Saat Presiden Ngabuburit di Jalan Suryakencana dan Pasar Bogor
Presiden Joko Widodo mengisi waktu siang sampai menjelang berbuka, Kamis (21/4/2022), dengan membagikan bantuan sosial di beberapa pasar di Kabupaten Bogor dan Kota Bogor. Aspirasi masyarakat pun sekaligus diserap.
Oleh
NINA SUSILO
·3 menit baca
BPMI SEKRETARIAT PRESIDEN
Presiden Joko Widodo mengisi waktu menjelang berbuka, Kamis (22/4/2022), dengan membagikan bantuan sosial. Salah satunya, bantuan modal kerja yang diberikan kepada para pedagang di Pasar Sukasari, Kota Bogor, Jawa Barat.
Suatu sore, Jalan Suryakencana di Kota Bogor tiba-tiba kosong. Jalan yang dulu dikenal sebagai Jalan Perniagaan atau Handel Straat ini biasanya tak pernah sepi. Selain banyak kendaraan yang parkir, kendaraan melintas hanya sepi saat malam.
Namun, pada Kamis (21/4/2022) sore, jalur yang termasuk bagian Jalan Daendels ini ”bersih”. Hanya beberapa kendaraan Provost yang melintas. Anggota tentara dan kepolisian tampak di mana-mana.
Sore itu, Presiden Joko Widodo akan ngabuburit. Namun, sesungguhnya kegiatan ini kelanjutan dari kegiatan Presiden sejak siang, membagikan bantuan sosial, yakni bantuan modal kerja dan bantuan langsung tunai (BLT) minyak goreng.
Sejak siang, Presiden Jokowi ke Pasar Cisarua dan Pasar Ciawi. Di dua pasar di Kabupaten Bogor tersebut, Presiden bertemu para penerima bansos baik dari penerima manfaat Program Keluarga Harapan (PKH) maupun pedagang pasar dan pedagang kaki lima.
”Isinya Rp 1,2 juta, ya, bantuan untuk modal usaha. Jangan untuk beli HP, ya, jangan buat baju, buat modal usaha. Nanti kalau ada untungnya baru bisa beli yang lain,” ujar Presiden kepada masyarakat penerima manfaat.
Adapun BLT minyak goreng senilai Rp 300.000. BLT minyak goreng menjadi ”bantalan” bagi masyarakat dan PKL atas kenaikan harga minyak goreng yang tak terkendali.
Perjalanan dilanjutkan ke Pasar Sukasari dan terakhir ke Pasar Bogor. Pasar Bogor yang biasanya kotor, semrawut dengan sepeda motor parkir di mana-mana, kendaraan yang membongkar muat, serta kendaraan yang melintas ditambah pedagang yang meluber ke jalanan, pada Kamis sore mendadak rapi. Semua lebih tertata. Hanya tersisa dekil di tembok dan lantai pasar maupun ubin yang sudah gompal. Gang-gang di sekitar Pasar Bogor pun tampak bersih.
BPMI SEKRETARIAT PRESIDEN
Presiden Joko Widodo menyapa para pedagang dan masyarakat yang antusias menyambut di Pasar Bogor, Kota Bogor, Kamis (22/4/2022) sore.
Presiden Jokowi yang didampingi Menteri Sosial Tri Rismaharini, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, dan Wali Kota Bogor Bima Arya pun disambut pedagang dengan sangat antusias.
Dari Pasar Bogor, Presiden Jokowi berjalan ke ujung Jalan Suryakencana sembari tetap membagikan BLT minyak goreng dan bantuan modal kerja. Para pedagang, pramuniaga, maupun warga yang kebetulan berada di sekitarnya pun memanggil-manggil Presiden. Beberapa orang beruntung mendapatkan kaus atau bisa berfoto bersama.
Dari ngabuburit yang dilakukan pada Kamis siang sampai sore tersebut, Presiden mendapatkan banyak keluhan dari warga. Di Pasar Ciawi, misalnya, Yuli, guru honorer SD, menyampaikan keluhan akibat gajinya belum dibayar dua bulan. Dia juga meminta gaji guru honorer dinaikkan. Presiden meminta Sekretaris Kabinet Pramono Anung untuk mencatatnya.
Di Pasar Bogor, dua pedagang menyampaikan keluhan sembari menangis. Mereka mengadukan pamannya yang ditangkap dan dipenjara akibat menolak pungli (pungutan liar).
BPMI SEKRETARIAT PRESIDEN
Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Sosial Tri Rismaharini (kanan) membagikan bantuan modal kerja kepada para pedagang kaki lima di Pasar Ciawi Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (21/4/2022). Bantuan langsung tunai (BLT) minyak goreng juga diberikan kepada pedagang gorengan maupun penerima manfaat Program Keluarga Harapan.
Deputi Bidang Protokol Pers dan Media Sekretariat Presiden Bey T Machmudin membenarkan adanya pengaduan tersebut. Menurut dia, keluhan semacam itu sudah biasa diterima Presiden saat bertemu masyarakat, baik di pasar, kampung nelayan, maupun saat kunjungan ke daerah.
”Presiden selalu berusaha merespons dengan cepat hal yang disampaikan masyarakat kepadanya,” ujar Bey.
Dari curhat pedagang di Pasar Bogor, lanjut Bey, Presiden juga langsung meminta Sekretaris Kabinet mencatat dan meminta Kepala Polda Jawa Barat mencari kejelasan kasus tersebut. Kepolisian pun langsung menjelaskannya kepada media.
Presiden selalu berusaha merespons dengan cepat hal yang disampaikan masyarakat kepadanya.
Jadi, lanjut Bey, saat turun langsung dan bertemu masyarakat, Presiden tak hanya menyapa atau membagikan bantuan sosial. Justru yang terpenting adalah mendengarkan masukan langsung dari masyarakat. Dengan demikian, saat memimpin rapat, Presiden memahami betul kondisi di lapangan.