KRL Berlakukan Pola Buka Tutup pada Lintas Tanah Abang-Rangkasbitung
Karena unjuk rasa Senin siang ini, kereta komuter tidak bisa beroperasi lancar. Kerumunan massa di lintasan layanan Tanah Abang-Rangkasbitung membuat KAI Commuter menerapkan operasi buka tutup untuk menjaga keselamatan.
Oleh
HELENA FRANSISCA NABABAN
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — PT Kereta Api Indonesia Commuter mulai Senin (11/4/2022) sore melakukan rekayasa pola operasi pada lintas Tanah Abang-Rangkasbitung. Pola operasi berupa buka tutup layanan dilakukan karena ada kerumunan massa di jalur antara Stasiun Palmerah dan Tanah Abang, Jakarta.
Erni Sylviane Purba, Vice President Corporate Secretary PT Kereta Api Indonesia (KAI) Commuter, Senin, menjelaskan, layanan kereta pada Senin sore tidak bisa lancar karena ada kerumunan massa di jalur antara Stasiun Palmerah dan Tanah Abang. Rekayasa pola operasi diberlakukan untuk menjaga keselamatan dan keamanan pelayanan perjalanan kereta komuter (KRL).
Rekayasa operasi pada lintas tersebut, dijelaskan Purba, dilakukan secara situasional sesuai dengan kondisi di lintas. KAI Commuter akan mengatur perjalanan KRL dari arah Rangkasbitung, Parungpanjang, atau Serpong tujuan Tanah Abang pergi-pulang (PP) dengan sistem buka tutup.
”Bila kondisi lintas antara Palmerah-Tanah Abang aman, KRL bisa melintas,” tambah Purba.
Jika situasi tidak aman untuk dilalui KRL, lanjutnya, KAI Commuter akan mengatur perjalanan KRL lintas Rangkasbitung-Parungpanjang-Serpong tujuan Tanah Abang pergi-pulang (PP) hanya sampai Stasiun Kebayoran, Jakarta. Selanjutnya, KRL dari Stasiun Kebayoran akan kembali ke arah Rangkasbitung-Parungpanjang-Serpong.
”KAI Commuter mengimbau masyarakat dan para pengguna KRL untuk selalu menjaga ketertiban dan keselamatan bersama dengan tidak berkerumun di sekitar jalur rel serta bersama-sama menjaga sarana dan prasarana perkeretaapian yang merupakan fasilitas publik,” ujar Purba.
Secara terpisah, Pelaksana Tugas Kepala Divisi Sekretaris Korporasi dan Humas PT Transportasi Jakarta Angelina Betris menyatakan, terkait unjuk rasa pada Senin ini, ada 12 rute yang terdampak aksi. Delapan rute baik koridor ataupun nonkoridor mengalami pengalihan rute. Sementara lima rute ditutup sementara.
Jumlah pengguna KRL juga terpantau meningkat. Menurut data yang tercatat, pada Senin pukul 09.00, jumlah pengguna sebanyak 210.401 orang. Jumlah itu naik 1 persen dibandingkan dengan jumlah pengguna pada Senin pekan lalu pada waktu yang sama, yaitu 206.383 orang. KAI Commuter mengoperasikan 1.053 perjalanan per hari. Adapun jam operasionalnya pada pukul 04.00-24.00.
Adapun sampai dengan pukul 09.00, KAI Commuter telah mengoperasikan 362 perjalanan KRL untuk melayani pengguna di semua lintas. KAI Commuter juga menyiagakan dua kereta cadangan yang akan dioperasikan apabila dibutuhkan.
Sesuai dengan Surat Edaran Kementerian Perhubungan Nomor 25 Tahun 2022, lanjut Purba, jumlah penumpang kereta komuter dibatasi pada kapasitas 60 persen. ”KAI Commuter mengajak pengguna untuk tetap disiplin dan taat protokol kesehatan saat menggunakan KRL,” kata Purba.
Ia pun mengingatkan, syarat vaksinasi masih berlaku untuk naik KRL dengan melakukan pemindaian melalui aplikasi atau menunjukkan sertifikat vaksinasi kepada petugas. Penumpang juga diminta menjaga jarak saat duduk di kursi KRL ataupun saat berdiri, menggunakan masker sesuai dengan aturan yang berlaku, mengikuti marka stiker yang ada agar kereta tidak terisi melebihi kapasitas pengguna yang diizinkan, serta mengikuti arahan petugas saat dilakukan antrean penyekatan di stasiun.