Aksi Mahasiswa, Arus Lalu Lintas di Sekitar Monas dan DPR/MPR Dialihkan
Masyarakat diimbau menghindari berkendara ke sekitar Monas dan DPR/MPR di Jakarta Pusat karena pengalihan jalur secara situasional.
Oleh
ERIKA KURNIA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Direktorat Lalu Lintas Kepolisian Daerah Metro Jaya akan mengalihkan lalu lintas menuju dua lokasi di Jakarta menyusul rencana unjuk rasa mahasiswa, Senin (11/4/2022). Masyarakat diimbau menghindari berkendara ke sekitar Monas dan DPR/MPR di Jakarta Pusat.
Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Sambodo Purnomo Yogo menyampaikan, polisi telah membuat rekayasa arus lalu lintas dengan melakukan penutupan jalan mulai pukul 09.00. Penutupan jalan dilakukan jelang waktu unjuk rasa, khususnya oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI), mulai pukul 10.00 hingga maksimal pukul 18.00.
”Diperkirakan hari ini ada dua titik pengumpulan massa. Titik pertama, massa yang akan berunjuk rasa ke Istana Negara. Namun, kita akan tahan di sini karena ada aturan tidak boleh unjuk rasa 500 meter dari daerah vital tersebut,” kata Sambodo kepada wartawan di kawasan Monumen Nasional (Monas).
Sekitar 200 polisi lalu lintas akan diterjunkan di kawasan sekitar Monas untuk membantu pengalihan arus. Jalan yang akan ditutup, antara lain, adalah Jalan Medan Merdeka Barat dari Patung Kuda sampai Harmoni dan Jalan Majapahit. Lalu, kawasan Gambir yang menuju Istana, Jalan Veteran 1, 2, dan 3. Kendaraan yang sudah telanjur hendak menuju jalan itu akan dialihkan, baik dari arah Budi Kemuliaan maupun ke Jalan Medan Merdeka Selatan.
Titik unjuk rasa lainnya adalah Kompleks DPR/MPR. Lokasi ini telah dipastikan Koordinator Media BEM SI Luthfi Yufrizal menjadi lokasi aksi untuk menyampaikan aspirasi ke legislatif terkait aturan masa jabatan presiden. Dengan rencana ini, sekitar 100 polisi lalu lintas akan melakukan penutupan jalan secara situasional.
”Kalau lokasi tertutup, kami akan lakukan penutupan di bawah jembatan layang, semua akan dibelokkan ke kiri, ke arah Gerbang Pemuda, nanti bisa putar balik naik ke Jalan Layang Ladogi, kembali ke Semanggi atau nanti bisa belok kiri ke arah Jalan Asia Afrika atau belok ke kanan masuk Lapangan Tembak ke Palmerah,” ujar Sambodo.
Saat berita ini ditulis pukul 09.40, lalu lintas di Jalan Gatot Subroto, depan Gedung DPR/MPR masih normal dan padat kendaraan. Di sana belum ada pengalihan lalu lintas di kedua jalur. Namun, transportasi umum, seperti Transjakarta, yang melalui kawasan itu bersiap mengalihkan jalur jika sudah mendapat arahan.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Endra Zulpan menyebutkan, di kawasan DPR/MPR sekitar 1.200 personel gabungan pengamanan akan diturunkan. Adapun menurut informasi, jumlah mahasiswa peserta aksi diperkirakan mencapai 1.500 orang.
Bantu peserta dan masyarakat
Kepala Polda Metro Jaya Inspektur Jenderal Fadil Imran memastikan, polisi akan membantu peserta aksi dan masyarakat agar kegiatan unjuk rasa berlangsung kondusif. Ia mengarahkan pasukannya agar melakukan pengamanan dengan mengedepankan sikap humanis dan persuasif.
”Kita junjung tinggi kemerdekaan menyampaikan pendapat sebagai hak yang dijamin oleh konstitusi. Kita pedomani Perkap Nomor 01/2009 dan Protap 01/2009 tentang penggunaan kekuatan dalam tindakan kepolisian serta tahap-tahap penggunaan kekuatan dalam tindakan kepolisian,” pesannya.
Dalam imbauan itu, ia meminta pasukannya tidak membawa dan tidak menggunakan senjata api ataupun senjata tajam. ”Setelah ini, kita laksanakan pengecekan satu per satu dan pastikan bahwa semua sudah sesuai arahan saya ini agar situasi saling menghargai bisa terbangun,” katanya tegas.
Sementara itu, Sambodo juga mengingatkan peserta aksi agar melaksanakan unjuk rasa dengan tertib dan menghindari anarkisme serta provokasi.
”Kebebasan demokrasi diakui oleh Undang-Undang, tetapi itu juga harus dengan kebebasan bertanggung jawab. Jangan menimbulkan terlalu banyak kerugian bagi masyarakat lainnya karena jalan jadi macet, ditutup total, sehingga kemudian mengganggu aktivitas masyarakat lainnya,” ujarnya.