Di usia menginjak 29 tahun, Kota Tangerang merayakannya dengan menyelenggarakan "job fair" dan pelatihan kewirausahaan. Semua itu agar kota dan warganya dapat segera pulih dari kelesuan ekonomi akibat pandemi Covid-19.
Oleh
FRANSISKUS WISNU WARDHANA DANY
·5 menit baca
Penyediaan lapangan kerja dan peningkatan kualitas sektor ketenagakerjaan menjadi salah satu fokus Kota Tangerang di Banten yang berusia 29 tahun pada Senin (28/2/2022). Pemerintah Kota Tangerang yang masih berkutat dengan penanganan pandemi Covid-19 mengadakan virtual job fair dan ragam pelatihan demi memangkas angka pengangguran dan kemiskinan, serta mengungkit roda perekonomian.
Merujuk laporan Kota Tangerang Dalam Angka Tahun 2021 oleh Badan Pusat Statistik, pagebluk membuat laju pertumbuhan ekonomi di wilayah berpenduduk 1,89 juta jiwa itu -6,92 persen.
Selain itu, dari 1,12 juta angkatan kerja, tingkat pengangguran terbuka 8,63 persen atau 97.344 jiwa. Sementara jumlah penduduk miskin sebanyak 118.000 atau 5,22 persen dengan pendapatan Rp 632.835 per kapita per bulan. Mereka tersebar di kota seluas 164,55 km persegi yang terbagi dalam 13 kecamatan.
"Kami bikin job fair sampai kelurahan. Warga yang butuh lapangan kerja silakan datang. Sedang upayakan juga dari BPS data by name by address karena wajib bantu masyarakat untuk pulihkan ekonomi,” kata Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah.
Salah satu wujud penyediaan lapangan kerja dan peningkatan kualitas sektor ketenagakerjaan ialah Tangerang Cakap Kerja. Platform digital yang terintegrasi dalam aplikasi Tangerang LIVE. Kehadirannya menawarkan solusi pengembangan keterampilan, kompetensi, dan kapabilitas pencari kerja.
Arief menyebutkan, Tangerang Cakap Kerja menawarkan pelatihan berbasis kewirausahaan, pelatihan berbasis kompetensi, job fair, dan kartu kuning dalam satu fitur. Hal tersebut guna memudahkan pencari kerja memperoleh informasi lowongan kerja yang sesuai kualifikasi dan kompetensi, mengetahui berbagai jenis pelatihan yang tersedia dan pengembangan karier.
”Ikhtiar supaya pencari kerja sesuai dengan yang dibutuhkan perusahaan. Kan, perusahaan tidak hanya berpatokan pada ijazah. Keterampilan, kompetensi dan kapabilitas juga diutamakan,” katanya.
”Job fair”
Job fair yang tersedia dalam Tangerang Cakap Kerja menjadi salah satu acara yang rutin dilaksanakan. Kali terakhir berlangsung 23 dan 24 Februari secara virtual.
Selama dua hari itu tersedia 2.899 lowongan kerja yang terbagi dalam 158 formasi jabatan dari 34 perusahaan. Beberapa di antaranya manajer sumber daya manusia, akuntan, desain grafis, pemrograman, supervisor logistik, dan perawat.
Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja Dinas Ketenagakerjaan Kota Tangerang Mualim dalam keterangannya, menyampaikan bahwa virtual job fair disiarkan secara langsung melalui Youtube Kota Tangerang. Dalam siaran, perusahaan-perusahaan memaparkan tentang perusahaannya, lowongan kerja, dan kriteria pekerja yang dibutuhkan, serta interaksi melalui live chat.
Para pencari kerja terlebih dulu mendaftarkan diri lewat aplikasi Tangerang LIVE. Kemudian mengakses fitur layanan ketenagakerjaan, Tangerang Cakap Kerja, dan job fair.
”Cukup banyak aduan dari pencari kerja yang mengaku tidak diterima atau dipanggil oleh perusahaan seusai job fair. Karena itu, ada penyempurnaan melalui Tangerang Cakap Kerja supaya bisa tingkatkan kemampuan dan kompetensi sehingga lebih banyak menyerap tenaga kerja,” ucapnya.
Job fair sudah berlangsung sejak September 2020. Jumlah tenaga kerja yang diserap sebanyak 6.810 orang dari puluhan ribu lowongan kerja.
Penyempurnaan melalui Tangerang Cakap Kerja supaya bisa tingkatkan kemampuan dan kompetensi sehingga lebih banyak menyerap tenaga kerja.
Mualim mengatakan, dinas ketenagakerjaan turut membentuk Forum Komunikasi Bursa Kerja Khusus SMK se-Kota Tangerang. Tujuannya memfasilitasi SMK dengan instansi atau lembaga dan dunia usaha.
Sejauh ini sudah ada 70 forum dari dari 127 SMK negeri atau sederajat se-Kota Tangerang. ”Cara ini diharapkan bisa menjadi solusi mengurangi pengangguran. Dinas fasilitasi sebagai konsultan, pengembangan karier, dan penyalur alumni ke dunia industri atau usaha,” katanya.
Forum sejenis direncanakan terbentuk hingga tingkat perguruan tinggi sehingga mahasiswa dan alumni bisa berkonsultasi tentang kemampuan, kompetensi, dan kebutuhan industri atau dunia usaha.
Kewirausahaan
Tak hanya job fair. Pemkot Tangerang juga mendorong warga untuk menjadi wirausaha. Selain bantuan modal usaha sebesar Rp 500.000 dan Rp 760.000 medio 2020 dan 2021, kali ini dinas ketenagakerjaan mengadakan pelatihan kewirausahaan.
Sebanyak 1.740 warga akan dilatih sebagai barista, montir, pengemasan, sablon, konten kreatif, pembuatan makanan, dan pemasaran digital pada Maret 2022.
Pendaftaran dibuka melalui Tangerang LIVE. Selanjutnya memilih layanan ketenagakerjaan, Tangerang Cakap Kerja, latihan kewirausahaan, pelatihan luring, pelatihan yang diminati, dan mengisi formulir, serta mengunggah data diri.
Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah berharap pelatihan kewirausahaan dapat menghasilkan wirausaha baru yang profesional, tangguh dan mandiri. Dengan begitu penanggulangan kemiskinan dan pengangguran dapat terlaksana.
Dalam kurun setahun terakhir, telah berlangsung pelatihan kompetensi kepada 400 warga di balai latihan kerja dan pelatihan kewirausahaan untuk 660 warga.
Pekerjaan rumah
Menginjak usia 29 tahun, masih ada sejumlah pekerjaan rumah di Kota Tangerang. Salah satunya penanggulangan banjir.
Hujan deras sering menimbulkan banjir. Awal tahun 2021, hampir seluruh rukun warga di Kelurahan Pedurenan, Kecamatan Karang Tengah, terdampak banjir pascahujan deras. Saat itu ketinggian air mencapai atap rumah warga.
Setahun sebelumnya, hujan merendam perumahan di Kecamatan Periuk lebih dari sepekan. Pemerintah tak bisa berbuat banyak karena ketinggian air di kali sekitar perumahan lamban surut sehingga pompa tidak berfungsi.
Untuk itu, sejumlah mitigasi bencana tengah berproses. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Tangerang, misalnya, menormalisasi Sungai Cisadane, Kali Angke, Kali Cantiga, kali Cirarab, dan Kali Sabi.
Selain itu, tengah berlangsung pembangunan 117 saluran drainase dan 18 titik turap se-Kota Tangerang, serta menyiagakan 233 pompa banjir di daerah rawan banjir dan genangan.
Warga juga diminta membuat sumur injeksi atau tandon, menjaga fasilitas pengendali banjir, dan menjaga lingkungannya dengan tidak membuang sampah sembarangan karena bisa menghambat aliran air. Upaya-upaya tersebut diharapkan bisa mengantisipasi air kiriman dari hulu maupun air hujan lokal.
Pada usia ke-29 tahun, Arief meminta seluruh warga untuk bahu-membahu membangun Kota Tangerang dengan berbagai potensi di 13 kecamatan. Semua itu agar terwujud Kota Tangerang yang sehat dan berdaya saing.