Kerja Sama Pengelolaan Kawasan TOD LRT Jabodebek di DKI Jakarta
PT KAI menggandeng PT Jakarta Propertindo, BUMD Pemprov DKI Jakarta, untuk mengelola dan mengembangkan kawasan TOD di stasiun LRT Jabodebek di wilayah DKI Jakarta. Pengelolaan TOD diharapkan membuat perjalanan efisien.
Oleh
HELENA FRANSISCA NABABAN
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — PT Jakarta Propertindo menjadi mitra PT Kereta Api Indonesia (Persero) dalam mengelola dan mengembangkan kawasan berorientasi transit atau TOD stasiun LRT Jabodebek yang berlokasi di DKI Jakarta. Total terdapat 18 stasiun LRT yang sedang dalam penyelesaian.
Senin (28/3/2022), kerja sama pengelolaan dan pengembangan TOD itu tertuang dalam penandatanganan nota kesepahaman (MOU) antara PT KAI dan PT Jakarta Propertindo (Perseroda). ”MoU ini langkah awal dan dasar bagi KAI dan Jakpro mempersiapkan terlaksananya rencana kerja sama,” kata VP Public Relations KAI Joni Martinus melalui keterangan tertulis.
Penandatanganan MOU dilakukan oleh Direktur Perencanaan Strategis dan Pengembangan Usaha KAI Jeffrie N Korompis serta Direktur Utama PT Jakpro Widi Amanasto. Penandatanganan dilakukan di Jakarta Railways Center, Jakarta.
Direktur Perencanaan Strategis dan Pengembangan Usaha KAI Jeffrie N Korompis melalui keterangan tertulis mengatakan, perlu ada sinergi antarpemangku kepentingan (stakeholder) dan keterhubungan antarmoda tanpa hambatan (seamless connectivity) antarmoda untuk mengatasi kemacetan serta menghadirkan infrastruktur penunjang konektivitas transportasi yang baik.
”Pengembangan kawasan terintegrasi diharapkan dapat menciptakan budaya baru, stasiun tidak hanya menjadi tempat untuk naik turun penumpang, tetapi bisa menjadi simpul intermoda dan tempat multifungsi atau mixed use yang aman dan nyaman. Pengembangan ini juga akan membuat perjalanan menjadi lebih efisien melalui konektivitas yang baik antara transportasi umum dan kawasan TOD,” kata Jeffrie.
Selanjutnya, KAI dan Jakpro akan melakukan kegiatan persiapan dan perencanaan dengan melakukan kajian-kajian secara komprehensif terkait rencana kerja sama TOD. Kerja sama ini meliputi pemetaan potensi kawasan TOD yang akan dikerjasamakan, pemetaan potensi dan kelayakan bisnis di kawasan TOD, hingga kajian finansial dan kelayakan bisnis TOD.
Jeffrie berharap melalui kerja sama ini, KAI dan Jakpro mampu berkontribusi dalam penyelesaian permasalahan dan tantangan yang ada. Sekaligus juga membangun business model yang baik dalam melakukan implementasi kawasan yang berkelanjutan dengan berlandaskan prinsip TOD.
Direktur Utama Jakpro Widi Amanasto menyatakan, MOU tersebut menjadi pemicu semangat Jakpro untuk terus bersinergi dan berkolaborasi dengan seluruh pihak untuk pengembangan Kota Jakarta serta penyediaan fasilitas yang lebih baik dan nyaman bagi warga Ibu Kota.
”Jakpro merasa tersanjung dan berterima kasih atas bersedianya KAI memilih Jakpro sebagai mitra untuk pengembangan TOD LRT Jabodebek. Harapannya sinergi ini dapat mengakselerasi kemajuan fasilitas dan kota dapat berkembang dari segala aspek,” jelasnya.
Sebagai angkutan umum berbasis rel, LRT Jabodebek ditargetkan beroperasi pada Agustus 2022 dan melayani tiga lintasan pelayanan. Sampai dengan Maret 2022, progres LRT Jabodebek sudah mencapai 80,33 persen.
Ada 18 stasiun LRT Jabodebek yang akan melayani masyarakat, yaitu Stasiun Dukuh Atas, Setiabudi, Rasuna Said, Kuningan, Pancoran, Cikoko, Ciliwung, Cawang, TMII, Kampung Rambutan, Ciracas, Harjamukti, Halim, Jatibening Baru, Cikunir I, Cikunir II, Bekasi Barat, dan Jatimulya.
”LRT Jabodebek akan beroperasi mulai pukul 05.45 hingga pukul 23.00 setiap harinya,” jelas Joni.