Lima Komoditas Pangan Sumbang Deflasi Jakarta di Februari 2022
Pada Februari 2022 lima komoditas pangan tercatat turun harga. Itu menyumbang deflasi bagi Jakarta pada Februari 2022. Bank Indonesia DKI Jakarta menyebut deflasi tetap terkendali karena ada sejumlah langkah pengendali.
Oleh
HELENA FRANSISCA NABABAN
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Memasuki Februari 2022, harga lima komoditas pangan di Jakarta terpantau turun dan mendorong terjadinya deflasi pertama di tahun ini. Jakarta mengalami deflası 0,05 persen.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia DKI Jakarta Onny Widjanarko melalui keterangan tertulis, Kamis (3/3/2022), menjelaskan, deflasi pada Februari terutama bersumber dari kelompok makanan, minuman, dan tembakau; kelompok pakaian dan alas kaki; serta kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan.
Namun, deflasi dari kelompok-kelompok itu bisa ditahan karena masih terjadi inflasi pada kelompok penyediaan makanan dan minuman; serta kelompok transportasi.
Secara terpisah, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta Anggoro Dwitjahyono menjelaskan, pada Februari, kasus Covid-19 naik kembali sehingga pemerintah memberlakukan PPKM level 3.
Senada dengan Onny, Anggoro memastikan, penyebab utama deflasi kali ini karena adanya koreksi harga beberapa komoditas bahan makanan yang melambung pada satu atau dua bulan sebelumnya. Beberapa komoditas tersebut adalah minyak goreng, daging ayam ras, telur ayam ras, cabai rawit, dan cabai merah.
“Itu memberikan andil tinggi terhadap deflasi,” kata Anggoro.
Akan tetapi, lanjut Anggoro, pasokan barang dan tingkat permintaan masyarakat yang kembali normal membuat harga-harga yang sebelumnya naik tinggi berangsur turun. Untuk minyak goreng, harga minyak goreng yang terus melambung dalam beberapa bulan terakhir mulai turun setelah pemerintah menetapkan harga eceran tertinggi (HET) baru yang diberlakukan per 1 Februari 2022.
Meski demikian, sejauh ini ketersediaan minyak goreng di pasaran masih belum memadai sehingga pada minggu-minggu terakhir Februari, stok minyak goreng banyak kosong. Pada Februari, harga minyak goreng terkoreksi dengan adanya deflasi 12,76 persen, setelah pada Desember 2021 dan Januari 2022 terjadi inflasi berturut-turut 9,48 persen dan 0,44 persen.
Untuk daging ayam ras, harga pada Desember 2021 dan Januari 2022 naik dengan inflasi berturut-turut 2,24 persen dan 2,93 persen. Hal ini dikarenakan tingginya permintaan saat Natal, Tahun baru, dan menjelang Imlek, sementara stok yang ada di pasaran tidak memadai.
Namun seiring normalnya permintaan dan stok di pasaran, harga daging ayam ras mulai turun pada Februari ini. Deflasi komoditas tersebut cukup dalam, yaitu 6,35 persen, tetapi hal ini dapat dipahami karena komoditas ini telah mengalami inflasi sejak Oktober 2021.
Sama halnya dengan daging ayam ras dan minyak goreng, telur ayam ras juga mengalami deflasi akibat koreksi harga. Pada Desember 2021 dan Januari 2022, inflasi telur ayam ras mencapai 7,78 persen dan 5,17 persen. Tingginya inflasi pada dua bulan tersebut juga dikarenakan tingginya permintaan dan menipisnya stok di pasar. Pada Februari 2022, harga komoditas ini turun cukup signifikan sehingga terjadi deflasi 10,75 persen.
Dua komoditas penyumbang deflasi tinggi lainnya adalah cabai rawit dan cabai merah. Koreksi harga juga terjadi pada dua komoditas tersebut.
Pada Desember 2021, cabai rawit inflasi 55,27 persen, sedangkan cabai merah inflasi 13,29 persen. Pada Januari 2022, cabai rawit masih inflasi, tetapi lebih ringan, yaitu 16,69 persen, sedangkan cabai merah harganya mulai turun dengan deflasi 6,07 persen. Pada Februari ini, harga cabai rawit terkoreksi sehingga terjadi deflasi curam 20,94 persen dan harga cabai merah juga kembali terkoreksi dengan deflasi 5,28 persen.
Onny menambahkan, deflasi pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 1,15 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Kelompok ini memberikan andil 0,254 persen terhadap deflasi Jakarta.
Kelompok lain yang juga menyumbang deflasi pada bulan ini, di antaranya komoditas pakaian dan alas kaki dengan andil 0,012 persen. Turunnya harga kerudung atau jilbab, baju kaus berkerah pria, dan baju muslim mendorong kelompok ini mengalami deflasi 0,21 persen.
Kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan mengalami deflasi 0,02 persen dan menyumbang 0,001 persen terhadap deflasi Jakarta. Penurunan harga komoditas televisi berwarna menjadi pemicu utama deflasi pada kelompok ini.
TPID juga melakukan rapat koordinasi mingguan terkait pemantauan pasokan, pendistribusian barang, serta perkembangan harga kebutuhan pangan pokok dan komoditas penting lainnya.
Meski deflasi kelompok makanan, minuman, dan tembakau cukup dalam, ditambah sumbangan deflasi dari kelompok pakaian dan alas kaki serta kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan, secara umum deflasi tetap terjaga pada level yang rendah. Itu karena delapan kelompok pengeluaran lainnya mengalami inflasi yang cukup tinggi berkisar 0,08-0,78 persen sehingga mampu meredam laju deflasi.
Tingkat deflasi DKI Jakarta pada Februari 2022 yang terkendali, menurut Onny, tidak lepas dari hasil koordinasi dan langkah-langkah yang dilakukan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) DKI Jakarta. Pada Februari, TPID melakukan operasi pangan di 18 titik kelurahan di Jakarta Timur, Jakarta Pusat, dan Jakarta Utara untuk komoditas minyak goreng, beras, gula, tepung terigu, dan telur.
TPID juga kembali melaksanakan program pangan subsidi untuk komoditas beras, daging sapi, daging ayam, ikan kembung, susu UHT, dan telur ayam. Program ini dilaksanakan Februari- November 2022. Selain itu, juga ada pengamanan pasokan gula pasir hingga 700 ton pada Februari 2022.
”TPID juga melakukan rapat koordinasi mingguan terkait pemantauan pasokan, pendistribusian barang, serta perkembangan harga kebutuhan pangan pokok dan komoditas penting lainnya,” kata Onny.