Sebagai operator perkeretaapian perkotaan, MRT Jakarta memiliki pengalaman dan keahlian. MRT Jakarta bakal bekerja sama dengan LRT Palembang untuk pengembangan bisnis dan operasional dengan keahliannya itu.
Oleh
HELENA FRANSISCA NABABAN
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — PT MRT Jakarta (Perseroda) memastikan siap bekerja sama mengembangkan bisnis dan operasional LRT Palembang. Dinas Perhubungan DKI Jakarta mengapresiasi langkah itu karena MRT Jakarta memiliki kemampuan dan akan mengkaji supaya pengembangan kerja sama yang tidak mengganggu peran MRT Jakarta dalam mengelola operasional dan layanannya di Jakarta.
Direktur Operasional dan Pemeliharaan PT MRT Jakarta (Perseroda) Muhammad Effendi, Senin (25/4/2022), menjelaskan, kerja sama antara MRT Jakarta dan LRT Palembang itu sudah didahului dengan penandatanganan kerja sama (MoU) antara LRT Palembang dan MRT Jakarta.
”Mereka meminta bantuan kita untuk menaikkan farebox atau tiket dari ridership dan nonfare box atau nontiket dari pengelolaan kawasan dan aset,” kata Effendi.
Untuk kerja sama itu, tim MRT Jakarta melakukan kunjungan dan audiensi ke Pemprov Sumatera Selatan, pekan lalu. Kunjungan itu untuk menjalin komunikasi, koordinasi, dan potensi kerja sama terkait pengelolaan, baik aspek bisnis, operasional, hingga kawasan stasiun di sepanjang jalur LRT Palembang. Tim yang dipimpin Muhammad Effendi itu diterima Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru.
”Kunjungan kami untuk berbagi pengalaman dalam pengelolaan moda raya terpadu di Jakarta baik dalam sektor operasional, bisnis, hingga kawasan, agar nantinya dapat diterapkan juga di sepanjang jalur LRT Palembang,” kata Effendi.
Saya pikir kerja sama ini sangat baik untuk dilakukan. Akan tetapi, saya berharap Dinas Perhubungan, PT KAI (Persero), dan PT MRT Jakarta (Perseroda) dapat melakukan focus group discussion untuk membahas hal-hal teknis
Dari media sosial Diskominfo Provinsi Sumatera Selatan, Gubernur Herman Deru menyambut baik kunjungan tersebut. ”Ini merupakan hal yang baik untuk segera dilakukan agar LRT Palembang dapat lebih bermanfaat bagi masyarakat,” kata Herman.
Menurut Effendi, melihat jalur LRT Palembang yang menghubungkan bandara dan pusat kota Palembang, jalur itu memiliki potensi yang cukup besar untuk dikembangkan dengan baik.
”Saya berharap ke depannya akan tercipta kerja sama yang baik demi pertumbuhan ekonomi setempat dan memberikan beragam manfaat bagi masyarakat,” ujarnya.
Dalam pengembangan dan pengelolaan sistem perkeretaapian perkotaan, MRT Jakarta memiliki pengalaman di bidang itu. Apalagi sampai saat ini sudah tahun ketiga MRT Jakarta mengelola perkeretaapian perkotaan.
Seusai kunjungan itu, lanjut Effendi, akan ada forum grup diskusi (FGD) sesuai dengan saran Gubernur Sumsel. FGD untuk memetakan kebutuhan untuk kepentingan pengembangan LRT Palembang, di antaranya keperluan untuk membangun trotoar ataupun angkutan pengumpan.
”Saya pikir kerja sama ini sangat baik untuk dilakukan, akan tetapi saya berharap Dinas Perhubungan, PT KAI (Persero), dan PT MRT Jakarta (Perseroda) dapat melakukan focus group discussion untuk membahas hal-hal teknis,” kata Herman Deru dalam akun media sosial Diskominfo Sumsel.
Terpisah, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo menjelaskan, pola kerja sama antara MRT Jakarta dan LRT Palembang dimungkinkan selama badan usaha bisa berjalan sesuai dengan regulasi dan unsur good corporate governance (GCG) dipenuh.
”Selama regulasi dan corporate bisa menjaga GCG-nya itu tidak jadi masalah,” kata Syafrin.
Namun, untuk detail kerja sama itu, menurut Syafrin, ia belum mendapatkan info detail terkait rencana kerja sama tersebut.
”Saya belum ada laporan informasi seperti apa kerja sama yang akan dikembangkan. Tetapi, jika ada dari MRT seperti itu, tentu kami akan kaji lebih komprehensif terkait dengan peran mereka dalam memberikan pelayanan di Jakarta. Kemudian saat mereka kerja sama, apa efek dari kerja sama tersebut terhadap layanan di Jakarta,” kata Syafrin.
Sebagai operator angkutan perkeretaapian perkotaan, Syafrin menilai MRT Jakarta sangat baik dari sisi pemberian standar layanan di Jakarta.
”Jadi untuk bisa jadi contoh, apalagi misalnya ada transfer of knowledge atau berbagi pengetahuan ke LRT palembang itu baik. Tapi, kami akan menunggu laporan dari MRT Jakarta terkait itu,” kata Syafrin.