DPRD Kota Bogor Minta Pemkot Serius Perbaiki Sekolah Rusak
Dari anggara Rp 7,9 miliar diharapkan perbaikan sekolah-sekolah bisa terlaksana tahun ini. Dengan demikian, anak-anak di Kota Bogor bisa mendapatkan rasa aman dalam menjalani pendidikan formal di sekolah.
Oleh
AGUIDO ADRI
·3 menit baca
BOGOR, KOMPAS — Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Bogor meminta Pemerintah Kota Bogor untuk serius mengawasi, mendata, dan segera memperbaiki bangunan sekolah yang dinilai sudah tidak layak. Keseriusan itu menyusul ambruknya dua bangunan Sekolah Dasar 1 dan 2 Ciheuleut.
Wakil Ketua III DPRD Kota Bogor Eka Wardhana mengatakan prihatin melihat kondisi fasilitas pendidikan di Kota Bogor seperti di Sekolah Dasar Negeri 1 dan 2 Ciheuleut, Kelurahan Baranangsiang, Kecamatan Bogor Timur, yang atapnya ambruk pada Senin (28/3/2022), dan kondisi bangunan sudah rapuh.
”Harus ada langkah-langkah yang diambil oleh Pemerintah Kota Bogor. Berfokus pada pembangunan fisik, lelang revitalisasi SDN Ciheuleut harus segera dijalankan,” kata Eka, saat dikonfirmasi, Rabu (30/3/2022).
Menurut Eka, seharusnya pada 2022 ini bangunan SDN Ciheuleut sudah harus direnovasi. Namun, hingga saat ini belum terealisasi karena adanya miskomunikasi antara pihak sekolah dan pihak Dinas Pendidikan Kota Bogor.
Hari ini saya dapat informasi memang sekolah yang akan direvitalisasi tahun ini dan menurut beliau konsultan sudah melakukan kajian, tetapi pas saya konfirmasi kepada pihak kepsek katanya belum ada yang datang juga. Artinya ada miskomunikasi.
”Hari ini saya dapat informasi bahwa memang sekolah yang akan direvitalisasi tahun ini dan menurut beliau konsultan sudah melakukan kajian, tetapi pas saya konfirmasi ke pihak kepala sekolah katanya belum ada yang datang juga. Artinya, ada miskomunikasi,” ujar Eka.
Wakil Ketua Komisi IV Said Muhammad Mohan melanjutkan, sejak kejadian ambruknya atap sekolah di SDN Otista pada September 2021, pihak DPRD Kota Bogor meminta Disdik Kota Bogor untuk menginventarisasi bangunan sekolah yang perlu mendapatkan intervensi perbaikan, melalui APBD 2022 Kota Bogor.
SDN Ciheuleut, kata Mohan, menjadi salah satu sekolah yang seharusnya sudah direvitalisasi tahun ini. Ia menyebutkan, anggaran perbaikan sekolah untuk pengawasan bangunan Rp 43 juta, perencanaan Rp 45 juta, serta pembangunan fisik total Rp 600 juta.
”Nah, yang jadi pertanyaan, kan, kenapa sekarang belum dilaksanakan juga. Artinya kita kecolongan lagi,” katanya.
Mohan menjelaskan, untuk perbaikan sekolah tingkat sedang hingga berat dalam APBD terdapat pos anggaran sebesar Rp 7,9 miliar. Dari anggaran itu diharapkan perbaikan sekolah-sekolah bisa terlaksana tahun ini agar anak-anak di Kota Bogor bisa mendapatkan rasa aman dalam menjalani pendidikan formal di sekolah.
Kepala SDN Ciheuleut 2 Gunawan mengatakan, tak ada korban dan aktivitas pembelajaran saat empat ruang kelas ambruk. Kejadian ambruk karena faktor cuaca, hujan deras intensitas tinggi pada Senin malam sehingga menyebabkan bangunan roboh. Hal itu diperparah dengan kondisi ruang kelas yang memang sudah rapuh.
”Dua ruang kelas itu gabung dengan SDN 1 Ciheuleut dan SDN 2 Ciheuleut. Total ada 4 ruangan. Memang tak ada aktivitas (belajar) di situ,” kata Gunawan.
Kepala SDN 1 Ciheuleut Dedeh Faridah mengatakan, sudah melaporkan kondisi dua sekolah itu kepada Disdik Kota Bogor untuk direnovasi.
”Pengajuan terakhir pada Januari kemarin. Ini direncanakan renovasi pada bulan enam,” ujar Faridah.
Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim mengatakan, pihaknya segera akan merenovasi bangunan SDN 1 dan 2 Ciheuleut. Anggaran pembangunan sekolah pun sudah siap, yaitu sebesar Rp 600 juta.
Dedie menjelaskan, bangunan sekolah dasar yang ambruk itu sudah tak berfungsi atau menjadi tempat anak-anak belajar. Hal itu untuk menghindari peristiwa yang tidak diinginkan sehingga membahayakan para murid.