Pemudik Gratis Pakai Kaus Anies untuk Presiden, Dishub DKI Klarifikasi
Dinas Perhubungan DKI Jakarta tidak tahu-menahu dan tidak memfasilitasi hal yang berkaitan dengan kaus tersebut.
Oleh
STEFANUS ATO
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Sebuah video beredar luas di media sosial saat sejumlah peserta mudik gratis mengenakan kaus yang bertuliskan Anies Baswedan untuk Presiden. Dinas Perhubungan DKI Jakarta membantah dan tak memfasilitasi adanya pembagian kaus tersebut.
Salah satu potongan video itu diunggah akun Twitter @sigitwid pada Kamis (28/4/2022) pukul 10.50. Dalam video itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berada di dalam bus dan tampak membagikan bingkisan kepada penumpang bus.
Kepala Bidang Angkutan Jalan Dinas Perhubungan DKI Jakarta Yayat Sudrajat mengatakan, pihaknya tidak tahu-menahu dan tidak memfasilitasi hal yang berkaitan dengan kaus tersebut. Dinas perhubungan lebih fokus kepada tugas dan fungsi mereka untuk memberikan pelayanan kepada pemudik gratis agar bisa menikmati perjalanan selama mudik dengan baik dan nyaman.
”Saya sendiri tidak ada di lokasi kejadian saat pembagian itu. Jadi, sekali lagi saya tegaskan, saya tidak memfasilitasi hal-hal seperti itu,” kata Yayat, melalui panggilan telepon, pada Kamis (28/4/2022) di Jakarta.
Jangan sampai mudik gratis ini yang didanai uang negara dipolitisasi untuk keuntungan sendiri.
Menurut Yayat, bingkisan yang diberikan kepada peserta mudik gratis itu berasal dari Palang Merah Indonesia. Bingkisan yang dibagikan merupakan paket alat kesehatan, seperti cairan pembersih tangan dan masker.
Sekretaris Fraksi Partai Solidaritas Indonesia Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta William Aditya Sarana menyayangkan beredarnya kaus ”Anies Baswedan untuk Presiden”. Kaus itu disebut dipakai sejumlah peserta mudik gratis program Pemprov DKI Jakarta di Terminal Pulo Gebang, Jakarta, Rabu (27/4/2022).
Menurut William, hal itu tidak sepatutnya terjadi karena acara tersebut merupakan kegiatan yang dibiayai Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (BPBD).
”Acara ini jelas APBD, uang masyarakat. Tidak elok sekali, jika ada dugaan kepentingan ambisi politik Pak Gubernur Anies. Jangan sampai mudik gratis ini yang didanai uang negara dipolitisasi untuk keuntungan sendiri,” ujar William, dalam siaran pers.
Menurut William, kasus seperti ini sudah sering terjadi. Dia menyebut, saat soft launching Jakarta International Stadium (JIS) beberapa waktu lalu, juga ditemukan penjualan kaus promosi Anies Baswedan untuk presiden.
”Ini lama-lama bisa jadi kebiasaan jika tidak ditegur. Dari skala kecil jadi besar dan bisa melanggar hukum,” kata William.