Sebagian Luring, Polisi Amankan Perayaan Jumat Agung di Gereja Jakarta
Potensi kemacetan di sekitar gereja yang berdekatan dengan masjid diantisipasi karena kegiatan ibadah di waktu bersamaan pada Jumat ini.
Oleh
ERIKA KURNIA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Perayaan Jumat Agung sebagai rangkaian dari peribadatan Paskah bagi masyarakat Nasrani di gereja-gereja Jakarta diamankan aparat gabungan, terutama kepolisian. Pengamanan dilakukan dengan adanya kegiatan terbatas di gereja sesuai protokol kesehatan selama masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM level 2.
Dari pengamatan Kompas pada Jumat (15/4/2022) pagi, aparat keamanan telah menjaga dua gereja besar, yakni Gereja Protestan di Indonesia Bagian Barat (GPIB) Immanuel Jakarta di daerah Gambir dan Gereja Katedral Jakarta di Sawah Besar. Keduanya sama-sama berlokasi di Jakarta Pusat.
Di GPIB Immanuel, kegiatan pengamanan sudah dimulai sejak sebelum kegiatan ibadah dimulai pukul 09.00. Pada jam tersebut, ibadah Jumat Agung dilaksanakan di luar jaringan (luring) dan dalam jaringan (daring).
Sejumlah kendaraan personel pengamanan terlihat di sekitar pintu masuk gereja, seperti mobil pengamanan obyek vital (pam obvit), tronton Samapta Kepolisian Resor Metro Jakarta Pusat, hingga bak terbuka satuan polisi pamong praja (satpol PP).
”Di sini dikerahkan personel gabungan dari unsur Polri, TNI, satpol PP, total kurang lebih 40 orang. Jadi, pertama kami mensterilisasi dulu gereja oleh tim gegana dari Brimob. Hasil penyisiran aman, makanya kegiatan pagi ini berlangsung,” ujar Inspektur Polisi Dua Sucipto dari Kepolisian Sektor Metro Gambir.
Sucipto menjelaskan, pengamanan akan dilakukan sampai ibadah selesai di malam hari. Sekitar 1 kilometer dari sana, polisi juga sudah melakukan sterilisasi di Gereja Katedral. Hari ini, gereja itu menyelenggarakan ibadah Jumat Agung mulai pukul 12.00. Pada waktu itu, ibadah dilaksanakan secara daring. Lalu, pada pukul 15.00 dan 18.00, acara diadakan secara daring dan luring.
Kepala Polsek Sawah Besar Komisaris Maulana Mukarom, yang ditemui di lokasi, mengatakan, sebanyak 100 personel gabungan diterjunkan untuk mengamankan Katedral. Pengamanan tidak hanya dilakukan hari ini, tetapi sejak Kamis (14/4/2022) hingga Minggu (17/4/2022).
”Personel menyebar di beberapa pintu masuk, seperti pintu tiga atau pintu utama, pintu lima, dan enam. Di dalam juga ada tim gegana untuk melakukan sterilisasi sebelum kegiatan ibadah,” kata Maulana.
Ada juga bantuan dari Pam Obvit Kepolisian Daerah Metro Jaya yang menyiapkan mesin x-ray serta metal detector untuk screening umat Katolik yang akan mengikuti ibadah di Gereja Katedral. Aparat pengamanan juga tetap akan melakukan pengawasan protokol kesehatan, termasuk terkait jumlah peserta ibadah. Dalam aturan PPKM level 2, jumlah peserta ibadah maksimal hanya 75 persen kapasitas gereja.
Antisipasi kemacetan
Pagi hari, lalu lintas di sekitar Gereja Katedral terbilang kondusif. Adapun jelang waktu shalat Jumat, arus lalu lintas cukup padat di Jalan Katedral karena warga berdatangan untuk shalat Jumat di Masjid Istiqlal.
Potensi kepadatan serupa pada malam hari, kata Maulana, juga tetap diantisipasi. Selain dari aktivitas ibadah luring di Katedral, Masjid Istiqlal yang bersebelahan juga ramai didatangi umat Islam yang ingin berbuka puasa dan shalat Tarawih.
”Kami imbau warga tidak menghentikan atau memarkir kendaraannya di depan gerbang utama (Gereja Katedral). Kami sudah siapkan tiga kantong parkir, yakni di Santa Ursula, kantor pos, dan basement Masjid Istiqlal,” imbuhnya.
Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Sambodo Purnomo Yogo, saat dihubungi Kamis pada (14/4/2022), juga mengatakan timnya ikut melakukan pengamanan lalu lintas di gereja-gereja besar di Jakarta pada hari ini. Pengamanan lalu lintas akan dilakukan situasional melihat kondisi di jalan sekitar gereja.