” ujar Lies.
Lies menegaskan, agar rencana bisnis yang sudah ia susun bisa berjalan, perlu adanya kepastian dasar hukum dengan diloloskannya raperda perubahan badan hukum PDJT menjadi perumda.
”Ini dasar kami untuk bisa menjalankan bisnis lain supaya kita bisa hidup tanpa tergantung pada PMP Pemkot Bogor,” ujar Lies yang mengaku pekerjaan rumah dan masalah PDJT terdahulu harus diselesaikan terlebih dahulu dengan landasan hukum yang ada.