Arus Kendaraan Makin Padat, ”Contraflow” Diberlakukan di Tol Jakarta-Cikampek

Arus kendaraan yang keluar Jabotabek melalui Jalan Tol Jakarta-Cikampek semakin padat. Oleh karena itu, Rabu (27/4/2022) pagi ini diberlakukan ”contraflow” atau lawan arus dari Kilometer 47 hingga Km 70.

DOKUMENTASI JASA MARGA

Suasana saat penerapan rekayasa lalu lintas contraflow di Jalan Tol Jakarta-Cikampek.

JAKARTA, KOMPAS — Arus kendaraan di Jalan Tol Jakarta-Cikampek ke arah timur atau keluar Jabotabek semakin padat. Oleh karena itu, berbekal diskresi kepolisian, PT Jasa Marga (Persero) Tbk memberlakukan contraflow atau sistem lawan arus pada Rabu (27/4/2022) mulai pukul 07.36 dari Kilometer 47 hingga Gerbang Tol Cikampek Utama Km 70. Selain itu, ruas Jalan Tol Layang Mohammed Bin Zayed (MBZ) ditutup sementara.

”Ini mendadak sekali. Pagi ini, Gerbang Tol Cikampek Utama sudah mulai padat. Maka, kami berlakukan contraflow,” ucap Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga Dwimawan Heru, Rabu pagi.

Heru memaparkan, memasuki H-6 Lebaran atau Selasa (26/4/2022) mulai tampak peningkatan signifikan arus kendaraan yang keluar dari Jabotabek. Dia menyebut, pada H-6 Lebaran arus kendaraan yang keluar Jabotabek melalui Gerbang Tol (GT) Cikampek Utama meningkat hingga lebih dari 80 persen dibandingkan lalu lintas normal.

Heru juga menambahkan, secara akumulatif, arus kendaraan pada H-10 hingga H-7 ke arah Tol Trans-Jawa memang bergerak naik. Total terdapat 159.610 kendaraan terpantau meninggalkan Jabotabek ke arah Tol Trans-Jawa melalui GT Cikampek Utama pada H-10 hingga H-7 Lebaran. Angka itu meningkat 17,1 persen daripada lalu lintas normal.

Baca juga : Sebagian Pemudik Pulang Lebih Awal, Potensi Macet Tetap Ada

Meski begitu, menurut Heru, belum bisa disimpulkan bahwa kenaikan arus kendaraan menuju Tol Trans-Jawa tersebut menggambarkan realitas sebagian besar masyarakat yang mudik lebih awal. Sebab, tahun ini adalah pertama kali mudik diperbolehkan setelah dua tahun dilarang sehingga tidak ada pembanding dari tahun lalu.

Sementara itu, PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek sebagai pengelola ruas Jalan Tol Layang MBZ atas diskresi pihak kepolisian menutup sementara akses masuk jalan tol tersebut dari arah Jakarta menuju Cikampek pukul 08.08. Ini guna mengurai kepadatan kendaraan di Ruas Jalan Tol Layang MBZ.

KOMPAS/AGUS SUSANTO

ILUSTRASI. Petugas penyapu jalan melintas di depan gerbang Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek yang ditutup di kawasan Simpang Susun Cikunir, Kota Bekasi, Jawa Barat, Jumat (24/4/2020).

Nur Safitri RM, GM Operasi dan Pemeliharaan PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek, menjelaskan bahwa penutupan sementara akses masuk Jalan Tol Layang MBZ diberlakukan pada akses masuk dari Kalimalang Tol JORR E Km 46+200, akses Jatiasih Tol JORR E Km 45+200, dan Akses Tol Jakarta-Cikampek Km 10 Arah Cikampek. ”Kepadatan terjadi akibat pertemuan off ramp Km 48 arah Cikampek Jalan Tol Layang MBZ dan Jalan Tol Jakarta-Cikampek bawah,” katanya.

Sebelumnya, pada Selasa (26/4/2022) Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyampaikan, jumlah kendaraan dari Jabodetabek menuju arah timur atau ke arah Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur meningkat sekitar 11 persen selama beberapa hari terakhir. Aktivitas penyeberangan di Pelabuhan Merak, Banten, juga meningkat. Hal itu terlihat dari antrean kendaraan sekitar 1 kilometer saat menuju dermaga pada Selasa siang.

”Ini menunjukkan imbauan Presiden Joko Widodo untuk mudik lebih awal sudah didengar. Untuk itu, kami apresiasi. Namun, kami berharap (hal ini) segera ditindaklanjuti oleh saudara kita (pemudik) yang lain,” ujar Budi (Kompas, 27/4/2022).

Baca juga: Susah Payah Pemudik Menebus Rindu Pulang ke Kampung Halaman