Terlepas dari teka-teki siapa yang mengunci pintu utama dari luar dan perlu diungkap oleh kepolisian, jangan lupa memperhatikan akses standar keselamatan warga dalam mitigasi kebencanaan, terutama terkait kebakaran.
Oleh
AGUIDO ADRI
·4 menit baca
KOMPAS/AGUS SUSANTO
Garis polisi terpasang di rumah toko berupa bengkel motor yang hangus terbakar di Jalan Warakas 1, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (12/4/2022).
Johan Shane Imanuel menjadi satu-satunya anggota keluarga yang selamat dari peristiwa kebakaran ruko bengkel motor di di Jalan Warakas, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (12/4/2022) subuh. Lima anggota keluarga Johan terjebak di dalam ruko dan tak bisa diselamatkan karena pintu utama terkunci dari luar. Siapa yang mengunci pintu tersebut masih menjadi teka-teki yang harus dipecahkan oleh kepolisian.
Garis polisi dan terpal berwarna abu-abu masih menutupi bagian depan ruko bengkel motor. Puing-puing bangunan beserta alat-alat perbengkelan hangus terbakar dilahap kobaran api. Warga masih lalu lalang melihat bangunan ruko itu, salah satunya Ketua RT 016 Asmawati. Ia masih berdiri melihat kondisi puing-puing ruko bengkel yang menewaskan lima anggota keluarga itu.
Asmawati bersama warga lainnya berusaha keras membuka pintu ruko. Namun, rolling door sulit dibuka meski warga sekuat tenaga dengan berbagai alat, seperti linggis dan palu, berusaha mencongkel pintu itu. Sementara suara teriakan minta tolong dari dalam ruko tak berhenti.
Api yang cepat membesar sempat memaksa warga satu per satu menjauh dari ruko. Tak lama, beberapa warga lainnya membawa ember berisi air dan sebagian warga memberanikan diri kembali mendekat berusaha membuka pintu.
”Teriakan (minta tolong) malam tadi itu menggerakkan warga untuk saling membantu menyelamatkan mereka. Rolling doornya sulit dibuka dan itu terkunci dari luar. Jadi yang dalam tidak bisa keluar. Kami terenyak. Di dalam tak tertolong,” kata Asmawati, Selasa (13/4/2022).
KOMPAS/AGUS SUSANTO
Warga melihat dari dekat sisa kebakaran yang menghanguskan rumah toko berupa bengkel motor di Jalan Warakas 1, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (12/4/2022).
Di tengah upaya menyelamatkan korban, kata Asmawati, ada satu orang mendekati ruko, padahal api sudah mulai membesar. Orang itu ternyata adalah Johan Shane Imanuel. Warga yang melihat kenekatan Johan langsung menghadang dan tidak membiarkannya mendekati titik api. Johan seperti kalap dan terus berteriak diduga karena mengetahui keluarganya terjebak dan tidak bisa diselamatkan.
”Kami di situ berusaha menahannya. Dia masih nekat mendekati ruko. Itu bahaya banget kalau dia mendekat karena kobaran api besar dan panas,” ucap Asmawati yang tidak mengetahui siapa yang mengunci pintu tersebut dari luar. Saat sebelum kejadian naas itu, Johan meninggalkan ruko sekitar pukul 24.00
Kepala Suku Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Utara Satriadi Gunawan saat dikonfirmasi mengatakan, lima korban tewas dalam peristiwa kebakaran itu. Korban tersebut merupakan satu keluarga, yaitu Delma Wati Simanjuntak (50), Jon Vaber Tampubolon (50), Darius (15), Ave (13), dan Lois (10). Satu-satunya anggota keluarga yang selamat hanya Johan karena tidak berada di lokasi.
Satriadi mengatakan, para korban tidak bisa keluar bangunan karena pintu utama rolling door dikunci dan tergembok dari luar. Johan diduga yang mengunci pintu utama tersebut sehingga saat terjadi kebakaran karena arus pendek listrik keluarganya tidak bisa keluar. Petugas baru berhasil memadamkan api sekitar pukul 04.00 pagi.
Terkait dengan alasan Johan yang terduga mengunci pintu utama, kata Satriadi, perlu penyelidikan lebih lanjut oleh pihak yang lebih berwenang untuk menjawab teka teki penyebab kebakaran dan tewasnya 5 orang di dalam ruko bengkel itu.
Tim Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Badan Reserse Kriminal Markas Besar Polri sudah mengumpulkan barang bukti untuk kemudian menjadi bahan pemeriksaan berupa 500 gram abu arang dan instalasi listrik. Menurut Komandan Tim Puslabfor Komisaris Karya Wijayadi, pihaknya memerlukan empat hingga lima hari untuk mengetahui penyebab kebakaran.
Mitigasi bencana di perkotaan perlu dibenahi dan ditingkatkan. Hal ini untuk menekan risiko terjadinya korban jiwa.
Kepala Kepolisian Sektor Tanjung Priok Komisaris Ricky Pranata Vivaldi dalam pesan singkatnya mengatakan, pihaknya masih akan menyelidiki penyebab kebakaran yang menyebabkan para korban tidak bisa keluar dari bangunan ruko. Begitu pula terkait dengan bagaimana pintu utama bisa terkunci dari luar.
Dosen Jurusan Teknik Planologi Universitas Trisakti Endrawati Fatimah mengatakan, sejumlah kasus kebakaran di Jakarta memperlihatkan kelemahan struktur pembangunan perkotaan, termasuk perumahan padat di sebuah kota dalam hak keselamatan penghuni jika terjadi bencana.
Kasus kebakaran di Warakas, Jakarta Utara, bukan peristiwa pertama. Kejadian korban yang tidak bisa menyelamatkan diri dari kebakaran sudah beberapa kali terjadi di Jakarta. Seperti di ruko bengkel di Warakas, di beberapa kasus lain juga menunjukkan tidak adanya akses keluar selain melalui pintu utama.
KOMPAS/AGUS SUSANTO
Rumah toko berupa bengkel motor di Jalan Warakas 1, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (12/4/2022), yang hangus terbakar dibatasi terpal. Namun, sebagian warga tetap berupaya mengintip ke dalam untuk melihat konsisi ruko.
Terlepas dari teka-teki siapa yang mengunci pintu utama dari luar dan perlu pengungkapan kasus oleh kepolisian, kata Endrawati, jangan lupa untuk memberikan perhatian pula kepada akses standar keselamatan warga atau mitigasi saat terjadi bencana.
”Mitigasi bencana di perkotaan perlu dibenahi dan ditingkatkan. Hal ini untuk menekan risiko terjadinya korban jiwa,” kata Endrawati.
Dalam pedoman Standar Nasional Indonesia Perencanaan Perumahan dan Perkotaan, setiap kelurahan harus menyediakan lahan 200 meter persegi, sementara kecamatan 1.000 meter persegi untuk pos damkar. Menurut dia, ini bisa dilakukan dengan mewajibkan pengembang besar menyediakan lahan bagi pos damkar.
Idealnya, setiap kelurahan memiliki satu pos damkar. Keberadaan pos damkar ini sebagai mitigasi dan menekan risiko jatuhnya korban. Namun, mitigasi itu sepertinya masih jauh dan perlu segera dibenahi.
Berdasarkan Peraturan Daerah DKI Nomor 8 Tahun 2008, di tiap kelurahan dibentuk pos pemadam, sementara di tingkat kecamatan terdapat kantor sektor pemadam kebakaran. Dari 267 kelurahan, hanya 143 kelurahan yang memiliki pos damkar. Sementara dari 44 kecamatan di Jakarta, hanya terdapat 29 kantor sektor pemadam kebakaran.
Misteri pintu ruko yang terkunci memang harus diungkap. Namun, kekurangan fasilitas mitigasi kebakaran yang turut memicu kurang cepatnya amuk api dikendalikan juga patut segera dibenahi pemerintah kota.