Sekitar 2,56 Juta Kendaraan Diprediksi Keluar Jabotabek pada H-7 hingga H+7 Lebaran
Jasa Marga memperkirakan sekitar 2,56 juta kendaraan akan keluar wilayah Jabotabek pada H-7 sampai H+7 Lebaran tahun ini. Jumlah itu meningkat sekitar 80 persen dibandingkan dengan periode sama pada Lebaran tahun 2021.
Oleh
HARIS FIRDAUS
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — PT Jasa Marga (Persero) Tbk memperkirakan sekitar 2,56 juta kendaraan akan keluar wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang, dan Bekasi (Jabotabek) pada H-7 sampai H+7 Lebaran tahun ini. Jumlah kendaraan yang keluar Jabotabek itu meningkat sekitar 80 persen dibandingkan dengan jumlah kendaraan pada periode yang sama pada Lebaran tahun 2021.
”Kami memprediksi jumlah kendaraan keluar wilayah Jabotabek pada H-7 sampai dengan H+7 hari raya Idul Fitri 1443 H atau pada periode 25 April sampai dengan 10 Mei 2022 adalah sebanyak 2,56 juta kendaraan, naik 80 persen dari jumlah kendaraan pada periode yang sama di Lebaran 2021,” kata Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga Dwimawan Heru dalam keterangan tertulis, Sabtu (23/4/2022).
Selain kendaraan yang keluar, jumlah kendaraan yang masuk ke Jabotabek pada H-7 sampai dengan H+7 Lebaran tahun ini juga diprediksi bakal meningkat signifikan. Menurut Heru, prediksi jumlah kendaraan masuk wilayah Jabotabek pada periode tersebut adalah sebanyak 2,39 juta kendaraan atau naik 69,7 persen dari Lebaran 2021.
Oleh karena itu, diperkirakan terdapat sekitar 4,96 juta kendaraan yang keluar ataupun masuk Jabotabek pada H-7 hingga H+7 Lebaran tahun ini. Perkiraan jumlah kendaraan itu berdasarkan prediksi lalu lintas dari empat gerbang tol utama, yakni Gerbang Tol Cikampek Utama dan Gerbang Tol Kalihurip Utama (arah Trans-Jawa dan Bandung), Gerbang Tol Ciawi (arah Puncak), dan Gerbang Tol Cikupa (arah Merak).
Heru menambahkan, jika dibandingkan dengan kondisi lalu lintas pada periode normal di November 2021, peningkatan lalu lintas di empat gerbang tol utama pada periode Lebaran tahun ini juga meningkat cukup signifikan. Data Jasa Marga menyebutkan, diprediksi terjadi peningkatan hingga 11,8 persen untuk kendaraan keluar Jabotabek dan 4,5 persen untuk kendaraan masuk Jabotabek selama periode H-7 hingga H+7 Lebaran.
Dengan naiknya jumlah kendaraan yang keluar dan masuk Jabotabek itu, Jasa Marga menargetkan ada peningkatan pendapatan dari jalan tol pada masa arus mudik dan balik Lebaran tahun ini. Pendapatan dari jalan tol selama H-7 sampai H+7 hari raya Idul Fitri tahun ini ditargetkan meningkat sebesar 27,3 persen dibandingkan dengan pendapatan pada periode normal di November 2021 yang tercatat sebagai rata-rata pendapatan tol tertinggi selama pandemi Covid-19.
Heru memaparkan, Jasa Marga memandang pelonggaran yang diberikan pemerintah dalam arus mudik tahun ini akan kembali menggairahkan perjalanan darat jarak jauh, khususnya di jalan tol, yang selama dua tahun ini berkurang signifikan akibat pandemi Covid-19.
”Tren ini kami harapkan berlanjut dalam libur panjang lainnya, di luar libur panjang Lebaran 2022, sehingga akhir tahun 2022 ini akan mendongkrak kinerja volume lalu lintas dan pendapatan tol perusahaan. Tentunya kami berharap, karena ini masih masa pandemi, kita harus tetap menjaga protokol kesehatan dalam melakukan perjalanan jarak jauh, seperti selalu mengenakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan,” ujar Heru.
Heru menambahkan, pada triwulan I tahun ini, Jasa Marga juga mencatat peningkatan lalu lintas yang cukup signifkan. Lalu lintas harian rata-rata (LHR) jalan tol Jasa Marga Group di seluruh Indonesia pada Triwulan I Tahun 2022 meningkat 12,8 persen jika dibandingkan dengan Triwulan I Tahun 2021. Bahkan, jika dibandingkan dengan Triwulan I Tahun 2019 atau sebelum pandemi, realisasi LHR di tahun 2022 hanya minus 0,45 persen sehingga sangat mendekati kondisi normal.
Kami memprediksi jumlah kendaraan keluar wilayah Jabotabek pada H-7 sampai dengan H+7 Hari Raya Idul Fitri 1443 H atau pada periode 25 April sampai dengan 10 Mei 2022 adalah sebanyak 2,56 juta kendaraan
”Dengan kondisi saat ini, kami optimis kinerja Jasa Marga pada tahun 2022 akan meningkat. Untuk mengantisipasi tren peningkatan volume lalu lintas, Jasa Marga selalu berkomitmen memberikan pelayanan yang terbaik kepada pengguna jalan, dengan tetap menjaga pemenuhan Standar Pelayanan Minimal di jalan tol,” ujar Heru.
Tol Japek II Selatan
Sementara itu, untuk mendukung kelancaran arus mudik dan balik Lebaran, Jasa Marga melalui anak usahanya, PT Jasamarga Japek Selatan (JJS), akan mengoperasikan secara fungsional sebagian Jalan Tol Jakarta-Cikampek (Japek) II Selatan. Jalan tol itu akan menjadi jalur alternatif bagi para pengendara dari Jalan Tol Cipularang menuju Jalan Tol Jakarta-Cikampek arah Jakarta.
Direktur Utama PT JJS Charles Lendra menjelaskan, PT JJS siap mengoperasikan jalur fungsional Jalan Tol Japek II Selatan mulai dari Sta 62+000 sampai dengan Sta 53+500. Ruas tol yang akan dioperasikan itu mulai dari Simpang Susun Sadang sampai dengan Kutanegara sepanjang 8,5 kilometer.
Pada masa arus mudik, jalur fungsional Tol Japek II Selatan akan menjadi salah satu jalur alternatif bagi pengguna jalan dari arah Bandung menuju Jakarta saat penerapan rekayasa lalu lintas dengan sistem one way atau satu arah oleh kepolisian.
”Ketika one way diberlakukan pada arus mudik, maka jalur fungsional ini sesuai diskresi kepolisian nantinya bisa diakses oleh pengguna jalan yang menuju arah Jakarta melanjutkan perjalanan melalui jalan nontol,” kata Charles.
Sementara itu, pada masa arus balik Lebaran, jalur fungsional tersebut diharapkan bisa membantu mengurangi kepadatan di Simpang Susun Dawuan Km 67. Simpang susun itu merupakan titik pertemuan lalu lintas dari arah Bandung dan sekitarnya yang melewati Jalan Tol Cipularang serta lalu lintas dari arah Trans-Jawa yang melewati Jalan Tol Jakarta-Cikampek.
”Untuk itulah waktu pengoperasian jalur fungsional ini nantinya mengikuti diskresi kepolisian dengan melihat situasi lalu lintas terkini,” ujar Charles.