Polisi Kembali Tangkap Tiga Pengeroyok Ade Armando
Tiga orang yang ditangkap itu menambah jumlah tersangka pengeroyokan seusai unjuk rasa mahasiswa di depan Gedung DPR/MPR, Jakarta Pusat, menjadi enam orang.
Oleh
ERIKA KURNIA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Polda Metro Jaya menangkap tiga pelaku pengeroyokan terhadap pegiat media sosial Ade Armando. Tiga orang itu menambah jumlah tersangka pengeroyokan seusai unjuk rasa mahasiswa di depan Gedung DPR/MPR, Jakarta Pusat, menjadi enam orang.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Endra Zulpan, kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (14/4/2022), mengatakan, hari ini penyidik berhasil menangkap Abdul Latip di Pelabuhan Ratu, Jawa Barat. Pria itu menjadi salah satu dari enam pelaku pengeroyokan yang teridentifikasi di awal melalui video yang beredar.
”Di samping orang-orang yang telah kita tangkap, penyidik mengembangkan kasus bahwa dalam aksi ini tidak hanya melibatkan enam orang. Ada orang lain yang ikut melakukan aksi kekerasan,” ungkap Zulpan.
Dua orang yang ditangkap hari ini adalah Markos Iswan, yang berperan memukul korban. Markos ditangkap di Sawangan, Depok, Jawa Barat, pukul 01.25. Pelaku lain, Alfikri Hidayatullah yang berperan sebagai pemukul di Jagakarsa, Jakarta Selatan, pukul 02.55.
Para pelaku yang sudah ditangkap ini kemudian diperiksa dan ditetapkan sebagai tersangka. Mereka menambah tiga tersangka yang sudah ditangkap sebelumnya, yaitu Komarudin, Muhammad Bagja, dan Dhia Ul Haq. Dengan demikian, sudah terdapat enam tersangka pengeroyok Ade Armando pada Senin (11/4) lalu.
Polisi masih mengincar dua pelaku lainnya, yaitu Ade Purnama dan satu pria lain yang sempat diduga bernama Abdul Manaf. Zulpan mengakui ada kesalahan pada pelacakan wajah sehingga polisi masih berupaya mencari pelaku tersebut.
Motif para pelaku juga masih didalami. Salah satu tersangka, seperti Dhia Ul Haq, mengaku mengenal Ade Armando dari media sosial dan tidak sepemikiran dengan pandangannya.
Pengeroyok polisi
Polda Metro Jaya juga masih mengejar pelaku pengeroyokan terhadap polisi lalu lintas (polantas) seusai unjuk rasa awal pekan lalu. Sejauh ini, polisi sudah menangkap dua pelaku diketahui berinisial JS dan MNNA. Keduanya menjalani pemeriksaan intensif di Polda Metro Jaya.
Informasi ini beredar dari video di media sosial, salah satunya akun @merekamjakarta yang mengunggah video polisi menangkap salah satu terduga pelaku pengeroyokan. ”Polda Metro Jaya tangkap terduga pengeroyok polantas di Tol Dalam Kota saat demo 11 April,” tulis akun itu seperti terlihat hari ini.
Zulpan membenarkan informasi tersebut, tetapi polisi belum berkomentar banyak perihal penangkapan pelaku tersebut. ”Iya benar (pelaku sudah ditangkap),” katanya saat dikonfirmasi terpisah.
Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Sambodo Purnomo Yogo menjelaskan, pada malam seusai unjuk rasa, anggotanya diserang massa saat sedang berusaha melancarkan arus dan mengevakuasi kendaraan di Jalan Tol Dalam Kota, di depan Kompleks DPR/MPR.
”Tiba-tiba kami diserang oleh massa. Alhamdulilah kita bisa menyelamatkan diri, tetapi AKP Rudi Wira pada saat itu sempat dipukul massa,” ujar Sambodo, Selasa (12/4/2022).
Dalam video yang dibagikan, sepeda motor sejumlah aparat polantas dirusak massa. Selain itu, polantas juga berkali-kali dihajar secara fisik. Bahkan, seorang aparat bahkan sampai sudah disiram bensin.
Salah satu aparat, yakni Ajun Komisaris Rudy Wira, sampai terluka parah hingga harus menjalani perawatan di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.
”Dari hasil pemeriksaan, dia mengalami luka pada kepala bagian belakang dan memar pada dada. Insiden itu juga sebabkan memar pada paru kemudian juga memar pada pinggang kiri,” kata Sambodo.