Instruksi presiden untuk daerah aglomerasi Jabodetabek, vaksin penguat sebelum Lebaran harus mencapai 50 persen dari target.
Oleh
AGUIDO ADRI
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Layanan vaksinasi Covid-19 terus ditingkatkan seiring dengan pemberlakuan kebijakan pemerintah terkait persyaratan warga yang boleh mudik, yakni sudah divaksin dosis penguat atau booster. Berdasarkan hasil survei ketiga Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Perhubungan, diprediksi bakal terjadi peningkatan jumlah orang yang akan mudik pada Lebaran 2022.
Dhanar Dhani (35) dan istrinya, warga Kembangan, Jakarta Barat, tidak ingin melewatkan kesempatan untuk pulang kampung pada Lebaran 2022 tahun ini. Selama pandemi dua tahun terakhir, mereka tidak mudik. Ia dan istrinya berencana pulang kampung ke Magelang, Jawa Tengah, tempat istrinya selama tiga hari, lalu ke Sumba, Nusa Tenggara Barat.
Oleh karena itu, Dhanar dan istrinya akan menjalani vaksinasi Covid-19 dosis penguat dalam dalam minggu ini agar bisa pulang ke kampung halaman. Pada September 2021, Dhanar terkonfirmasi positif Covid-19.
”Kali ini harus pulang. Saya tidak mau melewatkan kesempatan bertemu keluarga. Tidak mau menyesal karena tahun lalu tidak bisa bertemu bapak yang meninggal sakit Covid-19,” kata Dhanar, Minggu (10/4/2022).
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Dwi Oktavia dalam Siaran Pers PPID DKI Jakarta mengatakan, proses vaksinasi masih terus berlangsung. Berdasarkan data Minggu (10/4/2022), total vaksinasi dosis pertama saat ini sebanyak 12.491.879 orang (123,9 persen) dengan proporsi 70,3 persen merupakan warga ber-KTP Jakarta dan 29,7 persen warga KTP non-Jakarta. Jumlah yang divaksin dosis pertama hari ini sebanyak 1.394 orang.
Sementara, total vaksinasi dosis 2 kini mencapai 10.610.968 orang (105,2 persen) dengan proporsi 73,5 persen merupakan warga ber-KTP DKI dan 26,5 persen warga KTP non-DKI. Jumlah yang divaksin dosis kedua hari ini sebanyak 15.830 orang.
Adapun capaian vaksinasi dosis penguat saat ini total 3.000.745 orang. Jumlah warga yang menerima vaksin dosis ketiga hari ini sebanyak 45.322 orang.
Kebijakan vaksin penguat sebagai syarat perjalanan mudik membuat warga di Kota Bogor, Jawa Barat, mendatangi puskesmas dan sentra vaksin terpadu. Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengatakan, kebijakan vaksinasi Kota Bogor berpedoman pada arahan Presiden Joko Widodo, yaitu jika ingin mudik wajib vaksin booster. Instruksi dari presiden, untuk daerah aglomerasi Jabodetabek harus mampu melaksanakan vaksinasi dosis penguat, minimal mencapai 50 persen dari target.
”Kami juga mohon kerja samanya semua untuk kembali menyosialisasikan Fatwa MUI Nomor 13 Tahun 2021 tentang vaksin. Vaksin yang dilakukan dengan injeksi intramuskular tidak membatalkan puasa. Jadi, ini tolong dijadikan bahan untuk sosialisasi pada semua apabila memang masih ada isu ini,” ujar Bima.
Ia menjelaskan, capaian vaksinasi Kota Bogor untuk dosis pertama sudah mencapai 103,79 persen, vaksin dosis kedua 91,81 persen, dan vaksin penguat atau dosis ketiga baru di angka 15,94 persen.
”Jumlah sasaran yang sudah memenuhi syarat untuk booster totalnya ada 556.902, sedangkan yang sudah menerima booster 155.170 orang atau 15,94 persen. Artinya, yang belum divaksinasi booster ada 401.732 orang dan harus selesai dalam kurun waktu 21 hari,” kata Bima.
Ia melanjutkan, target per harinya 12.125 orang yang harus divaksin penguat yang dibagi pada sentra-sentra vaksin di puskesmas dan 8 sentra vaksin lainnya yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kota Bogor, TNI, dan Polri. Saat ini, Kota Bogor memiliki vaksin jenis AstraZeneca sebanyak 5.845 vial.
Setelah pengumuman oleh Presiden Joko Widodo bahwa mudik diperbolehkan dengan syarat sudah vaksin dua kali dan vaksin penguat, animo masyarakat untuk mudik semakin meningkat agar bisa melakukan perjalanan mudik.
Berdasarkan pemberitaan Kompas.id, Sabtu (9/4/2022), hasil survei Kementerian Perhubungan menunjukkan potensi lonjakan jumlah pemudik pada hari raya Idul Fitri tahun ini. Kenaikan itu didorong oleh perubahan kebijakan pemerintah terkait penanganan pandemi Covid-19, syarat perjalanan orang di dalam negeri, dan pelonggaran mobilitas.
Survei ketiga pada 22-31 Maret 2022 atau setelah Presiden Joko Widodo mengumumkan pelonggaran mudik, jumlah orang yang akan mudik melonjak menjadi 85,5 juta orang. Khusus pemudik yang berasal dari wilayah Jabodetabek, jumlahnya diperkirakan dari 9,1 juta orang (26,84 persen) meningkat menjadi 14,3 juta orang (42 persen).