Jakarta Berencana Gelar PTM 100 Persen pada 1 April
DKI berencana menggelar sekolah tatap muka penuh mulai 1 April 2022. Namun, sebagian pihak mengingatkan agar DKI yang saat ini masih PPKM level 2 sebaiknya membuka sekolah bertahap, tidak langsung 100 persen.
Oleh
HELENA FRANSISCA NABABAN
·3 menit baca
KOMPAS/ERIKA KURNIA
Suasana belajar-mengajar pada hari pertama penyelenggaraan pembelajaran tatap muka terbatas di SMK Negeri 10 Jakarta, Cawang, Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (30/8/2021).
JAKARTA, KOMPAS — DKI Jakarta berencana menggelar pembelajaran tatap muka penuh atau 100 persen mulai 1 April 2022. Perhimpunan Pendidikan dan Guru menyarankan DKI Jakarta untuk tidak terburu-buru dan mengingatkan sebaiknya pembelajaran tatap muka digelar bertahap hingga memasuki level 1 pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat.
Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta Iman Satria, Selasa (29/3/2022), menjelaskan, dari rapat kerja dengan Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Senin (28/3/2022), DKI Jakarta berencana menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas 100 persen mulai 1 April. Rencana PTM 100 persen itu seiring dengan status PPKM di DKI Jakarta yang saat ini masuk level 2.
”Dari Maret sudah diterapkan, tetapi resminya 1 April ini diterapkan 100 persen,” kata Iman.
Dengan rencana itu, Komisi E memberikan sejumlah catatan kepada dinas pendidikan. Untuk penyelenggaraan PTM 100 persen, sebaiknya untuk satuan pendidikan anak usia dini (PAUD) PTM tidak digelar 100 persen. Itu karena anak-anak PAUD masih kecil sebaiknya PTM digelar secara bergiliran.
”Namun untuk satuan pendidikan lainnya, yaitu SD, SMP, dan SMA, bisa digelar PTM 100 persen asal ada izin orangtua,” katanya.
Ada yang mengusulkan 1 April. Nanti kami akan segera putuskan dalam beberapa hari ini.
KOMPAS/ERIKA KURNIA
Suasana belajar-mengajar pada hari pertama penyelenggaraan pembelajaran tatap muka terbatas di SMK Negeri 10 Jakarta, Cawang, Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (30/8/2021).
Iklan
Catatan lain yang disampaikan Komisi E, kata Iman, adalah jika ada siswa terpapar Covid-19, apabila yang terpapar hanya satu atau dua siswa sebaiknya sekolah tidak ditutup. Menurut dia, cukup siswa bersangkutan saja yang diisolasi.
”Kalau terjadi anak terkena Covid-19 cuma satu atau dua, jangan sekolahnya yang ditutup, anaknya saja yang isolasi. Namun, kalau memang lebih dari 5 persen, nah itu boleh baru dievaluasi,” kata Iman.
Koordinator Nasional Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G), Satriwan Salim, secara terpisah, menyatakan, secara prinsip, P2G setuju dengan rencana PTM 100 persen. Untuk DKI Jakarta, P2G mengingatkan, PTM 100 persen bisa digelar asalkan DKI Jakarta sudah ada di PPKM level 1, angka positivity rate sudah di bawah 5 persen, dan juga harus melihat peningkatan kasus.
Dengan DKI Jakarta masih ada di PPKM level 2, maka PTM sebaiknya digelar bertahap, tidak langsung 100 persen. ”PTM sebaiknya dimulai dengan 50 persen kemudian dievaluasi. Bila tidak ada peningkatan kasus atau kasus terkendali, PTM bisa ditingkatkan ke 75 persen. Kemudian bila makin terkendali dan PPKM ada di level 1, maka PTM 100 persen bisa digelar,” kata Satriwan.
Secara prinsip, kata Satriwan, P2G mendukung PTM 100 persen apabila PPKM ada di level 1, kemudian positivity rate ada di bawah 5 persen, dan ada komitmen menerapkan disiplin protokol kesehatan. ”Ini juga bisa menjadi pertimbangan Kemendikbudristek,” ujarnya.
KOMPAS/RADITYA HELABUMI
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria
Adapun dengan rencana DKI hendak menggelar PTM 100 persen mulai April mendatang, selain syarat penyelenggaraan yang disebutkan, Satriwan juga menegaskan, sesuai kebijakan Kemendikbudristek, maka izin orangtua supaya anaknya bisa ikut PTM juga harus menjadi pertimbangan.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria di Balai Kota DKI Jakarta menegaskan, untuk pelaksanaan PTM 100 persen itu akan segera diputuskan. ”Ada yang mengusulkan 1 April. Nanti kami akan segera putuskan dalam beberapa hari ini,” katanya.
Untuk pelaksanaan PTM 100 persen, persiapannya tidak ada masalah. Selain itu, infrastruktur untuk PTM juga tersedia memadai. ”Kalau melihat level PPKM DKI, sudah memungkinkan, tinggal kapan diputuskan. Kita tunggu, dalam beberapa hari ini akan segera diumumkan,” kata Ahmad Riza.