Sejak dibuka tiga hari lalu, animo masyarakat mendaftar mudik gratis tinggi. Jutaan warga sempat mengakses situs mudik gratis sehingga susah diakses. Dari kuota 11.680 kursi gratis untuk mudik, 6.500 kursi sudah terisi.
Oleh
HELENA FRANSISCA NABABAN
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Dinas Perhubungan DKI Jakarta mencatat animo masyarakat yang tinggi mengikuti program mudik gratis. Sejak pendaftaran dibuka tiga hari lalu, sebanyak 6.500 kursi untuk arus mudik sudah terisi.
Kepala Bidang Angkutan Jalan Dinas Perhubungan DKI Jakarta Yayat Sudrajat, Senin (18//4/2022), menjelaskan, sejak pendaftaran mudik gratis dibuka, animo masyarakat tinggi. Dari grafik pengakses, Yayat menyebutkan, ada 4,8 juta pengakses situs resmi mudik dan arus balik gratis Dishub DKI.
Itu membuat warga yang hendak mendaftar kesulitan untuk mengakses. ”Kalau kemarin error, itu karena traffic pengakses pada saat itu mencapai 4,8 juta yang mencoba mendaftar. Jadi memang membutuhkan kesabaran masyarakat juga kekuatan dari signal internetnya,” kata Yayat.
Tim teknologi informasi Dishub DKI belajar mengatasinya dari kasus serupa yang menimpa situs Kementerian Perhubungan. Kini sudah melakukan perbaikan, caranya dengan membuat sistem antrean.
”Kita sudah buat jalur antrean jadi sudah lebih lancar. Kemungkinan besar mereka pasti bisa masuk, asal memang harus antre,” kata Yayat.
Untuk layanan mudik gratis, masyarakat masih bisa mendaftar. Dari kuota 11.680 kursi untuk arus mudik, sebanyak 6.500 kursi sudah terisi sampai dengan pukul 11.00. Sementara untuk arus balik dengan Dishub DKI menyediakan kuota 8.000 kursi, belum ada data jelas jumlah yang sudah terisi.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyatakan, program arus mudik dan arus balik gratis itu sudah disiapkan oleh Dishub DKI Jakarta baik untuk waktu pelaksanaan juga volume maupun kuota yang disiapkan.
Dengan jumlah pendaftar yang sudah mencapai 6.500 orang, perlu ada komunikasi dengan kepala dinas perhubungan untuk menambah kuota mudik gratis. ”Nanti kita akan melihat dan mengomunikasikan dengan kadis perhubungan sejauh mana potensi yang mudik dan juga kemampuan Pemprov DKI Jakarta,” kata Ahmad Riza.
Sebagai upaya Dishub DKI mendukung arus mudik dan arus balik yang sehat di saat pandemi Covid-19, layanan mudik gratis digelar. Dishub DKI melakukan tender pengadaan untuk mendapatkan PO-PO yang bisa melayani arus mudik dan arus balik. PO-PO tersebut mesti menyediakan bus dengan fasilitas pendingin ruangan (AC), memiliki kursi minimal 40 kursi, dan dilengkapi dengan GPS.
Untuk arus mudik, Dishub DKI menyiapkan 292 unit bus dengan kuota 11.680 kursi. Untuk arus balik, Dishub DKI menyiapkan 200 unit bus dengan kuota 8.000 kursi.
Program mudik gratis itu diutamakan bagi pemudik yang bersepeda motor dan mempunyai KTP DKI Jakarta. Setelah mendaftar, pemudik akan diberi verifikasi untuk bisa memuat sepeda motornya ke titik pengangkutan yang ditetapkan Dishub DKI, yaitu di Terminal Pulo Gadung.
Dengan tujuan mudik gratis ke 17 kabupaten/kota di 5 provinsi, program mudik gratis ini melayani dari poin ke poin terminal. Dari Jakarta pemudik berangkat dari Terminal Terpadu Pulo Gebang menuju terminal utama di masing-masing kota/kabupaten tujuan.
”Kami sudah berkoordinasi dengan daerah yang kita tuju. Terminal terminal bukan hanya untuk menurunkan penumpang. Kita minta space untuk menurunkan kendaraan juga,” kata Yayat.